Definisi Data Center dan Cara Memilih Data Center

Definisi Data Center dan Cara Memilih Data Center

Untuk penyimpanan data secara besar dan berkala, perlu adanya suatu wadah yang dapat menampung berbagai data serta server yang dibutuhkan. Maka, perlu adanya data center sebagai wadah dan penyimpanan berbagai informasi dan data dari pengguna dan admin. Istilah data center atau pusat data sering digunakan dalam kebutuhan bidang IT yang saat ini terus meningkat, terutama di dunia industri digital. Bagi pelaku bisnis yang menjalankan bisnisnya secara online atau berjalan di industri teknologi informasi, data center sudah menjadi kebutuhan utama bisnis. Karena, data center berisi server dan perlengkapan IT lain yang bermanfaat untuk membuat website bisnis selalu bisa diakses online dan mendukung produktivitas perusahaan secara umum. Bagi yang baru mengetahui mengenai pusat data, berikut kami rangkum pembahasan mengenai data center.

Baca juga : Tips Memulai Usaha Sampingan untuk Menambah Penghasilan

Definisi Data Center

data center

Data center atau disebut dengan pusat data adalah sebuah fasilitas yang dimanfaatkan atau dikelola untuk kebutuhan sistem dan komponen– komponen komputer, seperti penyimpanan data (database) dan telekomunikasi. Pusat data biasanya sangat berhubungan dengan catu daya redundan atau cadangan, dan pengontrol lingkungan. Data center juga berfungsi sebagai penempatan server untuk website dan database. Di dalam data center, terdapat ratusan hingga ribuan server yang disusun sedemikian rupa sehingga tertata rapi seperti rak. Setiap perlengkapan sedetail mungkin sangat diperhatikan agar tidak terjadi permasalahan yang timbul. Sistem pendingin, catu daya, sistem keamanan sangat diperhatikan untuk mendukung kinerja dari pusat data yang telah disediakan. Jika melihat kepada sejarahnya, data center sudah ada sejak tahun 1946 dengan nama ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer), yaitu pusat data milik The United States Army yang digunakan untuk menyimpan kode-kode pertahanan. Seiring dengan kemajuan teknologi, data center juga mengalami evolusi yang pesat; salah satunya ditandai dengan berkembangnya pusat data berbasis cloud. Hal yang perlu diperhatikan dalam pusat data adalah dalam konsep desain dan perencanaannya. Berikut aspek yang harus diperhatikan dalam data center:

  1. Tata kelola standar pusat data harus selalu diterapkan dan diperhatikan.
  2. Pusat data harus ditempatkan pada lokasi yang aman dan strategis sesuai dengan kriteria yang telah disepakati.
  3. Harus mendukung sistem cadangan alat seperti catu daya, pengatur suhu dan komunikasi data.

Baca juga : Cara Mudah Riset Keyword untuk Blog dan Website

Ketiga aspek tersebut harus diperhatikan untuk setiap orang atau organisasi yang ingin menyewa atau membuat sebuah data center. Untuk memenuhi ketiga hal tersebut diperlukan sumber daya yang baik dari segi material maupun non material. Banyak pihak yang sudah menggunakannya, termasuk instansi pemerintah, organisasi, dan perusahaan. Dulu, setiap instansi umumnya memiliki data center sendiri. Instansi tersebut juga harus menentukan teknologi yang akan digunakan dan strategi pengelolaannya. Namun kini, sudah banyak pusat data yang bisa digunakan bersama. Fasilitas seperti ini dikenal sebagai colocation. Pengelola colocation akan memilihkan infrastruktur terbaik dan teknologi terbaru untuk memastikan layanan penyimpanan data yang optimal. Apalagi dengan adanya infrastruktur cloud, penggunaan data center colocation menjadi lebih efektif. Bahkan privasi data akan terjaga, karena satu server dapat dibagi resourcenya menggunakan software. Setiap pengguna pusat data akan memiliki resource sendiri, sehingga satu pengguna tidak bisa mengakses data pengguna lainnya.

Singkatnya, data center adalah fasilitas, bangunan, atau ruangan yang secara khusus difungsikan untuk menyimpan sistem komputer, server, serta hardware maupun software. Dalam perangkat-perangkat tersebut lah  user kemudian menyimpan, memproses, dan mengorganisasi data-data penting milik perusahaan. Itulah mengapa data center juga kerap disebut sebagai the brain of the company, karena peran besarnya dalam manajemen dan pengelolaan aset terpenting perusahaan, yaitu data.  

Baca juga : Usaha Sampingan Untuk Karyawan di Masa Pandemi

Fungsi Data Center

Dalam membangun sebuah infrastruktur IT, data center merupakan prioritas utama untuk memajukan sebuah bisnis. Pelaku bisnis atau usaha saat ini lebih memperhitungkan penggunaan pusat data yang memiliki peran penting untuk mendukung kemajuan sebuah organisasi maupun bisnis. Faktor terpenting dari sebuah pusat data adalah adanya jaringan komputer serta penyimpanan data. Fasilitas tersebut yang membuat kebutuhan akan data terus meningkat. Sehingga, apabila terjadi gangguan pada pusat data, maka bisnis dapat mengalami gangguan serta hambatan. Data center juga berfungsi sebagai penyimpan, pemroses, dan menyebarkan data dalam jumlah besar. Data center dapat menyimpan cadangan data dalam jumlah yang besar, sehingga tidak perlu takut dan cemas apabila data hilang atau terhapus. Karena, sudah ada back up data yang akan disimpan pada pusat data. Pusat data juga memiliki fungsi sebagai principal repositories yang berarti mencakup segala kebutuhan. Kebutuhan disini berarti kebutuhan dalam infrastruktur seperti subsistem penyimpanan, firewall, server, router, networking switches, dan pemasangan kabel dan rak untuk mengatur peralatan IT yang diperlukan. Berikut beberapa fungsi lain dari data center, yaitu:

  • Menyimpan dan mengolah data perusahaan
  • Komunikasi dan kolaborasi internal menggunakan email dan aplikasi berbagi file
  • Menjalankan aplikasi customer relationship management (CRM)
  • Menampung traffic website atau aplikasi web
  • Menjalankan game online
  • Big data, kecerdasan buatan, dan machine learning

Baca juga : Control Panel Web Hosting Gratis yang Bisa Dicoba

Cara Kerja Data Center

cara kerja data center

Cara kerja data center bergantung pada penggunaannya. Ada yang menggunakan server dan fasilitas lainnya untuk berbagai keperluan sekaligus. Ada juga yang hanya memanfaatkannya untuk penyimpanan data. Pengelolaan data center juga berbeda-beda. Pusat data yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan dikelola secara mandiri.  Data center yang disewakan biasanya menentukan bahwa instansi yang menyewanya bertanggung jawab untuk menyediakan dan mengelola infrastruktur IT-nya. Namun, kelistrikan, keamanan, dan pemeliharaan lokasi dikelola oleh pemilik pusat data. Umumnya, ada tiga komponen utama dalam pusat data, yaitu:

  • Infrastruktur komputasi— Kumpulan unit yang berfungsi untuk menunjang berbagai aplikasi yang dibutuhkan, seperti RAM dan prosesor yang ada di PC Anda.
  • Infrastruktur penyimpanan data— Kumpulan sarana penyimpanan data beserta backup-nya. Di PC, tugasnya sama dengan hard disk drive atau solid state drive.
  • Infrastruktur jaringan— kumpulan sarana yang menghubungkan data center dengan dunia luar, termasuk switch, router, dan firewall.

Data center juga harus dilengkapi dengan infrastruktur pendukung yang meliputi:

  • Sumber listrik cadangan, uninterruptible power supply (UPS) dan generator untuk memastikan listrik menyala setiap saat.
  • Pengatur kondisi ruangan, pendingin dan penghangat ruangan, ventilasi, dan sistem pemadam kebakaran untuk menjaga kondisi di dalam data center.
  • Infrastruktur keamanan, kontrol akses seperti sistem keamanan biometrik dan kamera pengawas.

Data center yang baik akan memiliki semua komponen dan infrastruktur tersebut. Apalagi jika didukung dengan infrastruktur cadangan, sehingga pusat data bisa beroperasi dengan lancar walau ada kendala atau pemeliharaan. Namun, ada cara lebih mudah untuk mengetahui data center yang baik, yaitu dengan mengecek tier pusat data tersebut.

Baca juga : Pengertian, Jenis dan Tips Memaksimalkan Carousel

Jenis Data Center

Data center tier menandakan kualitas pusat data. Menurut Uptime Institute, ada empat data center tier. Tier 4 memiliki kualitas terbaik, sedangkan tier 1 adalah kualitas terendah.

  1. Tier 1

Jika menginginkan kualitas, data center tier 1 menjadi pilihan terakhir. Karena komponen-komponen utama pusat data tier 1, seperti perangkat komputasi, penyimpanan, dan jaringan tidak dilengkapi cadangan. Artinya, satu komponen bermasalah pun akan menyebabkan downtime (tidak dapat digunakan). Pemeliharaan fasilitas di data center tier 1 juga mengharuskan semua komponen dimatikan. Kekurangan lainnya, ketiadaan cadangan listrik dan sistem pendingin. Meski demikian, beberapa pusat data tier 1 memiliki infrastruktur pendukung tersebut. Apabila terpaksa menggunakan data center tier 1, setidaknya pilihlah yang lokasinya bebas dari banjir.

  1. Tier 2

Tier 2 adalah pusat data yang sudah menyediakan cadangan untuk beberapa infrastrukturnya, termasuk komponen utama dan sumber daya listrik. Data center ini juga sudah dilengkapi sistem pendingin, tetapi tanpa cadangan. Server data center tier 2 juga lebih aman dibandingkan tier 1, karena lantainya telah ditinggikan untuk mencegah masuknya air jika ada genangan. Meski menawarkan banyak kelebihan yang tidak ada di tier 1, downtime masih sering terjadi di tier 2. Karena, komponen prosesor harus dimatikan setiap kali pemeliharaan berlangsung.

  1. Tier 3

Data center tier 3 berstatus N+1, artinya semua infrastruktur utama dan pendukung tersedia dan memiliki cadangan. Syarat pusat data berstatus tier 3 adalah harus memiliki cadangan listrik untuk 72 jam. Itulah alasan downtime data center tier 3 sudah jauh lebih kecil. Namun, pusat data tier 3 belum benar-benar bebas dari kendala. Perbaikan infrastruktur darurat bisa mempengaruhi kinerja komponen-komponennya.

  1. Tier 4

Data center tier 4 adalah pilihan terbaik baik bagi yang menginginkan kualitas.  Level data center ini berstatus 2N+1, artinya jumlah unit infrastruktur utama dan pendukung digandakan dan ada cadangannya. Dan cadangan listrik yang dimiliki pusat data agar masuk dalam tier 4 harus cukup untuk 96 jam. Bisa dikatakan pusat data level 4 hampir tidak akan pernah mati. Downtime yang terjadi karena pemeliharaan pun hampir tidak akan terasa dampaknya.

Baca juga : Tahapan Perencanaan Strategi Pemasaran Untuk Bisnis

Mengapa Tidak Boleh Sembarang Pilih Data Center?

  1. Produktivitas Berkurang

Downtime pada data center bisa mengganggu produktivitas. Contoh, kasus downtime pusat data Microsoft di Eropa, tahun 2018 yang menimpa Microsoft Azure, layanan cloud computing Microsoft. Downtime yang berlangsung selama 11 jam itu membuat banyak pengguna layanan Azure tidak bisa mengakses data dan tools untuk menunjang produktivitas mereka.

  1. Reputasi Bisnis Tercoreng

Downtime juga berdampak pada reputasi bisnis. Contoh, downtime Slack, aplikasi virtual workspace yang sudah digunakan oleh 600 ribu perusahaan. Pada 27 Juni 2018, aplikasi tersebut mengalami downtime sekitar empat jam yang disebabkan oleh peningkatan drastis pada penggunaan jaringan miliknya. Otomatis, komunikasi bisnis yang seharusnya menggunakan Slack terhenti. Meski ada beberapa alternatif komunikasi yang bisa digunakan, banyak penggunanya tetap tidak puas dengan adanya kendala tersebut.

  1. Kehilangan Konsumen

Saat ini, transaksi produk atau layanan online sudah menjadi hal umum. Jika mendadak data center down, yang menyebabkan tidak bisa diakses. Konsumen bisa saja batal bertransaksi. Jika kendala terjadi terlalu lama, bukan tidak mungkin konsumen akan beralih ke kompetitor. Maka, website dan aplikasi web e-commerce harus didukung oleh pusat data yang minim kendala.

  1. Data Hilang atau Dicuri

Misal menggunakan data center tier 1, dan mendadak terjadi banjir di pusat data tersebut. Maka data yang tersimpan bisa saja hilang karena fasilitas penyimpanan yang digunakan rusak akibat bencana alam tersebut. Pusat data juga bisa saja menjadi sasaran serangan cyber attack. Jika server berhasil disusupi ransomware, data bisa dikuasai hacker. Data itu bisa saja tidak pernah kembali atau pemilik harus membayarkan uang dalam jumlah besar untuk mendapatkannya lagi.

Baca juga : SEO Tools Terbaik dan Gratis untuk Reset Keyword

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?

Postingan Terkait