Pengertian, Jenis dan Tips Memaksimalkan Carousel

Pengertian, Jenis dan Tips Memaksimalkan Carousel

Perkembangan media sosial dan penggunaan jaringan internet terus mengalami peningkatan yang signifikan. Setiap individu dapat saling terhubung dan dapat berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan ruang. Media sosial juga dijadikan sebagai ajang untuk memulai dan merintis bisnis demi meningkatkan engagement. Salah satu cara yang tepat untuk mengoptimalkan peran sosial media adalah dengan menerapkan sistem carousel. Bagi seorang pengembang website, tentu sering mendengar istilah carousel, karena sering digunakan saat mengimplementasikan penggunaan framework dari CSS, yaitu Bootstrap. Konten carousel adalah salah satu solusi untuk mengatasi engagement media sosial yang rendah. Berikut penjelasan lengkap mengenai konten carousel.

Baca juga : Tahapan Perencanaan Strategi Pemasaran Untuk Bisnis

Pengertian Carousel

Carousel

Carousel adalah salah satu jenis konten atau bentuk tampilan visual yang tersedia di dalam media sosial. Karakteristik utama dari carousel adalah terdiri atas lebih dari satu gambar dalam satu konten. Carousel bersifat interaktif, karena pengguna atau user dapat menggeser deretan gambar secara berurutan, dan umumnya dimanfaatkan untuk proses pembuatan konten post pada media sosial. Ada juga iklan yang berbentuk carousel, yang memiliki lebih dari satu gambar yang bisa digeser-geser. Berbeda dengan post gambar yang tidak menerapkan konsep carousel, akan bersifat statis dan disana tidak terjadi sebuah interaksi. Format carousel juga sudah tersedia di beberapa media sosial, termasuk Facebook dan Instagram. Jadi, jika menggunakan sosial media marketing untuk senjata dalam meraih banyak konsumen, jangan ragu untuk mencoba carousel.

Fungsi Carousel

Meski memiliki konsep yang sederhana, namun carousel juga menawarkan beberapa fungsi yang berguna bagi upaya pemasaran bisnis di media sosial, berikut fungsi dari carousel:

  • Meningkatkan Engagement Rate, Engagement rate yang baik akan memperkuat online presence bisnis di media sosial. Dan konten carousel terbukti meningkatkan engagement rate hingga 1,92%.
  • Mengumumkan Produk Baru, Carousel memudahkan dalam menunjukkan keunggulan produk baru dengan lebih leluasa. Setiap slide gambar di carousel bisa mengilustrasikan fitur-fitur produk, baik berupa gambar maupun video.
  • Menunjukkan Proses dan Hasil Pekerjaan, Misalnya berupa foto “before-after” dalam dua slide atau berbagai langkah pengerjaan proyek yang Anda lakukan dalam beberapa slide.
  • Mempromosikan Event, Carousel juga cocok untuk mendukung community marketing, seperti mempromosikan event bisnis. Dengan carousel, informasi event bisa dibuat menarik dan lebih mudah dipahami audiens.
  • Mempermudah Posting Tutorial Singkat, Edukasi audiens berupa tutorial produk atau layanan akan lebih mudah dengan konten carousel. Tutorial produk yang umumnya terlalu panjang untuk dimasukkan ke caption, bisa difasilitasi dengan slide-slide carousel.
  • Menampilkan Testimoni Konsumen, akan memudahkan saat memasang berbagai testimoni pelanggan yang menunjukkan kredibilitas bisnis. Jadi, strategi pemasaran dengan social proof akan lebih efektif dilakukan.

Baca juga : Cara Mudah Riset Keyword untuk Blog dan Website

Manfaat Carousel Post

1. Lebih Menarik Audiens

Dengan konten yang bersambung dan dapat digeser-geser, maka akan membuat para audiens merasa lebih penasaran dan tertarik dengan postingan tersebut. Itu mengapa, coursel post lebih menarik dibandingkan single post. Jenis konten ini sangat cocok digunakan untuk menyajikan berbagai fakta menarik, berita atau endorse bisnis.

2. Bisa Mengunggah Postingan dalam Jumlah Banyak

Carousel post juga dapat memudahkan dalam membuat konten dengan jumlah yang cukup banyak, yakni hingga 10 slide. Maka jika berniat untuk mengunggah sebuah konten yang padat informasi, carousel post adalah pilihan yang tepat. Banyak orang yang tertarik dengan konten bervariasi dan tidak monoton, apalagi cukup panjang. Dan dengan carousel, bisa menyampaikan konten yang panjang dan menarik.  Sehingga pengguna lain bisa tertarik membaca semua konten yang diunggah.

3. Bisa Mengunggah Gambar dan Video

Postingan di Instagram dapat divariasikan dengan membuat konten dengan kombinasi gambar dan video. Gunakan carousel post untuk membuat kombinasi tersebut. Unggah gambar dan video dalam satu kali post menggunakan jenis konten carousel. Dengan kombinasi gambar dan video, pesan yang disampaikan melalui postingan carousel akan lebih efektif, menarik dan informatif.

4. Bisa Digunakan Untuk Unggahan Bersambung

Instagram merupakan salah satu  media sosial yang lebih banyak memainkan sisi psikologi photo bagi penggunanya. Untuk meningkatkan engagement konten yang dimuat pada akun Instagram, buatlah postingan berupa carousel post. Dengan memanfaatkan carousel, para pengguna lainnya akan merasa penasaran dengan unggahan gambar yang tidak utuh, namun bersambung dari slide satu ke slide berikutnya. Carousel dapat membantu dalam membuat sebuah konten yang panjang namun dapat dihadirkan secara menarik dan menyita perhatian para pengguna lain.

Baca juga : Tips Membangun dan meningkatkan Customer Experience

Jenis – Jenis dari Carousel

Konten Carousel dibedakan menjadi dua jenis, yaitu carousel post (postingan) dan carousel ads (iklan). Berikut penjelasan dan perbedaan kedua jenis carousel tersebut:

1. Carousel Post

Carousel post merupakan kumpulan gambar yang tersusun secara berderet dan ditampilkan pada halaman posting di media sosial. Tujuan dari penerapan carousel post yaitu menginformasikan dan mengenalkan topik atau gagasan dalam konten tersebut secara lebih rinci kepada pengguna social media. Terdapat dua macam carousel dalam kategori post, yaitu :

     a) Instagram

instagram-carousel

Melansir dari situs TechCrunch, pada awal tahun 2017 lalu fitur carousel post pertama kali rilis di Instagram. Sebagai platform yang fokus pada media visual yang menarik, tidak heran jika Instagram termasuk platform yang pertama kali menyediakan format carousel pada postingannya. Kelebihan dari format post ini, dapat mengatur pembuatan caption dan lokasi pada setiap gambar carousel. Seperti postingan biasa, carousel post di Instagram bisa diisi dua hingga sepuluh gambar, video, atau kombinasi keduanya. Orientasi slidenya juga bisa berupa kotak, horizontal, dan vertikal. Orientasi slide pertama akan mempengaruhi slide berikutnya. Jadi, tentukan dulu bentuk slide yang diinginkan sebelum mem-posting carousel post Instagram. Jenis file gambar yang bisa dipasang di carousel post Instagram adalah JPG dan PNG tanpa batas ukuran file. Untuk jenis file video, bisa menggunakan MP4 dan MOV dengan batas ukuran 4GB dan durasi 60 detik. Kelebihan dari penerapan instagram carousel adalah mampu mendatangkan banyak audiens secara konsisten. Yang dapat dicapai apabila konten menyajikan data dengan melibatkan bukti fakta pendukung dan desain tampilan visual yang menarik dan user friendly.

     b) Linkedin

Carousel post juga tersedia di LinkedIn, di platform ini carousel berisi dokumen PPT, DOC, atau PDF, yang akan memudahkan dalam membagikan insight bisnis, pengembangan diri, dan informasi lainnya terkait karir. Dan saat ingin membangun branding, maka solusinya yaitu dengan mengoptimalkan peran Linkedin untuk membantu dalam menyesuaikan hidup. Untuk proses pembuatan konten pada Linkedin cukup mudah, cukup membagikannya dalam sebuah feed. Linkedin juga menyediakan fitur pembagian atau pengunduhan dokumen sejak tahun 2018. Pengguna dapat memilih file dalam bentuk ekstensi .pdf, .docx, atau .pptx.  LinkedIn memperbolehkan pengguna untuk memasang hingga 100 slide di carousel post-nya. Jadi, informasi yang diberikan melalui carousel tersebut bisa sangat lengkap. Yang harus diperhatikan ketika membuat carousel post di LinkedIn adalah orientasi slide dan ukuran maksimal filenya. Pastikan konten proporsional pada slide yang berbentuk kotak atau vertikal dan ukurannya tidak melebihi 300MB. Pembuatan carousel pada platform Linkedin sangat efektif untuk meningkatkan engagement pada brand, melalui postingan konten yang di-upload secara konsisten tiap minggu nya.

Baca juga : Mengenal Certificate Authority (CA) dan Manfaatnya

2. Carousel Ads

Carousel ads merupakan jenis unggahan konten gambar untuk tujuan mengiklankan atau mempromosikan produk /  jasa anda. Melakukan strategi pemasaran dalam bentuk iklan melalui media sosial terbilang cukup optimal dengan rata – rata CTR (Click Through Ratemencapai persentase sebesar 72 persen, dilansir dari situs Sprout Social. Selanjutnya, kami akan memberikan beberapa contoh platform social media yang menerapkan konsep carousel untuk membantu optimasi konten.

     a) Facebook

facebook ads

Facebook merupakan salah satu situs media sosial yang mempunyai jumlah pengguna aktif terbesar di seluruh dunia. Sehingga, sangat berkorelasi jika memanfaatkan Facebook sebagai tempat untuk melakukan promosi iklan yang terbilang lebih murah dibandingkan beriklan menggunakan metode konvensional. Dan Facebook carousel ads memungkinkan untuk menampilkan iklan dengan dua hingga sepuluh slide. Facebook carousel ads sepuluh kali lebih efektif dari iklan Facebook biasa yang hanya berisi satu gambar. Keunggulan carousel ads Facebook adalah kemampuan untuk memberi headline dan deskripsi singkat di bawah setiap slide gambar. Jadi, akan semakin kreatif dengan iklan di Facebook seperti, membangun brand dengan storytelling dan social proof. Untuk membuat Facebook carousel ads, dibutuhkan gambar berjenis file JPG atau PNG dengan aspect ratio 1:1. Dan ukuran file gambar tidak lebih dari 30MB. Maka, pastikan sudah mengkompres gambar yang ingin dimasukkan ke Facebook carousel ads.

     b) Instagram

Untuk iklan dalam Instagram memiliki konsep yang sama dengan sistem post. Karena dapat menggabungkan beberapa gambar dan vidio dalam satu iklan. Ciri Instagram carousel ads adalah adanya teks “Sponsored” di bawah username akun dan call-to-action (CTA) di bawah gambar atau video dan caption yang bisa dipasang di masing-masing slide. Selain ditampilkan di antara postingan, Instagram carousel ads juga bisa ditampilkan di Instagram Story. Orientasi medianya tentu mengikuti Instagram Story, yaitu gambar atau video vertikal dengan aspect ratio 16:9. Gambar di carousel ads Instagram Story berdurasi lima detik, sedangkan videonya 15 detik. Namun, bisa juga menggunakan video berdurasi hingga 120 detik. Video tersebut akan diputar selama 15 detik, dan setelah itu akan muncul tombol yang mengajak audiens menonton keseluruhan video.

Baca juga : Apa itu Customer Experience dan Manfaatnya?

     c) Twitter

Pada tanggal 11 November 2020 lalu, Carousel ads juga tersedia di dalam platform jejaring sosial Twitter. Banyak pengguna Twitter yang menggunakan fitur ini, karena konten yang bersifat interaktif dan lebih menarik minat audiens untuk membaca lebih lama. Dan hal tersebut dapat berdampak pada engagement, traffic, dan meningkatkan brand awareness pada bisnis. Platform microblogging ini mampu meningkatkan click-through rate (CTR) sebesar 15% di desktop, dan 24% di aplikasi mobile. Tampilan carousel ads Twitter sedikit berbeda, karena bisa diisi hingga enam slide gambar atau video dan orientasi slide-nya horizontal dengan aspect ratio 1,91:1 atau 16:9. Carousel ads Twitter juga hanya bisa menggunakan satu caption dan CTA untuk satu iklan.

     d) Linkedin

LinkedIn juga memungkinkan Anda menggunakan format carousel dalam bentuk sponsored post atau iklan. Namun, berisi dua hingga sepuluh slide gambar, bukan dokumen Linkedin memperkenalkan fitur bernama “Linkedin Lead Gen Form” yang termasuk ke dalam salah satu bentuk call to action atau CTA. Lead Gen Form bertujuan untuk membantu mengumpulkan leads dari carousel ads LinkedIn. Dengan fitur ini, user dapat lebih mudah saat mengisi formulir dan dapat dihubungkan dengan elemen lain, seperti sign – up, download, dan sebagainya. Carousel ads pada Linkedin juga mempunyai CTR yang cukup tinggi, serta didukung dengan konten yang lebih terverifikasi dan orisinil.

Baca juga : Tips Melakukan Content Curation untuk Content Marketing

Tips Memaksimalkan Carousel Post dan Carousel Ads

1. Tujukan Carousel ke Audiens yang Tepat

Carousel ads dan post memang dapat meningkatkan engagement dan CTR dengan follower media sosial, tapi kesuksesannya tetap pada pengguna. Jangan sampai bersusah payah membuat konten dengan budget besar tapi hasilnya tidak maksimal. Maka, lakukan langkah berikut:

  • Tentukan marketing funnel, jenis-jenis konten untuk setiap tahapan funnel, dan target audiens-nya. Tanpanya, tujuan konten carousel tidak jelas dan hasilnya bisa tidak sesuai harapan.
  • Manfaatkan fitur targeting iklan dengan baik. Atur iklan agar ditampilkan kepada audiens dengan usia, pekerjaan, dan minat tertentu sesuai target audiens produk yang akan dijual.

2. Dukung Carousel dengan Copy di Gambar

Konten carousel memang berfokus pada visual yang menarik. Namun, menambahkan copy atau teks di slide juga tak kalah penting. Contoh, saat membuat carousel untuk mempromosikan sebuah produk. Daripada menjelaskan keunggulan produk di caption, jelaskan keunggulan produk pada slide foto, agar lebih mudah dipahami.

3. Gunakan Slot Carousel Secukupnya

Carousel memungkinkan untuk memasang hingga sepuluh gambar dan video dalam satu postingan dan iklan. Namun, bukan berarti harus selalu menggunakan kesepuluh slot tersebut. Gunakan slot carousel sesuai kebutuhan, meskipun postingan tersebut hanya memiliki tiga slide, tapi tujuannya dapat tercapai dengan baik.

Baca juga : Apa itu Churn Rate dan Apa Penyebab Churn Rate Tinggi

4. Berikan Call-to-Action yang Sesuai

Call-to-action di carousel harus sesuai dengan link yang disematkan. Jika tidak, bisa berimbas pada customer experience yang kurang baik karena akan dianggap kurang profesional atau sekadar clickbait. Misal, ketika melihat iklan dengan CTA berbunyi “beli sekarang”, audiens berasumsi linknya menuju halaman produk atau layanan. Jadi, jangan arahkan ke homepage karena akan menambah langkah audiens yang ingin membeli produk.

5. Pasang Gambar atau Video yang Menarik di Slide Pertama

Home feed media sosial adalah tempat yang sangat ramai karena dipenuhi berbagai postingan yang sama-sama menarik. Maka, buat konten carousel yang mampu mencuri perhatian audiens. Caranya, dengan memasang konten yang keren secara visual di slide pertama. Penggunaan meme dari salah seorang karakter sitkom terkenal cukup efektif menarik perhatian audiens. Buktinya, ada lebih dari 250 likes untuk postingan tersebut. Meme yang digunakan juga relevan dengan konteks membesarkan bisnis web agency. Dan di slide ketiga lah audiens akan mendapatkan informasi cara melakukannya.

6. Tunjukkan Beberapa Promo Sekaligus untuk Menarik Audiens

Rata-rata penggunaan media sosial di Indonesia selama 3 jam 14 menit. Karena cukup lama, tak masalah jika ingin menampilkan beberapa promo produk sekaligus di media sosial.  Carousel cukup efektif untuk menampilkan beberapa promo dengan menarik. Jadi, audiens bisa tahu lebih lengkap tentang produk atau layanan yang ditawarkan. Jangan lupa sematkan CTA yang relevan dan mengarahkan ke halaman produk.

Baca juga : SEO Tools Terbaik dan Gratis untuk Reset Keyword

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?

Postingan Terkait