Kecepatan website menjadi salah satu faktor penilaian Google dalam menentukan peringkat website di halaman SERP. Pemilik situs tentu tidak ingin para pengunjung website pergi karena loading website yang lama. Para pengunjung akan meninggalkan website yang memiliki loading time yang lama, mereka lebih memilih mencari website lain yang lebih cepat. Hal ini akan berpengaruh pada skor bounce rate website, bahkan bisa berpengaruh pada konversi penjualan bisnis. Jika tidak segera diperbaiki, peringkat website akan turun dengan perlahan. Google tidak akan memberikan prioritas kepada website yang memiliki waktu loading yang lama. Ini menjadi kabar buruk bagi pemilik website dengan loading speed yang lama.
Baca juga : Bentuk-Bentuk dan Strategi Content Marketing
Pentingnya Kecepatan Website Saat Ini
Pengunjung akan segera meninggalkan website apabila informasi yang ada terlalu lambat ditampilkan. Hal ini yang nantinya berimbas pada konversi penjualan website bisnis. Loading lama dapat membuat para pengunjung pergi dari website. Dalam jangka panjang, website yang lambat juga akan berimbas pada Google Ranking. Dimana Google tidak akan memprioritaskan website dengan waktu loading lama, dan hal ini tentu berdampak buruk bagi bisnis. Menurut Kissmetrics, 40% pengunjung akan meninggalkan website yang dibuka jika waktu loading melebihi 3 detik. Di perangkat seluler, bounce rate-nya bahkan lebih tinggi, yaitu 53% yang berarti separuh dari seluruh audiens akan batal mengunjungi situs jika loadingnya lambat. Dan juga bisa mengalami kerugian lain karena masalah berikut:
- Trafik website menurun, menunggu adalah hal yang menyebalkan, dan loading situs yang lambat sudah pasti akan berujung pada menurunnya trafik.
- Kesan pertama menjadi buruk, waktu loading yang lambat bisa membuat pengunjung merasa pemilik situs tidak serius dalam mengelola website dan merek yang direpresentasikannya.
- Tingkat konversi menurun, jika mempunyai situs ecommerce, user experienceyang buruk bisa membuat konsumen batal membeli produk.
- Terganggunya peringkat di mesin pencarian, mesin pencarian tidak suka website yang waktu loading lama, jadi situs mungkin tidak akan mendapat peringkat tinggi di SERP.
Sejak internet menjadi lebih cepat, pengguna web juga cenderung menjadi lebih tidak sabaran. Setiap milidetik terasa berharga untuk mendapatkan pengunjung baru. Jadi, setiap aspek website juga harus mampu merespon input pengguna dengan cepat. Untuk mengoptimalkan website, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mempercepat proses loadingnya.
Penyebab Website Memiliki Loading Time Tinggi
Ketika melakukan pengecekan melalui situs seperti Google Page Speed, terdapat beberapa rekomendasi hal apa saja yang harus dilakukan untuk optimasi website. Penyebabnya bisa bermacam-macam, namun umumnya ada beberapa penyebab utama website memiliki loading time yang tinggi. Berikut beberapa di antaranya:
- Web Hosting. Layanan hosting yang kurang memadai dapat membuat website tampil lebih lambat.
- Konfigurasi WordPress. Ketika melakukan konfigurasi, tidak memperhatikan penanganan cache, maka akan berimbas pada kecepatan WordPress.
- Ukuran File Gambar. Jangan sepelekan gambar yang terdapat dalam website. Pastikan gambar pada WordPress telah dikompresi maksimal sehingga tidak membebani load website
- Plugin WordPress. Beberapa plugin dapat memperlambat load website.
- Server Hosting. Memastikan konfigurasi dari server hosting.
Baca juga : Manfaat dan Strategi Content Marketing
Cara Melakukan Pengecekan Kecepatan Website
Beberapa website seperti GTMetrix, Pingdom, dan Google Page Speed dapat membantu pemilik situs melakukan analisa kecepatan website serta memberikan masukan bagian mana yang harus dioptimasi. Gunakan tool ini untuk menentukan langkah yang tepat untuk dilakukan, sesuai kondisi serta keadaan website. Berikut langkah-langkah untuk mengecek kecepatan web:
1. Aktifkan Caching WordPress
Hal mendasar dan yang pertama harus dilakukan adalah menggunakan caching plugin di website WordPresss. Lakukan dengan bantuan beberapa plugin seperti WP Super Cache, W3 Total Cache, dan WP Super. Pada dasarnya plugin caching akan bekerja dengan membuat file html statis, sehingga ketika diakses kembali dapat diakses dengan lebih cepat karena tidak perlu memuat script dinamis yang membebani kinerja server. Beberapa plugin caching juga memiliki fungsi tambahan seperti minify file HTML, CSS, bahkan caching browser.
2. Lakukan Kompresi Gambar pada Website
Gambar berukuran besar pada website bisa menambah waktu loading. Solusinya adalah lakukan optimasi. Minimalkan ukuran gambar namun pastikan tetap terlihat dengan resolusi yang baik. Gunkan plugin WP-Smush untuk optimasi gambar diseluruh website dan resolusi yang didapatkan tetap maksimal. Dan untuk meminimalkan ukuran gambar, lakukan pengecekan menggunakan GTMetrix, yang akan memberikan informasi gambar mana saja yang masih bisa diperkecil. Mengubah ukuran gambar bisa dilakukan dengan Photoshop, Photoscape atau lainnya.
3. Gunakan WordPress Versi Update
WordPress merupakan platform open source yang selalu berkembang dan terus disempurnakan. Maka selalu lakukan update versi terbaru WordPress, untuk memperbarui fitur dan menghilangkan bug dalam versi sebelumnya. Dari sisi kecepatanpun, WordPress yang tidak update lebih lamban dan rentan terhadap ancaman seperti malware, virus, bahkan ancaman hacker.
4. Hapus Plugin yang Tidak Berguna dalam Website
Plugin berfungsi untuk membantu meningkatkan kinerja website. Namun, pastikan hanya menggunakan plugin sesuai kebutuhan. Plugin yang tidak digunakan namun tetap terpasang akan memperlambat website. Semakin banyak menggunakan plugin, semakin banyak sumber daya yang dibutuhkan, yang akan mempengaruhi performa website. Maka gunakan plugin secara optimal, cukup gunakan satu plugin dengan fungsi yang sama atau lakukan instalasi satu plugin dengan banyak fungsi. Apabila sudah menggunakan banyak plugin dan bingung plugin mana saja yang akan di uninstal, maka gunakanlah Plugin Performance Profiler, untuk mengetahui plugin mana saja yang tetap digunakan atau bahkan diganti.
5. Menggunakan CDN (Content Delivery Network)
CDN akan membantu website untuk lebih cepat diakses dari lokasi manapun. Jika umumnya lokasi server mempengaruhi kecepatan akses, CDN akan membuat website cepat diakses dari manapun. Jaringan CDN terdapat di seluruh dunia dan menyimpan file statis website. Dimanapun lokasi server, pengunjung akan mendapatkan informasi dari CDN terdekat sehingga website menjadi lebih cepat diakses. Misal, lokasi server berada di Amerika Serikat dan pengunjung website berada di Indonesia. Pengunjung akan mendapatkan informasi dari CDN terdekat, bukan langsung dari server Amerika Serikat.
6. Memilih Tema yang Ringan, Cepat, dan Asli
Saat memilih tema untuk WordPress, jangan hanya lihat dari tampilan saja. Pilih tema yang tidak terlalu berat, sehingga ketika diakses tidak memperberat load website. Sangat disayangkan apabila pengunjung website belum sempat mendapat informsi penting website dikarenakan tema yang terlalu berat. Gunakan juga tema WordPress premium yang mendukung SEO agar lebih disenangi mesin pencari dan lebih diutamakan oleh Google.
7. Lakukan Optimasi Database
Berbagai aktivitas di website WordPress akan menambah kerja dan database semakin berat. Website WordPres tentunya semakin hari semakin berkembang. Komentar SPAM, tags yang tidak digunakan, bahkan revisi yang terlalu banyak akan memperberat database yang mengakibatkan website semakin lemot. Untuk membersihkannya, gunakan plugin WP-Optimize yang sudah tersedia di WordPress. Cukup lakukan instal dan aktifkan. Dapat juga mengontrol secara penuh website WordPress.
8. Gunakan Petunjuk Resource
Petunjuk resource mempercepat penyajian konten dengan mengoptimalkan cara resource dimuat. Kemudian, browser pengguna akan mengunduh file meskipun belum benar-benar dibutuhkan. Contoh, “preload” memungkinkan developer memprioritaskan resource tertentu, lalu “prefetch” memerintahkan browser pengguna untuk mengunduh resource saat stand by. Maka proses yang diperlukan untuk memuat halaman pun menjadi lebih sedikit, dan respons terhadap input pengguna akan terasa lebih cepat. WordPress memperkenalkan dukungan untuk petunjuk resource pada 2016 dengan WordPress 4.6. Jika masih menggunakan versi lama WordPress, tingkatkan sekarang juga.
Baca juga : Perubahan Perilaku Konsumen selama Pandemi
9. Aktifkan Kompresi Gzip
Ketika menggunakan kompresi Gzip loading website, WordPress akan menjadi semakin cepat. Kompresi gzip berfungsi untuk memperkecil ukuran file website CSS, HTML, javascript, json, xml maupun font. Sumber daya server dan bandwidth hosting juga akan menjadi lebih hemat. Dengan cara ini, pengunjung website akan merasa lebih senang karena tidak perlu menunggu lama untuk mengakses website. Cara mengaktifkan kompresi Gzip bisa dilakukan secara manual melalui cPanel. Login cPanel hosting, kemudian salin copy kode dan paste pada .htacess.
10. Gunakan Format Gambar Modern seperti WebP
File JPEG dan GIF kini mulai jarang digunakan. Format gambar baru seperti FLIF, WebP, dan HEIF menggunakan algoritme kompresi inovatif untuk menyajikan gambar berkualitas dengan ukuran yang lebih kecil. Menggunakan format ini bisa mempercepat loading website WordPress. Namun tidak semua browser mendukung format ini, miliki format alternatif untuk beberapa pengguna. Dan WebP bisa menjadi opsi yang tepat karena didukung oleh banyak browser, dan browser yang saat ini belum mendukungnya akan segera melakukannya. Jika belum ingin mencoba format gambar ini, pastikan bahwa gambar di website sudah dioptimalkan dengan benar.
11. Pastikan Hotlinking Website Nonaktif
Meskipun disable hotlink tidak langsung berimbas pada kecepatan loading website, namun ini merupakan salah satu optimasi kecepatan yang dapat dilakukan sendiri. Ketika ada beberapa website yang menggunakan gambar, dan gambar ini diakses pengguna, secara tidak langsung, website-website tersebut akan ‘mencuri’ bandwidth server. Untuk menghindari hal ini, onaktifkan hotlinking dengan mudah.
12. Perbaiki Broken Link atau Link yang Rusak
Broken link akan mengakibatkan suatu halaman tidak dapat diakses dan menampilkan pesan Error 404. Pengunjung yang mengakses website dan menginginkan suatu informasi pasti akan kecewa dan akan langsung keluar dari website. Banyaknya kunjungan halaman yang rusak akan mempengaruhi citra website di mesin pencari maupun pengunjung. Maka, pastikan setiap halaman website dapat diakses dengan baik. Menggunakan Google Webmaster Tools, tidak perlu repot-repot melakukannya secara manual, hanya perlu register dan melakukan pengecekan. Maka, semua broken link akan terdeteksi.
13. Batasi Jumlah Konten Per Halaman
Tampilkan konten andalan pada halaman utama, namun tidak serta-merta meletakkan semua konten yang ada di sana. Waktu load website akan berkurang secara signifikan dengan membatasi jumlah tampilan postingan di setiap halamannya. Sebanyak 5 hingga 7 postingan akan lebih meringankan dibandingkan 10-15 postingan di setiap halaman. Perhatikan hal ini dengan seksama agar website dapat tampil lebih cepat.
14. Disable Fungsi Trackback dan Pingback
Trackback dan pingback dapat membuat website WordPress semakin cepat terindeks mesin pencari. Namun, fitur ini seringkali dimanfaatkan oleh para spammer untuk mendapatkan backlink otomatis. Spam yang dikirimkan lambat laun akan menjadi sampah di database WordPress. Hal ini, dapat menyebabkan loading website menjadi lebih lambat. Untuk menonaktifkannya, gunakan plugin bernama Disable XML-RPC Pingback. Sebagai alternatif, dapat juga melakukannya secara manual melalui Dashboard WordPress > Settings > Discussion > Hilangkan centang pada opsi allow link notifications.
15. Pilih Layanan Hosting yang Tepat
Jenis layanan yang tepat merupakan salah satu kunci utama untuk mempercepat loading website WordPress. Jika kunjungan website tinggi dan memerlukan resource lebih, tentu memerlukan lebih dari sekedar shared hosting, gunakanlah layanan VPS. Sebaliknya, jika memiliki kebutuhan server yang biasa saja, gunakan shared hosting. Penggunaan jenis layanan yang tidak tepat akan membuat website bekerja kurang efektif. Bayangkan jika memiliki ruangan sempit dan dikunjungi oleh 100 orang secara bersamaan, tentu tidak akan memadai. Apabila masih ragu layanan apa yang tepat untuk digunaakan, konsultasikan dengan penyedia layanan hosting.
16. Batasi Revisi Setiap Postingan
Membatasi revisi postingan memang tidak serta-merta menambah kecepatan website. Namun dapat meringankan database WordPress. Revisi postingan yang menumpuk akan berimbas pada menumpuknya sampah dalam database. Batasi revisi dalam setiap postingan dengan cara menambahkan kode di wp-config.
17. Meletakkan CSS pada Header dan JS di Footer
an client side progamming. File tersebut dijalankan dari sisi web browser klien bukan dari sisi webserver. Maka, letakkan file JS footer di bagian bawah agar webserver dapat memuat halaman terlebih dahulu hingga selesai, kemudian dari sisi klien mengeksekusi file js. Dengan menempatkan load sccript yang sesuai, website akan lebih cepat diakses.
Baca juga : Jenis-Jenis Plugin Ongkos Kirim Untuk Toko Online
18. Turunkan Query Database
Request database WordPress ke server sangat berpengaruh terhadap kecepatan website. Kurangi penggunaan tabel database dengan query tinggi. Apabila tidak mengetahui tabel database mana yang memberatkan server, silakan gunakan plugin Query Monitor. Plugin ini akan membantu melakukan pengecekan database. Informasi query database yang membebani performa server maupun query yang lambat bisa dilihat menggunakan plugin ini dengan mudah.
19. Minimalkan Redirect
Pemilik situs pasti menginginkan informasi di website diterima dengan lengkap oleh para pengunjung. Namun, terkadang ada informasi yang harus diarahkan ke website lainnya menggunakan URL berbeda. Hal ini tidak salah, hanya saja adanya redirect dapat menimbulkan permintaan load HTTP berlebih yang berpeluang memperlambat load website. Sederhanakan alur redirect website, dengan mengurangi link ke halaman lain di luar website. Misalnya, memiliki dua halaman: Halaman 1 dan Halaman 2, dan ingin sama-sama diarahkan ke Halaman 3. Dalam kasus ini sebaiknya mengarahkan Halaman 1 langsung ke Halaman 3 tanpa harus melalui ke Halaman 2 terlebih dahulu.
20. Mengaktifkan HTTP Keep-Alive dan Menghapus Query String dari Sumber Statis
HTTP Keep-Alive merupakan sebuah metode untuk mempercepat loading website dengan cara mempertahakan agar ketik website diakses, dan request file ke server tidak berulang. Kemudian menghilangkan query statis seperti style-sheet dan Javascript akan mempengaruhi kecepatan website karena penghapusan cache tidak dapat dilakukan. Menghapus cache tidak dapat dilakukan pada link yang berisi tanda baca “?”. Silakan gunakan query string hanya pada sumber dinamis.
21. Gunakan Embed URL untuk Upload Video di WordPress
Saat menyisipkan video dalam post atau website, sebaiknya jangan langsung upload. Gunakan fasilitas embed video dari Youtube, cantumkan pada editor WordPress. Maka video akan ditampilkan secara otomatis saat publish. Apabila menambahkan video langsung pada website, hanya akan membebani kinerja website serta menghabiskan bandwidth hosting, sekalipun menggunakan hosting unlimited. Optimasi ini cukup efektif meningkatkan kecepatan website, terutama jika banyak menampilkan konten video.
22. Minify CSS, Javascript, dan HTML
Pastikan file tidak memberatkan akses website atau memperberat load website. Lakukan minify file-file CSS, Javascript, dan HTML di website dengan bantuan beberapa plugin seperti WordPress Minify dan W3 Total Cache, agar tidak perlu melakukan minify secara manual.
Baca juga : Memahami Psikologi Marketing Untuk Meningkatkan Penjualan
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?