Ide Bisnis untuk Milenial dan Gen Z 

Ide Bisnis untuk Milenial dan Gen Z yang Menguntungkan

Milenial dan Gen Z sering dicap sulit sukses, karena dianggap ingin pekerjaan serba instan karena terbiasa dengan kemudahan teknologi. Namun pada kenyataannya, hidup berdampingan dengan teknologi membuat dua generasi ini dapat menjalankan ide bisnis yang belum pernah ada sebelumnya. Berbeda dengan Gen X hingga Boomer, sebagai Milenial dan Gen Z memiliki beberapa keistimewaan, yaitu:

  • Lebih mudah menyerap dan menggunakan teknologi;
  • Dapat menyesuaikan pekerjaan dengan passion;
  • Lebih open minded;
  • Berani membuat sistem baru sehingga muncul peluang-peluang baru.

Baca juga : Value Proposition untuk Meningkatkan Pelanggan yang Loyal

Semua itu tidak lepas dari interaksi dengan teknologi. Salah satu contohnya adalah membangun bisnis. Dari banyaknya ide bisnis yang ada, masih terdapat kemungkinan bahwa semuanya cocok dengan Milenial dan Gen Z. Mulai dari sistem dan cara bekerja, alat yang digunakan, sampai pada produk atau layanan yang dijual. Semuanya dapat mempunyai karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Di zaman sekarang, dimana segala sesuatu sudah berbau digital,  kaum milenial memiliki banyak sekali peluang yang terbuka untuk mendapatkan penghasilan dengan menjalankan bisnis. Generasi milenial selalu dipenuhi dengan ide-ide inovatif dan kreatif sehingga dapat disalurkan ke dalam usaha. Dengan demikian, kamu dapat memulai bisnis sejak dini tanpa perlu mengeluarkan modal yang cukup banyak.

Pengertian Milenial dan Gen Z

Milenial adalah generasi yang lahir antara 1980 hingga 1995. Generasi yang sering disebut juga Gen Y ini tumbuh dibarengi dengan berkembangnya teknologi. Sedangkan, Gen Z adalah populasi yang lahir pada 1996 hingga 2010. Mereka semua lahir pada masa era digital sedang berkembang pesat. Keduanya sama-sama identik dengan perkembangan teknologi di segala sektor. Baik pendidikan, hiburan, hingga bisnis. Lebih dari setengah warga negara Indonesia didominasi oleh anak muda, yang  mempengaruhi kondisi ekonomi. Misalnya, perilaku kerja remote, otomatisasi sistem pekerjaan, hingga ide bisnis baru yang bermunculan.

Ide Bisnis Milenial dan Gen Z yang Menguntungkan

Dari banyaknya ide bisnis yang ada, belum tentu semuanya cocok dengan Milenial dan Gen Z. Mulai dari sistem dan cara bekerja, alat yang digunakan, hingga produk atau layanan yang dijual. Semuanya memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Maka, terdapat bisnis tertentu yang patut dicoba oleh kawula muda, apalagi ketika masih dalam tahap mencoba. Berikut beberapa ide bisnis untuk Milenial dan Gen Z, yaitu:

  1. Web Developer

web developer

Web developer adalah pekerjaan membuat atau membangun berbagai web app dan website dengan bahasa pemrograman. Biasanya dibutuhkan oleh startup, toko online, bahkan perusahaan berskala besar. Pekerjaan ini menjadi sangat potensial karena era digital terus berkembang. Semua bisnis berlomba-lomba untuk go online dan menghadirkan website atau aplikasi bagi para konsumennya. Pekerjaan ini juga menjadi sangat potensial karena era digital yang terus berkembang. Semua bisnis berlomba agar dapat go online dan juga dapat menghadirkan website atau aplikasi yang dapat digunakan oleh konsumen dengan mudah. Berikut beberapa pertanyaan yang biasa muncul untuk pekerjaan web developer.

Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar menjadi web developer andal?

  • Bahasa pemrograman, seperti JavaScript, PHP, Phyton, Java, dll;
  • Pengetahuan teknis tentang server;
  • Mengelola database;
  • Framework, CSS Framework, dll.

Apa saja ide bisnis yang menghasilkan bagi seorang web developer?

  • Freelance dengan beragam klien sekaligus.
  • Terdapat pilihan spesifikasi pekerjaan, seperti Front End Developer, Back End Developer, dan Full Stack Developer.

Berapa besar potensi penghasilan web developer?

Untuk sekelas karyawan, web developer biasanya dapat mengantongi Rp 6-8 juta per bulan. Namun, bersolo karir menjadi web developer juga menjadi ide bisnis yang sangat menggiurkan.

Anda bisa meraup belasan hingga puluhan juta rupiah dari setiap project. Tergantung dari kesepakatan dengan klien, serta seberapa besar tugas dan tanggung jawab.

Baca juga : Contoh Perusahaan yang Menawarkan Value Proposition dengan Tepat

  1. Web Designer

Design vector created by macrovector - www.freepik.com

Web designer adalah orang yang memiliki keahlian untuk membuat tampilan website menjadi menarik. Pekerjaan ini biasanya fokus pada hal yang berkaitan erat dengan estetika website. Misalnya keseimbangan warna, tipografi, ilustrasi, dll. Semua bisnis dan perusahaan yang membuat website ataupun aplikasi membutuhkan tenaga web designer, karena pekerjaan ini berkaitan erat dengan tampilan perusahaan di ranah online. Artinya, web designer memainkan peranan branding di era digital. Terdapat dua tanggung jawab utama seorang web designer, yaitu:

 

  • Merancang konsep website, baik layout maupun visual.
  • Mengeksekusi konsep layout visual ke HTML dan CSS.

Untuk dapat melakukan tugasnya, web designer memerlukan skill berikut:

  • HTML dan CSS;
  • Bahasa pemrograman, seperti JavaScript;
  • Aplikasi desain, seperti Photoshop;
  • Framework CSS;
  • Debugging;
  • Visual design;
  • User Experience (UX);
  • SEO;
  • CMS, dll.
  1. Blogger

blogger

Blogging memiliki jam kerja yang fleksibel, serta cocok untuk Milenial dan Gen Z karena niche blog dapat disesuaikan dengan passion atau keinginan. Misalnya, blog kuliner, fashion, travel, dll. Menjadi seorang blogger dapat bekerja sekaligus menekuni hal yang disukai (hobi). Untuk menjadi blogger sukses, blog harus memiliki jumlah pembaca yang banyak dan tetap. Skill set yang diperlukan usaha Milenial untuk menjadi blogger adalah:

  • Pengetahuan CMS;
  • Dapat menulis dengan lugas dan memiliki karakter;
  • Memiliki ide-ide segar dan kreatif;
  • Memahami SEO;
  • Dapat melakukan riset keyword;
  • Paham menggunakan tools, seperti Google Analytics, Google Ads, dll;
  • Up to date.

Sekilas pasti dipertanyakan, dari mana blogger mendapatkan uang? Apakah benar hanya menulis di blog bisa dapat uang. Berikut beberapa channel yang dihasilkan dari blogger, yaitu:

  • Google Adsense;
  • Endorsement;
  • Kolaborasi dengan brand yang sesuai dengan niche blog.

Baca juga : SEO Tools Terbaik dan Gratis untuk Reset Keyword

  1. Graphic Designer

desain grafis

Bagi yang menyukai dunia desain dan memiliki kemampuan mendesain, maka graphic designer menjadi peluang yang cocok. Berhubung konten visual lebih mudah dicerna oleh audiens, maka pekerjaan ini bisa dijadikan sebagai salah satu pekerjaan yang paling dibutuhkan oleh perusahaan manapun. Misalnya, untuk kebutuhan iklan, social media post, dan lain-lain. Sorang grafhic desiner harus memiliki salah satu skill berikut:

  • Tools desain, seperti Photoshop.
  • Storyboard;
  • Update dengan penggunaan teknologi;
  • Dapat mendesain konten dengan berbagai macam gaya;
  • Memiliki ciri khas;
  • Detail-oriented.

Jika menempuh jalur solo atau self-employee alias freelance, bukan tidak mungkin penghasilan mencapai dua digit per bulan, Namun tentu saja dengan beberapa pertimbangan, yaitu jam terbang, testimoni klien, dan memiliki website portofolio desain yang mengesankan.

  1. Social Media Marketing

sosial media

Media sosial merupakan sebuah platform besar yang memiliki pengguna yang sangat banyak di dunia. Dan Social media savvy adalah salah satu ciri generasi Milenial dan Z. dengan banyaknya pengguna, maka sosial media dapat dimanfaatkan menjadi marketing pool alias pangsa pasar yang luas bagi sebuah brand. Tentunya kemampuan mengelola social media adalah keahlian yang sangat mahal, karena tidak banyak orang yang tahu seluk beluk media sosial sebagai alat marketing ampuh. Misal, trik meningkatkan engagement, membuat konten menjadi viral, menarik konversi tinggi dari media sosial, dll. Sekarang, saatnya menggunakan internet untuk mengulik segala macam social media marketing, misalnya:

  • Algoritma.
  • Platform ads.
  • Tools marketing.
  • Retargeting.
  • User-generated content, dll.

Baca juga : Strategi Marketing Pelaku UKM Di Masa Pandemi dan PPKM

  1. Influencer

influencer sosial media

Influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat dalam komunitas tertentu. Bahkan mungkin ada influencer yang lebih terkenal di dunia maya ketimbang di dunia nyata. Namun, popularitas tidak datang dengan tiba-tiba, maka seorang influencer perlu membangun audiens dalam niche tertentu. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

  • Membuat konten secara konsisten, misalnya memberikan tutorial, review produk;
  • Update terhadap isu sesuai niche;
  • Mengikuti challenge-challenge yang sedang trend;
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik;
  • Editing foto atau video;
  • Interaktif dengan audiens.

Tujuan pertama influencer adalah meningkatkan engagement atau rasa percaya dari audiens, dengan membangun audiens atau komunitas. Dengan meningkatnya engagement, memungkinkan banyak brand yang tertarik untuk bekerja sama. Barulah influencer bisa naik ke tahap selanjutnya, yaitu mempengaruhi audiensnya untuk melakukan atau membeli suatu produk rekomendasi. Misalnya, seperti influencer Tasya Farasya yang fokus pada dunia make up. Sehingga mengumpulkan pengikut yang loyal seputar make up juga. Untuk soal penghasilan, menjadi influencer bisa sangat menguntungkan tiap kali adanya kerja sama dengan brand alias endorsement, baik itu berupa produk gratis maupun dalam bentuk uang.

  1. Content Creator

Content Creator

Content creator adalah profesi yang fokus membuat konten, termasuk konten untuk tujuan bisnis. Contoh, foto, artikel, infografis, ebook, video, dll. Pekerjaan ini sangat menjanjikan, karena dipastikan setiap bisnis memerlukan sebuah konten untuk menggapai para konsumennya. Baik untuk branding, mengumpulkan leads, meningkatkan engagement, dan sebagainya. Bedanya dengan social media management adalah content creator dapat membuat konten untuk platform yang lebih luas, salah satunya website. Peluang penghasilan dari seorang content creator sangatlah beragam. Biasanya tergantung dari project apa yang sedang ditangani. Misalnya, project konten video akan berbeda dengan ebook, karena beban tugasnya juga berbeda. Untuk menjadi content creator, ketahui beberapa ilmu dasar, seperti:

  • Menguasai strategi content marketing;
  • Dapat mengembangkan ide secara kreatif;
  • Memiliki kemampuan riset yang baik;
  • Memahami buyer persona;
  • Dapat memanfaatkan SEM;
  • Mengetahui dasar email marketing;
  • Dapat memaksimalkan SEO.

Baca juga : Strategi Promosi Bisnis Dengan Menggunakan Hashtag

  1. Vlogger

vlogger

Vlogger adalah salah satu content creator yang berfokus dalam membuat video blog sebagai kontennya. Vdapat logger menjadi salah satu ide bisnis Milenial dan Gen Z yang menggiurkan karena:

  • Prosesnya tidak begitu sulit;
  • Fleksibel;
  • Ide konten tidak terbatas;
  • Modal minim;
  • Penghasilan yang menjanjikan.

Bisa juga memanfaatkan platform YouTube untuk menjadi media vlog. Karena sudah memiliki banyak pengguna, sehingga dapat menargetkan viewers sesuai niche vlog. Berikut beberapa hal yang akan sangat bermanfaat bagi yang menguasainya, yaitu:

  • Algoritma YouTube;
  • YouTube Ads;
  • SEO YouTube;
  • YouTube Analytics;
  • Aplikasi edit video.

Penghasilan utama vlogger memang dari Ads atau iklan yang dipasang di video. Namun, bisa juga mendapatkan lebih banyak uang dengan menjual merchandise, endorsement, kolaborasi, dll.

  1. Tutor Online dan Translator

tutor online

Investasi terbaik bagi usia muda adalah ilmu. Bisa juga mengasah ilmu sekaligus mendapatkan penghasilan, yaitu dengan menjadi tutor online. Selain bisa menjadi ide bisnis menjanjikan, pengetahuan yang dimiliki juga akan semakin berkembang. Untuk menjadi tutor online, hanya memerlukan device seperti laptop, internet, dan headphone. Tanpa keluar modal untuk membuat module dan ongkos perjalanan ke rumah murid. Hanya meluangkan beberapa jam dalam sehari, sudah bisa mendapatkan uang. Meski terlihat sederhana, tapi menjadi tutor online di usia muda dapat membangun portofolio mengajar yang mengesankan. Banyak hal yang dapat dieksplor dari dunia pendidikan, seperti:

  • Membuat webinar dan virtual event berbayar.
  • Menyediakan ebook premium.
  • Membuka kelas online.

Menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan lainnya yaitui menjadi Translator. Jika mempunyai keahlian dalam berbahasa asing, mungkin ini waktu yang tepat untuk memulai bisnis sebagai translator. Seiring berkembangnya zaman, bisnis translator akan menjadi salah satu pasar besar yang akan banyak dicari banyak orang. Bisa dengan menjadi translator naskah ataupun film. Tawarkan bisnis ini ke website freelancer atau ke jaringan yang dimiliki.

Baca juga : Pentingnya Website atau Blog untuk Perkembangan Bisnis

  1. Copywriter/ Content Writer

Copywriter

Apabila memiliki hobi menulis, tidak ada salahnya untuk mencoba bisnis copywriter/content writer. Karena, banyak sekali perusahaan yang membutuhkan seorang copywriter untuk memasarkan konten mereka serta untuk mengisi blog mereka dengan artikel. Tugas dari seorang copywriter adalah merangkai kata-kata dengan tujuan membujuk audiens untuk melakukan sesuatu. Misal, untuk mendaftar, subscribe, berlangganan, dll. Untuk menjadi copywriter, skill yang wajib dimiliki adalah:

  • Menggunakan CTA dengan tepat;
  • Kemampuan persuasi yang baik;
  • Menulis dengan mengutamakan kenyamanan pembaca;
  • Membuat headline yang menarik;
  • Memiliki ide-ide segar;
  • Memahami pola pikir audiens;
  • Kemampuan storytelling.

Jasa menulis ini bisa ditawarkan ke perusahaan atau agency- agency tertentu. Atau alternatif lain yang lebih menggiurkan bisa juga menjadi seorang freelance copywriter. Karena teknik copywriting dibutuhkan oleh setiap perusahaan skala apapun, baik dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan bisa juga membuat website sendiri untuk membangun bisnis penulisan artikel.

  1. Toko Online : Bisnis Milenial Menjanjikan

Toko Online

Bagi Milenial dan Gen Z yang memiliki jiwa bisnis kuat, hal paling umum untuk mendapatkan penghasilan adalah membuka toko online. Karenakan dalam membuka toko online dapat memberikan keuntungan seperti :

  • Fleksibel, dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun.
  • Tidak perlu memiliki produk sendiri, dan dapat menerapkan strategi reseller, dropship, bahkan jastip.
  • Modal minim.
  • Dapat menjangkau konsumen dari berbagai daerah.
  • Dapat diintegrasikan dengan berbagai macam strategi digital marketing.
  • Platform penjualan beragam, misalnya website toko online, ecommerce, dll.
  • Ide produk yang dapat dijual online tidak ada habisnya, mulai dari kuliner, fashion, merchandise, skincare, dll.

Baca juga : Bisnis Startup Sukses di masa Pandemi

  1. Fotografi

Fotografi

Bagi kaum milenial yang mempunyai kamera dan ahli dalam menangkap momen dan memiliki hobi dibidang fotografer, cobalah untuk membangun bisnis fotografi. Fotografer banyak diminati oleh banyak orang, terutama bagi mereka yang suka merayakan dan mengabadikan momen dalam sebuah gambar. Kamu bisa menjadi freelancer fotografer dengan menawarkan hasil foto lewat media sosial atau website freelancer. Jika sudah memiliki modal yang cukup, bisa saja membangun studio foto sendiri di rumah.

Tips Bisnis Milenial dan Gen Z

1. Mulai dengan Rencana Bisnis

Buatlah rencana tertulis sebuah bisnis, meliputi tujuan, dan cara menjalankannya. Memulai bisnis tanpa perencanaan yang matang, tidak akan membuahkan hasil. Maka pastikan, dalam memulai bisnis harus terencana secara baik dan detail. Mulai dari riset pasar, deskripsi produk, marketing plan, hingga rencana pengembangan usaha Milenial. Perencanaan bisnis juga dapat mengarahkan bisnis agar dapat berjalan dan tidak hilang arah, agar dapat merasakan manfaat sebagai berikut:

  • Melihat bisnis secara keseluruhan.
  • Menentukan prioritas.
  • Mengatur strategi, kesempatan, keuangan, dll.
  • Menyusun target jangka pendek, menengah, dan panjang.
  • Pengingat agar bisnis tetap on track, dll.

2. Branding

Agar bisnis dapat dikenali, perlu adanya branding terlebih dahulu. Branding adalah sebuah usaha untuk menciptakan brand. Pelaku bisnis harus fokus terhadap empat unsur branding, yaitu:

  • Visi dan Misi– Fondasi merek atau brand yang berisi tujuan jangka panjang dan solusi apa yang diberikan brand.
  • Logo – Wajah dari merek agar konsumen dapat mengenali dan familiar dengan brand.
  • Tagline – Kalimat singkat yang menggambarkan apa yang ditawarkan sebuah brand.
  • Website – Tempat di mana calon konsumen mendapatkan semua informasi tentang brand.

Maka lakukan beberapa tahapan, seperti membangun strategi branding, buyer persona, hingga hal-hal kasat mata seperti logo, warna, hingga desain website, dan beberapa hal lainnya, agar membantu proses brand  awareness, membedakan dengan kompetitor, membangun pelanggan loyal, hingga cabang bisnis mudah diterima. Meskipun bersolo karir, tetap memerlukan branding. Agar terlihat lebih profesional, itung-itung “menabung” eksistensi brand jangka panjang.

Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Tentang Bisnis Startup

3. Bisnis Milenial Go Online

Dalam meng-online-kan bisnis dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, misalnya:

  • Membuat website bisnis – Berikan segala macam informasi di dalam satu website, lengkapi dengan fitur toko online hingga portofolio.
  • Blog – Edukasi calon konsumen dengan informasi seputar bisnis dan jelaskan kepada audiens mengapa mereka memerlukan jasa atau produk tersebut.
  • Social Media Marketing – Masuk ke segala platform media sosial untuk memperkenalkan brand, seperti Instagram, TikTok, Twitter, LinkedIn, dll.
  • Digital Marketing – Pemasaran produk dengan memanfaatkan media digital dan jaringan internet. Misalnya, Google Bisnisku, SEO, SEM, email marketing, dll.

Bagi mayoritas Milenial dan Gen Z, kemungkinan poin ini bukanlah hal yang sulit. Dengan ide kreatif dan konsistensi, bukan tidak mungkin akan membangun komunitas yang loyal. Selain bisa menjangkau target pasar yang lebih luas dan biaya yang lebih hemat, go online juga memungkinkan adanya interaksi dengan audiens. Contoh, nore inovasi yang sukses berkembang pesat dengan memanfaatkan strategi marketing yang tepat. Misalnya, SEO, Google Ads, dll.

4. Selalu Evaluasi

Evaluasi kadang dipandang sebelah mata, karena biasanya setelah bisnis berjalan, fokus hanya akan tertuju ke income (penghasilan), outcome (pengeluaran seperti operasional, bahan baku, maintenance, dll) dan marketing. Padahal evaluasi di setiap hal penting untuk dilakukan, untuk mengetahui seberapa jauh “perjalanan” bisnis yang sudah dijalani. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Engagement.
  • Awareness.
  • CTR.
  • Konversi.
  • Produksi.
  • Portofolio, dll.

Untuk jangka waktu evaluasinya tergantung keinginan dan kebutuhan. Misalnya, rincikan progress setiap minggu, bulan, quarter, hingga tahunan. Untuk dapat mengukur dan mengambil keputusan bisnis kedepannya, serta menyesuaikan ke strategi bisnis yang telah ditentukan.

Baca juga : Rekomendasi Bisnis Online Tanpa Modal di Masa Pandemi

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua 🙂

Postingan Terkait