Momen di Bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan momen yang paling ditunggu para pebisnis karena banyak orang mengalokasikan uang THR-nya untuk berbelanja, baik belanja kebutuhan primer maupun tersier. Momen hari raya Idul Fitri dianggap sebagai masa ‘panen’ bagi pelaku usaha, baik di sektor produk ritel maupun sektor jasa. Karena pada momen tersebut, masyarakat memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk dihabiskan pada masa ibadah puasa hingga menjelang Lebaran. Maka, pelaku usaha harus pinter dalam menerapkan strategi marketing yang tepat untuk memanfaatkan peluang. Meski mengalami penurunan transaksi selama Pandemi, Bank Indonesia mengungkapkan ada sedikit harapan saat umat Islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri. Bank sentral mengungkapkan kenaikan indeks dipicu perkiraan peningkatan permintaan menjelang Lebaran. Dari fakta tersebut, para pelaku usaha perlu melancarkan sejumlah strategi pemasaran demi mencapai target penjualan sehingga dapat mempertahankan kelangsungan bisnis.
Baca juga : Waktu Terbaik Promosi Online di Bulan Ramadhan 2021
Melakukan Analisis Performa
Sebelum menentukan strategi marketing yang efektif untuk bisnismu, kamu perlu mengetahui lebih dahulu bagaimana pola perilaku konsumenmu dengan menganalisis performa bisnis. Misalnya, dengan menganalisis performa website bisnis, maka akan lebih mudah menilai apakah website tersebut sudah efektif menjangkau target konsumen atau belum, sehingga optimasi bisa dengan mudah dan cepat dilakukan. Proses analisis ini akan sangat terbantu jika kamu menggunakan tool analytic yang ditawarkan Google, yaitu Google Analytics. Meski gratis, jika digunakan dengan benar, kamu bisa melihat data-data yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan bisnismu ke depannya. Berikut data yang bisa ditinjau dari Google Analytics:
-
Audience Reports
Laporan yang berisi segala informasi yang berkaitan dengan pengunjung website, seperti umur, jenis kelamin, dan lokasi pengunjung, serta bahasa dan perangkat teknologi yang digunakan. Dengan adanya informasi ini, dapat menyesuaikan website dan konten bisnis dengan kebutuhan pasar. Misalnya, jika pengunjung didominasi oleh pengguna perangkat mobile, maka sangat penting untuk menerapkan website yang mobile-friendly. Atau jika pengunjung didominasi oleh usia remaja, maka konten yang dibuat harus disesuaikan dengan konten remaja.
-
Acquisition Reports
Laporan ini akan menjawab pertanyaan mengenai bagaimana pengunjung dapat menjangkau website, apakah melalui mesin pencari, media sosial, atau rujukan situs web lain. Selain itu, juga bisa melihat traffic website atau jumlah kunjungan website. Informasi-informasi ini penting diperhatikan ketika sedang menentukan taktik pemasaran online apa yang akan membawa banyak pengunjung ke website atau sosial media.
-
Behavior Reports
Informasi yang diberikan dari laporan ini adalah mengenai perilaku pengunjung website, mulai dari halaman yang paling banyak dicari pengunjung, hingga tindakan pengunjung yang paling banyak dilakukan. Informasi ini membantu menemukan konten yang akan berhasil membuat pengunjung terlibat dengan website.
-
Conversions
Konversi (conversions) adalah tindakan pengunjung yang sesuai dengan apa yang diharapkan pengelola website dan pelaku bisnis untuk dilakukan. Atau dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat konversi, semakin efektif pula website dalam menarik pengunjung untuk melakukan tindakan yang menguntungkan bisnis. Laporan konversi ini mengacu pada tindakan pengunjung yang diharapkan pebisnis, sehingga informasi yang didapatkan meliputi proses terjadinya konversi, dan bagaimana performa penjualan. Dengan begitu, dapat memahami tingkat keefektifan website dalam menarik pengunjung melakukan tindakan yang diinginkan. Setiap pebisnis tentu memiliki tujuan masing-masing dari website yang dibuatnya, apakah untuk membuat pengunjung mendaftar newsletter, mengunduh profil perusahaan, melakukan transaksi, atau ketiganya.
Strategi Marketing Menjelang Lebaran
Aktivitas pemasaran dapat didefinisikan sebagai seni untuk menjual produk. Bagian terpenting dari pemasaran bukan menjual, melainkan menawarkan dan bertukar produk kepada konsumen didasari pada keinginan dan kebutuhannya. Unsur-unsur pemasaran dari sisi produsen terdiri dari, produk, harga, lokasi, distribusi dan promosi. Hal ini juga berhubungan dengan unsur dari sisi pelanggan yakni solusi pelanggan, biaya pelanggan, kenyamanan, dan komunikasi. Meski pola konsumsi cenderung meningkat, fenomena ini tak serta merta menjamin semua bisnis akan berjalan dengan mulus. Para pebisnis ditantang untuk dapat bertahan di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat. Maka, dibutuhkan strategi marketing yang tepat. Berbagai upaya akan dilakukan oleh para pebisnis untuk mencuri hati konsumen, mulai dari membuat berbagai konten digital terkait hari raya, sampai memberi diskon besar-besaran. Berikut kami rangkum mengenai strategi marketing UKM menjelang lebaran :
1. Strategi Produk
Para pelaku usaha perlu menyiapkan strategi dari sisi produk, saat memasarkan barang/jasa pada moment Lebaran. Ini bertujuan agar produk yang ditawarkan mendapat perhatian konsumen yang kemudian akan dibeli dan dikonsumsi sesuai keinginan atau kebutuhan saat Lebaran. Strategi produk yang perlu dilakukan agar Pemasaran barang atau jasa terus berkembang antara lain, Menentukan logo dan moto. Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan moto adalah serangkaian kata-kata yang berisi visi dan misi perusahaan dalam melayani masyarakat. Keduanya harus dirancang dengan benar, setidaknya harus memiliki arti positif, menarik perhatian, dan mudah diingat.
Pelaku bisnis juga perlu menciptakan merek (diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi semuanya sebagai tanda pengenal bagi konsumen atas barang/jasa yang dipasarkan). Agar merek mudah dikenal, maka perlu mempertimbangkan faktor yang mudah diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki arti positif, dan menarik perhatian. Para pelaku bisnis juga perlu menciptakan kemasan yang memenuhi berbagai persyaratan, seperti kualitas kemasan, bentuk, warn adan desain lain. Kemudian tambahkan label pada bagian kemasan produk untuk memberikan informasi mengenai nama perusahaan pembuat, lokasi pembuatan, waktu pembuatan dan waktu kadaluarsa, cara menggunakan serta informasi lain yang akan dibutuhkan oleh konsumen.
Baca juga : Ide Bisnis di Bulan Ramadhan dan Momen Spesial untuk Bisnis Anda
2. Strategi Memanfaatkan Sosial Media
Selain website, optimalkan isi sosial media dengan segala sesuatu yang bertemakan bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, dan sesuaikan identitas visual dan konten-konten di dalamnya. Masukan berbagai ikon terkait, seperti gambar ketupat, masjid, kabah, atau sajadah setiap saat mengunggah foto produk dan promosi terbaru. Jika menggunakan Instagram, buat tampilan toko online seinstagrammable dengan mengikuti tren tampilan Instagram terkini. Jadi, tidak hanya menjaga kualitas foto yang ditampilkan, tapi juga ikon-ikon yang terkait di dalamnya. Konten-konten seperti ucapan menyambut hari raya, giveaway, quiz serta tips dan trik khusus lebaran juga berpeluang menjangkau target konsumen yang lebih luas lagi. Buatlah konten yang relevan dengan fenomena pandemi saat ini, seperti tips dan trik menjalani lebaran #dirumahaja, membeli busana lebaran untuk dipakai bersama keluarga di rumah, dan sebagainya. Gunakan tagar-tagar dan kata kunci musiman yang relevan dan menarik agar bisnis dapat dengan mudah diingat konsumen. Lihat identitas visual dan konten-konten apa yang telah dibuat oleh kompetitor untuk dijadikan inspirasi. Analisis konten tulisan dan gambar apa saja yang berhasil membawa keuntungan pada kompetitor. Kemudian sesuaikan dengan bisnis sendiri. Membangun hubungan baik dengan pelanggan potensial melalui konten-konten yang diciptakan juga akan membangun loyalitas mereka pada bisnis. Maka, segera perhitungkan dari sekarang bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan konten-konten bisnis di Facebook, Twitter, LinkedIn, maupun YouTube demi memberi efek yang maksimal.
3. Strategi Promosi Marketplace dan Website
Mulai menggunakan strategi promosi marketplace seperti shoppe, bukalapak, tokopedia, olx, dan lain sebagainya. Yang menyediakan pelaku bisnis sebuah ruko atau lapak tempat menjual produk berbasis online. Sehingga tidak harus bertatap muka langsung dengan pembeli, tampilan marketplace yang menarik dapat menarik perhatian para konsumen untuk menindak-lanjuti produk yang dijual bahkan ada juga yang langsung membeli. Dalam promosi marketplace, mulai dengan perbaikan dari segi copywriting iklan, gunakan kata-kata pemicu perhatian konsumen untuk membeli. Gunakan strategi produk limited edition sehingga dapat membranding pola pikir konsumen untuk cepat membeli sebelum kehabisan.
kemudian gunakan secara maksimal website, sehingga dapat menghasilkan profit yang maksimal. Dengan memiliki website bisa menggunakan strategi search engine optimization (SEO) atau pay per click (PPC) dengan mengupayakan website agar bisa mendapatkan peringkat paling atas di hasil pencarian. Website akan menghasilkan trafik organik yang tinggi dan tepat sehingga tidak hanya fokus pada trafik tinggi saja melainkan juga pada tujuan utama website tersebut.
4. Strategi Lokasi dan Distribusi
Agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi serta mendistribusikan produk, maka lakukan penentuan lokasi dan distribusi produk. Terutama ketika masa Ramadan dan Lebaran yang dikenal rentan dalam aktivitas distribusi atau penyaluran produk. Ketika menentukan lokasi pemasaran, sebaiknya dekat dengan kawasan industri, area perkantoran, kawasan pasar, pusat pemerintahan, dan lokasi permukiman. Kemudian perhatikan jumlah pesaing yang berada di lokasi tersebut. Perhatikan juga sarana dan prasarana pendukung yang tersedia di lokasi tersebut, misalnya berupa jalan, listrik, akses terminal, stasiun atau pelabuhan. Dari sisi distribusi, perusahaan akan mempertimbangkan faktor pembeli atau faktor pasar. Karakteristik pelanggan, termasuk jumlah dan frekuensi pembelian serta lokasi geografis konsumen mempengaruhi pendekatan distribusi. Faktor lain ialah karakteristik produk dan produsen. Produk yang rumit, dibuat khusus, dan mahal cenderung menggunakan saluran distribusi pendek dan langsung. Sedangkan Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial dan pemasaran yang besar bisa menggunakan saluran langsung, sebaliknya perusahaan kecil akan menggunakan jasa distribusi perantara.
5. Strategi Keywords ‘Musiman’
Menargetkan kata kunci (keywords) yang tepat untuk setiap konten akan mendorong semakin banyak pengunjung masuk ke dalam website, sehingga traffic website pun akan meningkat. Meski sudah memiliki kata kunci yang ampuh membawa pengunjung, ada beberapa kata kunci musiman yang biasa muncul pada momen tertentu saja. Yang akan memainkan peran penting dalam meningkatkan traffic website selama momen tertentu, sepertiu hari raya Idul Fitri. Untuk menemukan kata kunci apa saja yang sering dicari pengguna internet selama momen jelang lebaran, gunakan Google Trends dan Google Analytics. Maka, ketika calon konsumen mulai mencari kata atau frasa itu, website pun bisa ditemukan sebelum konsumen menemukan website kompetitor. Bisa juga memikirkan sendiri kata kunci apa yang mungkin dicari oleh konsumen saat ini. Misalnya, jika toko online jelang lebaran ini menjual busana lebaran untuk wanita, konsumen mungkin akan menulis “Gamis lebaran” atau “Kaftan lebaran” di mesin pencarian. Manfaatkan istilah-istilah pencarian terkait busana lebaran paling populer seperti ini dan arahkan konsumen langsung ke website, dan juga bisa menambahkan tahun ke kata kunci, misalnya “Gamis lebaran 2021,” untuk menarik konsumen yang mencari penawaran atau tren terbaru. Kemudian pastikan untuk memasukan kata kunci tersebut di seluruh postingan dan halaman yang relevan.
6. Strategi Harga
Faktor yang akan mendasari penjualan sebuah produk selanjutnya yaitu penentuan harga barang/jasa. Karena penentuan harga yang salah akan berakibat buruk pada produk yang ditawarkan. Dalam menentukan harga produk, terdapat metode modifikasi atau diskriminasi harga. Yang dapat dikatakan sebagai pembedaan penentuan harga berdasarkan faktur tertentu. Metode modifikasi dapat digambarkan ketika ingin membedakan harga antara pelanggan tetap dan konsumen biasa. Misalnya, harga untuk pelanggan setia lebih murah dibanding konsumen biasa atau konsumen baru demi memelihara relasi dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Harga dibedakan berdasarkan periode atau waktu tertentu. Misalnya harga pada moment lebaran lebih mahal dua kali lipat dibanding periode normal karena permintaan saat Lebaran meningkat dan produk sulit didapat.
Harga juga dibedakan berdasarkan bentuk produk atau kelebihan yang dimiliki produk tertentu. Misalnya kursi A dijual lebih mahal dibanding kursi B, karena memiliki busa tambahan, sedangkan kursi B hanya berupa kayu tanpa busa. Kemudian Harga dibedakan berdasarkan tempat di mana produk ditawarkan. Misalnya harga di Mal lebih mahal dibandingkan harga di pasar tradisional karena pertimbangannya ada pengenaan pajak sewa dan lokasi lebih nyaman. Adapun penetapan harga berdasarkan tujuan. Harga awal produk ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan ingin memberi kesan produk yang ditawarkan memiliki kualitas dan mutu yang tinggi atau memperoleh laba yang tinggi. Selanjutnya, harga awal produk ditetapkan sangat rendah dengan tujuan untuk bertahan hidup atau memperluas pangsa pasar. Dengan harga yang rendah, harapannya produk cepat laku di pasaran, jumlah pelanggan pun meningkat, bahkan pelanggan dari kompetitor beralih ke produk yang ditawarkan perusahaan.
7. Strategi Promosi
Bulan Ramadhan identik dengan bulan di mana sebagian besar pelaku bisnis dari berbagai sektor usaha membuat berbagai penawaran menarik karena banyak orang bersedia mengeluarkan lebih banyak uang untuk berbelanja. Tetapi, jika ternyata konsumen lebih tertarik untuk menabung di saat krisis pandemi ini, maka perlu memikirkan beberapa bentuk penawaran yang menarik konsumen dan mendorong tingkat penjualan. Memberi promo diskon khusus hari raya pun bisa menjadi salah satu pilihan tepat, dengan rentang waktu yang singkat untuk meningkatkan urgensi pembelian. Banyak perusahaan telah membuat promosi menarik ini. Misalnya, Tokopedia yang memberi cashback, bebas ongkos kirim, flash sale, sampai diskon hingga 80%. Contoh lain, dengan tagar khusus #ShopeeDariRumah, Shopee mengadakan Big Ramadhan Sale di mana setiap penggunanya bisa mendapatkan potongan diskon 50% dan gratis ongkos kirim.
Strategi ini bertujuan untuk menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen baru. Empat macam promosi yang dapat dilakukan yaitu melalui periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai media iklan seperti billboard, brosur, spanduk, iklan di koran, majalah, televisi, dan radio. Tujuannya untuk menginformasikan produk, serta mengingatkan kembali keunggulan produk, memperoleh daya tarik dari para calon pelanggan, dan mempengaruhi konsumen pesaing agar berpindah ke produk Anda. Promosi juga dilakukan untuk meningkatkan penjualan atau jumlah pelanggan. Dengan cara memberikan harga khusus atau potongan harga, memberi undian kepada pelanggan yang membeli dengan jumlah tertentu, memberi merchandise, atau promosi lain. Promosi yang berupa publisitas dilakukan untuk memancing calon pelanggan melalui kegiatan pameran, bakti sosial, dan hal lain. Bertujuan untuk meningkatkan pamor perusahaan di mata konsumen. Sedangkan, penjualan pribadi dilakukan oleh para pegawai kepada calon konsumen secara personal.
Baca juga : Strategi Marketing UKM Jelang Lebaran
8. Strategi Menggunakan Email Marketing
Pemasaran melalui email juga ampuh mengarahkan pembeli untuk datang ke website, sehingga diharapkan penjualan pun akan meningkat. Namun, perlu cara jitu yang cerdas untuk membuat konsumen tertarik membuka dan membaca isi email. Salah satu caranya adalah dengan membuat email yang singkat, jelas, dan kreatif. Buatlah kampanye untuk mengumumkan segala promosi dan penawaran khusus hari raya. Akan lebih efektif lagi jika dibuat mingguan selama bulan Ramadhan. Meski ingin meningkatkan penjualan dalam waktu singkat, kampanye yang dibuat tidak harus selalu berbasis hard selling, karena yang berbasis soft selling pun efektif membangkitkan kepercayaan konsumen. Mulai dengan mengirim email berisi konten-konten menarik yang saling berkaitan, seperti ide baju lebaran di tengah pandemi, rekomendasi hal yang baiknya dilakukan selama lebaran #dirumahaja, atau bahkan sekadar ucapan selamat menyambut hari raya. Konsumen pun tentu akan merasa istimewa dengan membaca email tersebut. Berikut beberapa tips penting lain dalam memanfaatkan email marketing di momen jelang lebaran:
-
Personalisasi
Dalam menulis email, istilah personalisasi artinya ‘memanusiakan’ penulisan email. Untuk itu, perlu membuat email yang seolah-olah berbicara layaknya ‘manusia’ yang sebenarnya pada konsumen. Cara ini dilakukan untuk membuat konsumen tertarik membuka email, karena email dengan subjek yang dipersonalisasi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk dibuka dan dibaca dari pada email yang subjeknya tidak dipersonalisasi. Untuk mempersonalisasi email, bisa dengan menyebut nama dan lokasi konsumen dalam subjek dan konten email yang akan dikirim. Personalisasi bahkan dapat dilakukan dengan menyertakan riwayat pembelian terakhir di momen lebaran tahun lalu, atau halaman website yang sudah mereka lihat. Misalnya, jika seorang konsumen membeli kerudung di momen lebaran tahun lalu, mungkin ia akan tertarik juga melihat produk kerudung dan promosinya di tahun ini.
-
Segmentasi
Segmentasi email adalah salah satu cara untuk meningkatkan performa email marketing, yaitu dengan mengirimkan email ke berbagai segmen dengan menyesuaikan kontennya. Banyak jenis segmentasi konsumen yang bisa kamu kelompokkan, misalnya segmen demografis, geografis, ketertarikan, atau aktivitas online. Segmentasi ini telah terbukti meningkatkan open rate dan penjualan karena setiap konsumen tentu mendapatkan konten yang relevan dengan yang diinginkan dan dibutuhkan. Maka, lakukan analisis di Google Analytics untuk langkah awal sebelum melakukan segmentasi email.
-
Tindak Lanjut proses check outyang ditinggalkan
Kirimlah email tindak lanjut untuk orang-orang yang meninggalkan barang di keranjang tanpa menyelesaikan pembelian. Ini merupakan cara yang bagus untuk menghasilkan lebih banyak penjualan dari situs web. Gunakan bantuan Google Analytics untuk mengidentifikasi tahap proses check out yang ditinggalkan.
-
Ingatkan konsumen tentang manfaat belanja online
Ingatkan bahwa konsumen tak perlu lagi repot-repot belanja ke toko online, terutama di tengah pandemi. Berikan juga rasa urgensi untuk membuat konsumen segera membeli produk atau layanan yang ditawarkan, misalnya dengan mengirimkan kode diskon dengan batas waktu penukaran tertentu.
-
Membuat Iklan PPC (Pay-per-Click)
Strategi periklanan online yang tepat sangat dibutuhkan oleh setiap pelaku bisnis yang ingin meningkatkan visibilitas usahanya di internet secara instan. Salah satu bentuk iklan yang paling sering digunakan adalah PPC atau Pay-per-Click. PPC adalah jenis iklan yang dibayar setiap kali iklan diklik, sehingga dapat dikatakan bahwa budget iklan PPC akan lebih terkontrol jika dibandingan dengan iklan biasa. Dengan PPC, bisa menargetkan siapa yang bisa melihat iklan berdasarkan demografik, hobi, dan bahkan perangkat yang digunakan target untuk membuat target jauh lebih tersegmentasi. Maka, prospek untuk meningkatkan konversi atau membuat pengunjung berubah menjadi konsumen akan lebih tinggi.
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?