Skill yang Harus Dimiliki Seorang Copywriter
Seorang copywriter bertanggung jawab untuk merangkai kata menjadi kalimat singkat untuk keperluan promosi dengan menarik. Maka, untuk menjadi seorang copywriter andal, dibutuhkan skill khusus. Selayaknya skill untuk profesi lainnya, terdapat hard skill dan soft skill yang harus dimiliki terlebih dahulu.
Baca juga : Penggunaan Sales Forecasting untuk Perencanaan Bisnis
A. Hard Skill yang Dibutuhkan Copywriter
1. Kemampuan Menulis
Melansir dari Content Marketing Institute, sebagai seorang copywriter, maka skill utama yang dibutuhkan adalah kemampuan menulis. Berbeda dengan content writer yang terbiasa dengan menulis artikel pada website. Seorang copywriter dituntut untuk dapat membuat tulisan yang singkat dan padat, tapi tetap menarik perhatian pembaca. Salah satu yang bisa dijadikan indikator yaitu dapat membuat suatu topik yang rumit menjadi mudah dipahami.
2. Membuat Headline yang Menarik
Tak bisa dipungkiri bahwa headline menjadi bagian yang paling awal dibaca oleh banyak orang. Sehingga dengan membuat headline yang menarik, maka kemungkinan isi promosi sebuah produk dibaca akan lebih besar.
3. Perbendaharaan Kata yang Mumpuni
Dikarenakan harus dapat membuat kalimat yang menarik dan cenderung singkat, maka seorang copywriter harus memiliki perbendaharaan kata yang mumpuni. Maka pembaca akan bosan jika menggunakan kata-kata yang monoton untuk mempromosikan suatu produk.
B. Soft Skill yang Dibutuhkan Copywriter
1.Rasa ingin tahu yang tinggi
Sebagai orang yang bertanggung jawab membuat tulisan yang dapat menarik pembaca secara singkat dan padat, maka copywriter harus mengetahui produk tersebut secara lebih dalam. Agar yang ditulis dapat efektif, namun tetap memberikan informasi yang dibutuhkan. Paling tidak, dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait produk tersebut.
2. Mengutamakan Kenyamanan Pembaca
Bersumber dari Express Writers, seorang copywriter harus memahami bagaimana keinginan pembaca, yang tidak ingin membaca terlalu lama dan panjang. Maka perhatikan susunan kalimat yang tepat agar dapat menjadi seorang copywriter yang baik. Pahami juga bahwa kebanyakan pembaca mengonsumsi konten melalui smartphone. Maka pastikan tulisan akan nyaman dibaca melalui media tersebut.
3. Mampu mengetahui target audiens
Tujuan akhir dari adanya copywriter adalah menarik pembaca untuk membeli suatu produk. Maka penulisannya harus disesuaikan dengan target audiens dari produk tersebut. Misalnya, saat membuat copy untuk keperluan profesional, namun menggunakan bahasa yang santai dan nyentrik/ gaul, membuat copy dari produk menjadi tidak sesuai. Copywriter yang andal harus mau untuk belajar dan mengasah kemampuannya agar dapat berkembang.
Baca juga : Mengenal dan Memahami Bahasa Pemrograman Ruby
Rumus dan Teknik Copywriting yang Baik
Mungkin banyak ide yang ingin dituangkan dan diubah menjadi sebuah copy yang menarik. Namun, copy yang menarik belum tentu memberikan dampak yang efektif. Untuk membuat copywriting yang baik dan optimal pada berbagai platform, berikut rumus dan teknik copywriting yang bisa digunakan:
1. Masalah, Situasi Ideal dan Solusi
Menyajikan masalah, memberikan gambaran situasi ideal dan ditutup dengan cara penyelesaian masalah atau solusi. Awali dengan mendiskripsikan sebuah permasalahan yang banyak dialami oleh pengunjung. Setelah diikuti dengan situasi ideal di mana permasalahan itu tidak ada, tutup dengan solusi agar permasalahan tersebut bisa terselesaikan. Contohnya adalah “berada didepan komputer terlalu lama, akan menyebabkan gangguan pada mata. Kamu bisa mengatasinya dengan cara-cara berikut ini”.
2. Teknik Copywriting “ini rahasia…”
Selanjutnya gunakan kalimat pengungkapan rahasia, seakan memposisikan bahwa akan memberikan sebuah informasi yang tidak diketahui atau belum banyak diketahui orang. Kalimat ini bisa memberikan dampak yang lebih emosional. Pengunjung akan tertarik untuk membuka link yang diberikan dengan judul ini, karena dibuat penasaran.
3. Fokus Pada Fitur, Kelebihan atau Keuntungan
Kemudian fokus pada kelebihan produk atau layanan. Dapat membuat kalimat yang berawalan deskripsi fitur produk, seperti apa yang dapat dilakukan oleh produk tersebut. Lalu jelaskan apa kelebihan dari produk tersebut yang dapat membantu konsumen. Ketika menggunakan formula ini, bisa menutupnya dengan keuntungan atau dampak yang akan diterima konsumen dengan membeli produk tersebut. Misalnya, “Produk ini adalah… yang dapat membantu kamu… sehingga kamu…”.
4. Formula 4C Pada Teknik Copy
Formula 4C terdiri dari clear, concise, compelling, credible, dalam bahasa Indonesia adalah jelas, ringkas, menarik, dan dapat dipercaya. Formula ini dapat membantu untuk fokus pada tujuan dari copy yang dibuat untuk pengunjung. Kemudian pastikan bahwa apa yang disampaikan itu jelas, ringkas, menarik, dan dapat dipercaya oleh pengunjung situs.
5. “Cara cepat untuk…”
Di zaman serba digital dan cepat, pengunjung tidak punya banyak waktu untuk mengonsumsi sebuah konten, apalagi konten dalam bentuk tulisan. Menggunakan formula ini dapat menunjukkan betapa pentingnya waktu pengunjung, sehingga bisa paham bahwa mereka membutuhkan solusi cepat.
6. Teknik Copywriting dengan Menggunakan Nomor
Teknik copywriting dengan menggunakan nomor di bagian judul, berguna untuk menarik perhatian pembaca. Salah satu alasan pengunjung malas membaca sebuah artikel adalah persepsi artikel yang panjang dan bertele-tele. Penggunaan nomor untuk memberikan jumlah poin informasi pada sebuah artikel akan lebih menarik perhatian pengunjung. Untuk mudah memprediksi seberapa banyak informasi yang akan dibaca. Menggunakan nomor juga bisa mempermudah pengunjung yang cenderung ingin membaca artikel secara cepat seperti membaca bagian poinnya saja. Masih banyak formula dan teknik copywriting yang menarik dan dapat diterapkan. Bisa juga membuat formula sendiri dengan mengeksplor dan mempraktikkannya kepada pengunjung. Lakukan riset secara berkala tentang bagaimana perkembangan gaya copywriting yang disukai pengunjung.
Baca juga : Strategi Menanggapi Customer Review
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Copywriting
Copywriting merupakan salah satu metode marketing yang efektif untuk menarik konsumen. Namun dalam penulisannya, sebuah copy dapat menjadi tantangan tersendiri. Ada berbagai kesalahan umum yang bisa terjadi dalam proses copywriting, yang tentunya harus dihindari jika ingin copy yang dihasilkan dapat menarik perhatian pembaca. Hasilkan copy yang dapat membuat pembaca tertarik terhadap informasi yang dijelaskan. Berikut kesalahan-kesalahan yang harus dihindari saat melakukan copywriting:
1. Menulis untuk Siapa Saja
Menurut Forbes kesalahan yang paling umum dalam copywriting adalah menulis copy yang ditujukan untuk pembaca massal, yang didasari oleh pemikiran bahwa copy yang ditulis sebaiknya tidak memicu reaksi negatif dari pembaca. Padahal, menurut Adam Griffi, cara seperti ini juga cenderung tidak menghasilkan reaksi positif apapun dari pembaca. Dan akibatnya, copy tersebut tidak menghasilkan konversi sesuai dengan target yang diharapkan. Maka solusinya, cobalah untuk menggunakan teknik personalized copywriting. Copy yang ditulis dengan kesan personal akan lebih menarik bagi pembaca dan cenderung menghasilkan konversi yang tinggi.
2. Pemilihan Kata yang Ambigu
Menurut Neil Patel adalah menulis copy dengan pemilihan kata yang ambigu, harus dihindari. misalnya, terdapat dua copy penawaran sebuah produk sereal. Salah satu copy menawarkan diskon 50%, sementara copy yang lainnya menawarkan ekstra 50%. Di mata pembaca, kedua copy ini memberikan penawaran dengan nilai yang sama, yaitu diskon 50%. Padahal, apa yang akan didapatkan pembaca dari kedua copy ini adalah dua hal berbeda. Pada copy yang pertama, pembaca akan mendapatkan potongan harga sebesar 50%. Sementara, pada copy yang kedua pembaca akan mendapatkan tambahan isi sereal sebanyak 50% dari ukuran normal. Maka penulis harus menghindari kesalahan ini dengan menggambarkan penawaran yang diberikan. Misalnya, dengan memberikan ilustrasi seberapa banyak sereal yang akan didapatkan pelanggan dari penawaran tersebut. Jadi, daripada memberi tahu pelanggan menegnai apa yang akan mereka hemat, lebih baik beri tahu apa yang akan mereka dapatkan secara gratis.
3. Menggunakan Jargon Industri
Selanjutnya, hindari menggunakan jargon-jargon yang berkaitan dengan industri. Penggunaan jargon sangat mudah dilakukan dalam copywriting bagi seorang ahli di bidang tersebut. Namun, tidak semua orang dapat memahami jargon yang digunakan tersebut. Hindari hal seperti ini dengan menggunakan padanan kata yang umum untuk menjelaskan jargon yang ingin digunakan.
4. Mengabaikan Penggunaan Teknik Persuasi
Tujuan copywriting adalah menarik pembaca untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan brand atau produk yang dipasarkan. Maka, tidak menggunakan teknik persuasi adalah salah satu kesalahan dalam copywriting. Teknik persuasi dapat digunakan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan menarik sisi emosional dari pembaca. Saat pembaca merasa terhubung secara emosional dengan sebuah konten, maka pembaca cenderung akan mengingatnya, meskipun konten tersebut menghilang dari pandangannya. Bisa juga menggunakan berbagai pilihan kata konjungsi yang menekankan ajakan. Jelaskan alasan mengapa pembaca perlu mengikuti ajakan tersebut.
5. Tidak Melakukan Uji Coba Terhadap Copy
Terakhir, hindari untuk melakukan uji coba. Karena tidak semua copy dengan struktur yang pendek efektif dalam menarik perhatian pembaca. Terkadang, pembaca justru tertarik pada copy yang ditulis dengan struktur yang panjang (long copy). Maka, proses uji coba merupakan proses penting untuk memastikan copy seperti apa yang efektif ketika disajikan kepada pembaca.
Baca juga : Bahasa Pemrograman : Rust Programming
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?