Anchor text adalah salah satu aspek penting dalam sebuah situs. Teks yang satu ini dapat diklik dan akan mengarahkan pengunjung ke situs atau halaman lain. Anchor text adalah satu yang mungkin sering terlewat dalam strategi SEO. Padahal anchor text merupakan satu bagian yang cukup penting dalam optimasi website. Maka, mulailah memperhatikan anchor text pada konten website.
Pengertian Anchor Text
Anchor text adalah sebuah kata atau kalimat pada website yang berisi tautan/link mengarah pada website lain yang dapat diklik. Singkatnya anchor text adalah potongan teks berisi tautan yang dapat diklik. Bentuknya cukup berbeda dari teks biasa. Sedangkan menurut Alexa, anchor text adalah kata-kata yang bisa diklik dan ter-hyperlink dengan link lainnya. Dengan mengklik kata tersebut, pengunjung akan disambut dengan sebuah halaman atau dokumen tertentu. Beberapa orang menyebut anchor text sebagai link label atua link title. Teks ini berguna sebagai informasi bagi pengguna dan mesin pencari mengenai tautan website yang dilampirkan. Cara menemukan anchor text juga mudah, biasanya text atau kalimatnya berwarna, font tebal, menggunakan font italic atau memiliki garis bawah. Di mesin pencarian umumnya, anchor text berwarna biru atau berupa teks yang digaris bawahi. Anchor text ini berguna untuk memberikan tautan pada halaman atau website lain yang masih relevan.
Baca juga : Tips Menulis Alt Text dalam Memaksimalkan SEO Website
Contoh Anchor Text
EZY.CO.ID adalah anchor text link yang mengarah pada halaman utama website ini. Jadi jika dilihat source codenya isinya seperti dibawah ini.
<a href=”https://www.ezy.co.id//”</a>
https://ezy.co.id/ ini adalah link tujuannya dan EZY.CO.ID ini adalah anchor text yang tampil pada halaman website.
Manfaat dan Fungsi Anchor Text
Salah satu manfaat dari anchor text adalah untuk menurunkan angka bounce rate pada halaman website. Anchor text juga memiliki pengaruh yang besar terutama untuk SEO pada perangkingan website. Tetapi dalam penerapannya perlu memperhatikan komposisi yang benar agar tidak memiliki efek buruk pada website.
Sedangkan fungsi anchor text adalah membantu pembaca dan search engine untuk memahami konteks artikel dan situs web. Dari sisi audiens, pembaca akan paham beberapa unsur yang ada di dalam artikel. Misalnya, artikel yang membahas tentang cara menjaga hubungan baik dengan klien. Di dalamnya, bisa menggunakan anchor text yang berhubungan dengan topik, seperti “tipe klien”. Kemudian dari sisi search engine, anchor text yang relevan akan digunakan sebagai penentu ranking artikel di berbagai search engine.
Mengapa Anchor Text Penting?
Google mengandalkan anchor text untuk mengetahui informasi tentang website atau laman. Bagi Google, anchor text adalah sebuah deskripsi isi sebuah konten. Semakin banyak orang yang merujuk ke suatu laman, maka semakin relevan konten itu dengan yang dicari pengguna internet. Sederhananya, anchor text ikut memperngaruhi peringkat di mesin pencarian. Meski logikanya sama, namun cara Google menilai seberapa relevan sebuah konten akan ikut berubah. Ini berarti ada perubahan sistem untuk menentukan peringkat website di mesin pencarian.
Sebelum tahun 2000-an, Google mengistimewakan keberadaan anchor text. Achor text dianggap mampu mendeskripsikan laman secara lebih tepat dibandingkan laman itu sendiri. Anchor text juga diandalkan untuk menunjukkan halaman yang belum mampu diindeks oleh mesin berbasis teks. Namun, pengertian ini rawan manipulasi. Seorang internet marketer bisa saja menaruh anchor text dan kata kunci sebanyak-banyaknya untuk menempati posisi teratas pencarian.
Di tahun 2012, Google menerapkan algoritma baru yang diberi nama Google Penguin. Algoritma ini khusus dibuat untuk mengeliminasi website curang dari mesin pencarian dan mengurangi spam. Dengan begitu, algoritma ini juga berusaha memaksimalkan konten yang relevan agar bisa muncul di mesin pencarian. Maka, penting untuk memahami bagaimana anchor text bekerja. Karena salah satu unit SEO ini ikut menentukan seberapa relevan sebuah konten di mesin pencarian.
Komposisi Anchor Text
Agar sesuai dengan kaidah SEO yang benar, maka dalam penerapannya perlu memperhatikan komposisi dalam pembuatan anchor text. Berikut persentasenya diambil dari MOZ:
- Branded 40%
- LSI, Image dan lainnya 25%
- Naked 15%
- Generic 1-5%
- Long tail 1-5%
- Exact match 1-5%
- Phrase match: 20%
- Keyword branded: 15%
- Other terms: 15%
Komposisi tersebut bertujuan agar text anchor yang dikirimkan untuk melakukan optimasi peringkat bisa terlihat natural oleh Google. Jadi teknik ini bisa memiliki efek baik terutama pada peringkat website yang meningkat dan aman dari pembaruan algoritma terbaru Google.
Baca juga : Jenis- Jenis Web Hosting / Web Server
Jenis Anchor Text
Untuk melakukan optimasi website dengan teknik SEO yang benar, perlu memahami penggunaan anchor text. Karena ada banyak jenis anchor text dan semuanya memiliki fungsi masing-masing. Salah dalam menggunakan anchor text bisa membuat website terkena pinalti Google sehingga peringkatnya bisa hilang dari halaman pencarian. Berikut beberapa jenis anchor text yang sering dipakai banyak praktisi SEO, yiatu:
1. Generic anchor text
Bentuk anchor text berupa perintah atau petunjuk. Berbeda dari jenis anchor text lainnya, generic tidak melakukan hyperlink ke situs atau halaman yang bisa menambah pengetahuan pembaca tentang situs tersebut. Generic menyebutkan sesuatu yang simpel dan luas. Contoh penggunaan generic anchor text ini seperti “Klik disini”,”Download sekarang”, dan sejenisnya, umumnya anchor text yang digunakan bebas lebih banyak menggunakan kalimat Call to Action.
2. Branded anchor text
Salah satu jenis anchor text yang paling banyak digunakan adalah branded anchor text. Branded anchor text adalah anchor yang menggunakan nama brand untuk teksnya. Ini cara paling aman untuk penggunaan anchor text dalam SEO, asal tidak menggunakannya untuk merujuk pada merk website sendiri. Contoh, ezy.co.id tidak disarankan untuk membuat anchor text yang menyebut ezy.co.id tanpa konteks spesifik. Dan fungsi lainnya bisa untuk membuat pondasi SEO yang kuat terutama untuk homepage website sehingga Google bisa mengetahui keyword apa yang sedang Anda target.
3. Naked anchor text
Naked anchor text Merupakan anchor link yang memperlihatkan tautan secara langsung, penggunaan text dengan mengarahkan link langsung menuju halaman homepage dengan menggunakan anchor nama domain utama. Anchor seperti ini juga bagus untuk memperkuat homepage website. penulisan naked URLs kurang user-friendly jika dibandingkan dengan jenis anchor text yang lain. Contoh: Kunjungi ezy.co.ic untuk membuat website impianmu!
4. Brand + Keyword anchor text
Jenis anchor text yang keempat adalah kombinasi antara branded dengan keyword anchor. Cara ini selain bagus dan aman untuk keperluan SEO juga bagus menjadi salah satu branding dari website bisnis Anda.
Contohnya Qwords hosting murah, Qwords hosting unlimited, Daftar domain Qwords dll.
5. Images anchor text
Selain dalam bentuk teks, bisa juga menggunakan anchor text dalam bentuk images/ gambar. Cara merubah gambar menjadi anchor text, hanya perlu mengganti alt text gambar tersebut sesuai anchor text yang diinginkan. Maka, Google akan membaca alt text gambar tersebut. Jangan biarkan alt text sampai kosong tidak diisi, karena foto tersebut akan terbaca sebagai no text. Contoh: alt text pada foto dituliskan “belajar digital marketing”
6. LSI anchor text
Latent semantic indexing adalah keyword yang masih relevan dengan keyword utama, untuk bisa mendapatkan LSI keyword Anda perlu menggunakan tools riset keyword. Penggunaan LSI ini selain sebagai anchor text juga bagus untuk memeperkuat keyword utama yang ditarget.
Contoh LSI dari keyword hosting : domain, website, shared, cpanel, mysql, WordPress, cloud, SSL dan lainnya. Dengan menggunakan LSI ini bisa memberikan nilai lebih terutama untuk relevansi konten pada halaman website.
7. Long tail anchor text
Long tail atau bisa disebut juga keyword turunan. Anchor text seperti ini paling banyak digunakan terutama untuk variasi anchor text pada website. Fungsinya mirip dengan LSI yang bisa memperkuat keyword utama yang ditarget.
Contoh untuk long tail dari keyword “Hosting murah” seperti hosting murah terbaik, hosting murah Indonesia, hosting murah tahunan, hosting murah gratis domain dan lainnya.
8. Exact match anchor text
Eexact match anchor merupakan anchor yang penting diperhatikan. Jika benar dalam pengaplikasiannya maka peringkat website bisa naik. Tetapi jika salah, peringkat website bisa hilang dari mesin pencari. Exact match ini adalah keyword yang sedang dioptimasi, Anchor text menggunakan kata kunci yang sama persis dengan tautan yang dilampirkan. Misal tautan mengenai “Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website” memiliki anchor text “Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website.” Tetapi porsinya tidak boleh terlalu banyak, mengkombinasikan dengan tipe anchor lainnya agar lebih unik.
9. Partial-match
Partial-Match adalah teks yang berisi keyword dan tambahan kata lainnya. Anchor text ini memodifikasi kata kunci utama dari tautan yang dilampir. Contohnya, tautan mengenai “membangun backlink”. Kemudian menjadikan “membangun backlink untuk blog.” Sebagai anchor text.
Baca juga : Tips Mengatasi Website Overload di Shared Hosting
Tips Membuat Anchor Text
Cara membuat anchor text terbilang cukup mudah. Tentukan kata kunci dan berikan tautan dalam beberapa klik. Namun untuk menghindari penalti dari Google, ada baiknya untuk mengingat prinsip-prinsip di bawah ini:
1. Relevan
Relevansi ini akan berguna bagi hubungan konten dengan dua pihak, yaitu pembaca dan Google. Jika menggunakan anchor text yang relevan dengan topik yang sedang dibahas, pembaca akan mengerti hal-hal terkait topik tersebut. Contoh, saat membuat artikel tentang tips wawancara kerja. Kemudian, pilih anchor text “gerak tubuh saat wawancara kerja” karena topik tersebut relevan dengan “tips wawancara kerja”. Dari sisi search engine, artikel dengan anchor text yang relevan akan mendapat ranking yang lebih tinggi di halaman pencarian Google. Dengan adanya anchor text tersebut, Google akan lebih mudah mengategorisasikan artikel. Kesesuaian antara anchor text dengan konten tautan akan membantu meningkatkan ranking di mesin pencarian. Maka tak ada pilihan lain selain hanya menautkan konten yang sesuai pada anchor text yang dibuat. Melakukan hal sebaliknya hanya akan membuat pengunjung cepat-cepat menutup halaman. Ini yang kemudian membuat bounce rate website semakin tinggi. Siapapun yang menginginkan ranking indeksasi tinggi takkan mau memiliki bounce rate tinggi.
2. Variasikan Anchor Text
Anchor text yang dipakai berulang-ulang dianggap Google tidak wajar. Cara itu dianggap Google sebagai upaya mencurangi sistem ranking. Maka tak aneh jika kemudian Google memberikan penalti kepada website yang dianggap “nakal.” Maka solusinya, variasi anchor text yang digunakan. Jangan hanya terpaku pada satu macam saja. Pilih jenis anchor text sesuai dengan topik yang di angkat.
Beberapa website mencoba memformulasikan persentasi macam anchor text yang boleh dipakai dalam suatu website. Misal, branded anchor hanya boleh digunakan sebanyak 40%, naked link anchor hanya 20%, partial-match sebesar 5% dan seterusnya. Namun, formula tersebut tak bisa berlaku bagi semua pemilik website. Banyak sedikitnya anchor text yang bisa dipakai sangat tergantung dari domain authority(DR) sebuah website. Website dengan DR tinggi tentu bisa memiliki exact match anchor text lebih banyak dibandingkan dengan website dengan DR rendah.
3. Kurangi penggunaan generic anchor text
Sebisa mungkin, kurangi atau hindari penggunaan generic anchor text, karena anchor text yang satu ini kurang mencerminkan apa yang ingin disampaikan lebih dalam kepada pembaca. Dan Google juga sulit memahami bahwa link yang digunakan dalam generic anchor text sudah sesuai dengan topik yang sedang dibahas.
4. Maksimalkan halaman dengan topik mendalam
Contohnya, gunakan anchor text “manfaat kuliah S2” untuk menyambungkan pembaca dengan artikel terkait S2. Kurangi anchor text yang akan membawa pembaca ke homepage.
5. Natural
Tujuan utama artikel adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca. Jangan memaksakan keyword dan anchor text di tempat yang tidak sesuaim, dan tetap gunakan bahasa yang natural dalam artikel.
6. Gunakan anchor text secara efisien
Fungsi utama dari anchor text yaitu memberikan informasi pada pengguna internet dan mesin pencari. Maka anchor text perlu digunakan dengan bijak dan efisien. Carilah kata kunci yang benar-benar mendeskripsikan konten yang dirujuk. Jika dua kata kunci sudah cukup, pakailah dua kata saja. Tetapi jika memang perlu lebih panjang dari itu, bisa juga diterapkan. Gunakan anchor text sesingkat mungkin dan menarik pengunjung untuk mengkliknya.
7. Pakai sinonim kata kunci untuk anchor text
Untuk menghindari kata kunci yang berulang, maka dapat memakai sinonim dari kata kunci untuk menghindarkan dari over-optimization yang berakhir dengan penalti dari Google. Tak perlu khawatir dengan performa sinonim dari kata kunci. Google telah memiliki sistem latent semantic indexing (LSI) dalam algoritmanya. Melalui sistem ini, Google otomatis mendeteksi sinonim dari kata kunci yang digunakan. Dan pengguna bisa menciptakan konten dengan user experience yang optimal.
Takaran Dari Anchor Text
Pengguna tidak perlu memikirkan takaran dari anchor text dalam artikel web nya, karena baik menggunakan anchor text ataupun tidak akan aman saja, dengan catatan sumber backlink yang digunakan memang baik. Research pertama bisa dilihat pada web-web yang di kontes SEO-kan, mereka akan selalu menggunakan anchor text yang sama, dan tidak terkena penalti akibat hal tersebut, bahkan fakta di lapangan menyebutkan bahwa mereka ada di halaman 1. Kedua, selain menyangkut anchor text, bisa juga menyangkut masalah sitewide link (backlink di sidebar, footer, header, dsb). Beberapa theme wordpress yang gratis dibagian footer seringkali terdapat tulisan “Proudly powered by WordPress”, dan tentunya memberikan backlink ke wordpress.org. Ketiga, perusahaan-perusahaan digital rata-rata melakukan SEO dengan blog placement (membeli link ke blogger-blogger). Dan mereka menggunakan anchor text yang gitu-gitu aja. Tapi coba lihat ranking mereka saat ini di Google…
Anchor text adalah sinyal yang diberikan kepada Google. Dalam artian kita memberitahu bahwa halaman tersebut relevan untuk kata kunci tersebut. SEO (off-page) = manipulasi link, dan banyak situs yang melakukan anchor text yang sama namun aman karena teknik manipulasi mereka berjalan dengan baik. Namun, rata-rata pemain SEO di Indonesia memanglah bukan manipulator yang baik, sumber backlink dari backlink comment dan sejenisnya, jadi pantas jika jika terkena penalti. Ini hanya sebuah gambaran kecil dari sekian banyak contoh mengapa tidak perlu memusingkan dengan takaran anchor text. Segala sesuatunya bergantung pada kualitas backlink yang digunakan. Jangan karena ada 1 kesalahan seseorang dalam melakukan backlinking, anchor text jadi disalahkan, harus ada penelitian yang mendalam sebelum membuat kesimpulan.
Baca juga : Cara Cek Peringkat dan Performa Website di Google dengan Mudah dan Cepat
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?