Search Engine Optimization (SEO) memegang peran penting dalam content marketing. Dalam digital marketing, content marketing merupakan salah satu strategi paling penting dalam setiap kampanye pemasarannya. Content marketing merupakan salah satu strategi dimana produksi konten seperti infographic, blog post, newsletter, social video dibagikan kepada pengguna sebagai sumber edukasi, informasi, dan hiburan. Dalam membuat konten, Search Engine Optimization berperan agar konten dapat diakses oleh pengguna melalui mesin pencari seperti Bing dan Google. Maka, konten-konten dapat dibaca, dinikmati, dan dibagikan oleh jutaan pengguna Internet. Dalam memulai Search Engine Optimization (SEO) setiap orang pasti akan memulainya dengan mengidentifikasi keyword.
Baca juga : Cara Memilih Domain Yang Tepat Untuk Website
APA ITU KEYWORD?
Keyword adalah sekumpulan kata yang membentuk kalimat dan frase yang dijadikan rujukan untuk “memanggil” sebuah konten artikel, berita, newsletter, gambar, dan video pada sebuah mesin pencari. Secara sederhana, keyword adalah kata-kata atau frasa yang diketikan oleh pengguna internet di mesin pencari untuk menemukan berbagai informasi di internet. Kata kunci atau keyword merupakan bagian paling penting pada artikel. Karena kata kunci inilah yang menentukan layak tidaknya sebuah artikel untuk bersaing di mesin pencari seperti google, bing, yandex ataupun yahoo. Maka, dalam menentukan kata kunci tidak boleh sembarangan. Sebelum menentukan kata kunci sebaiknya analisa terlebih dahulu atau disebut riset keyword. Melakukan riset keyword merupakan bagian paling pertama yang harus dilakukan sebelum mulai menulis artikel pada blog atau website.
Dengan memilih kata kunci yang tepat, maka akan membuat artikel semakin mudah untuk berada di peringkat teratas hasil pencarian. Tentunya pemilik situs tidak ingin artikel yang sudah dibuat dengan kerja keras dan waktu lama, diabaikan oleh mesin pencari hanya karena kata kunci yang tidak tepat. Dan keyword tak bisa lepas dari fungsinya. Baik bagi para produsen konten, mesin pencari, dan pengguna internet. Berikut fungsi keyword dari berbagai sudut pandang:
Fungsi Keyword
1.FUNGSI KEYWORD DARI SUDUT PANDANG MESIN PENCARI
Dari sudut pandang mesin pencari, keyword adalah sekumpulan kata yang berfungsi sebagai rujukan bagi mesin pencari dalam menyajikan berbagai konten di seluruh website yang tersedia di internet. Penyajian konten website berdasarkan keyword didasarkan pada banyak algoritma sehingga terpilih konten paling relevan dengan keyword tersebut. Misalkan keyword “Website” akan merujuk pada jutaan konten website yang membahas seputar SEO dan kata kunci. Namun tidak seluruh konten tersebut ditampilkan pada halaman hasil pencarian, hanya beberapa konten yang paling relevan menurut algoritma Google yang ditampilkan.
2. FUNGSI KEYWORD DARI SUDUT PANDANG PENGGUNA INTERNET
Dari sudut pandang pengguna, keyword berfungsi sebagai rujukan untuk mendapatkan berbagai konten website yang dibutuhkan. Perbedaannya dari sudut pandang mesin pencari adalah bahwa pengguna memiliki intensi atau maksud dari mengapa mereka mengetikan keyword tersebut. Misalkan, jika mengetikan keyword “Website” maka pengguna bermaksud dan berkeinginan mencari informasi tentang topik tersebut. Maka, intensi atau keinginan pengguna adalah faktor utama dalam pencarian keyword. Intensi ini akan berubah dan menjadi tren seiring waktu sesuai dengan isu sosial yang ada di waktu tersebut. Untuk mengetahui tren Google yang sedang diminati, Google menyediakan layanan Google Trends yang mengidentifikasi berapa jumlah pencarian keyword tertentu dalam beberapa waktu.
3. FUNGSI KEYWORD DARI SUDUT PANDANG PEMBUAT KONTEN
Dari sudut pandang pembuat konten, keyword berfungsi untuk mendapatkan traffic dengan cara menempatkan halaman konten blog, newsletter, video, dan website pada jajaran tertinggi di hasil pencarian Google Penulis konten harus melakukan riset keyword, keyword placement, dan berbagai kegiatan SEO lainnya, untuk menempatkan halaman kontennya pada halaman hasil pencarian Google.
Ketiga fungsi keyword dari berbagai sudut pandang tersebut memiliki satu kesamaan yaitu untuk menempatkan konten pada halaman depan hasil pencarian Google, karena dengan sebuah konten berada pada halaman depan, pengguna akan mendapatkan informasi yang diinginkannya, blogger atau pembuat konten akan mendapatkan traffic, dan Google akan semakin dipercaya sebagai mesin pencari andalan. Ada 4 komponen penting yang harus diperhatikan dalam menentukan kata kunci, yaitu:
- Search Volume– Berapa banyak sebuah kata kunci atau keyword dicari di google dalam kurun waktu tertentu.
- Keyword Dificulity– Tingkat kesulitan sebuah kata kunci untuk bersaing di halaman pertama mesin pencari.
- Keyword Suggestion– Merupakan saran kata kunci yang masih berkaitan dengan kata kunci yang dicari. Biasanya keyword tool akan memberikan saran kata kunci yang mengandung 3 kata atau lebih, para praktisi SEO biasa menyebutnya Long Tail Keyword.
- Search Engine Result Page (SERP)– SERP menunjukkan artikel – artikel peringkat teratas di hasil pencarian berdasarkan kata kunci yang kalian targetkan.
Baca juga : Ketahui Tentang Google Partner Indonesia
Jenis Keyword
1. SHORT-TAIL KEYWORD
Seperti namanya short-tail keyword adalah kata kunci yang pendek. Biasanya kata kunci ini hanya terdiri dari satu atau tiga kata. Beberapa pakar menyebut short-tail keyword sebagai head keyword. Mesin pencari akan mengasosiasikan short-tail keyword dengan konten yang sangat luas sehingga volume pencarian untuk short-tail keyword ini sangat tinggi. Pengguna internet akan menggunakan short-tail keyword untuk mencari topik umum sebelum bergerak ke topik yang lebih spesifik. Jadi short-tail keyword memberikan kompetisi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, dari sisi pembuat konten short-tail keyword akan sangat sedikit menghasilkan traffic karena kesulitannya berkompetisi dengan berbagai keumuman kajian mengenai topik tertentu.
2. LONG-TAIL KEYWORD
Long-tail keyword adalah kebalikan dari short-tail keyword, yang memiliki lebih dari 3 kata kunci. Mesin pencari akan mengasosiasikan keyword ini dengan konten yang spesifik sehingga volume pencariannya akan lebih rendah dibandingkan dengan short-tail keyword. Dari sisi pengguna, long-tail keyword mencerminkan intensi atau keinginan untuk mencari informasi yang spesifik. Misalkan jika pengguna mengetikan keyword “resep jus lemon yang mudah” maka si pengguna memiliki intensi yang lebih spesifik mengenaik topik lemon yaitu cara membuat jus lemon, bukan kandungan nutrisi, cara menanam, ataupun topik lainnya. Bagi kebanyakan pencipta konten, long-tail keyword merupakan sumber utama traffic karena persaingan antar konten yang cukup rendah sehingga topik konten yang dibuat akan lebih mudah masuk ke halaman pertama hasil pencarian Google.
3. SHORT-TERM FRESH KEYWORD
Short-term fresh keyword adalah kata kunci yang sedang menjadi tren pencarian pada waktu-waktu tertentu. Pada waktu event tertentu misalkan olimpiade, maka tren pencarian dengan keyword “olimpiade” akan sangat tinggi selama event tersebut sedang berlangsung. Dari sudut pandang pengguna, short-term keyword mencerminkan minat mereka pada isu-isu terentu. Pada beberapa bulan kebelakang keyword seperti “mencegah penyebaran COVID-19” “manfaat vitamin C” “tata cara swab test” dan lain sebagainya mengalami peningkatan yang sangat signifikan semenjak wabah pandemi berlangsung. Dari sudut pandang pencipta konten, short-term keyword juga dapat mendatangkan traffic yang sangat berharga ke website dan konten mereka. Maka tak jarang para pakar SEO juga selalu mengikuti tren dan isu sosial yang terjadi.
4. LONG-TERM EVERGREEN KEYWORD
Long-tem evergreen keyword adalah keyword yang selalu relevan sepanjang waktu. Jika dilihat dari Google Analytics, pencarian keyword ini akan mengalami fluktuasi yang konsisten untuk jangka waktu yang lama. Dari sudut pandang pengguna internet, long-term evergreen keyword merupakan sumber rujukan pada topik tertentu. Misalkan keyword “definisi digital marketing” akan menjadi rujukan bagi pengguna Internet yang mencari topik tersebut tidak peduli kapan pengguna tersebut mencari informasi tersebut. Bagi pencipta konten, long-term evergreen keyword adalah sumber traffic utama yang bisa diandalkan. Misalkan, saat mempublikasikan sebuah konten dengan keyword “tips digital marketing” pada hari ini, maka bisa dipastikan setelah 2 tahun yang akan datang pengguna masih akan mencari informasi tersebut dan mengunjungi konten tersebut.
5. PRODUCT DEFINING KEYWORD
Product defining keyword adalah keyword yang berkaitan dengan produk-produk yang dimiliki. Keyword ini memiliki tingkat persaingan yang rendah karena biasanya sangat spesifik pada produk dan konten tertentu. Bagi pengguna, product defining keyword digunakan apabila mereka mencari sesuatu yang sangat spesifik bahkan mencakup jenis brand, fungsi, dan fitur tertentu. Jika pengguna mengetikan jenis keyword ini, maka artinya pengguna sedang berada pada tahap awal purchasing journey. Bagi pencipta konten, product defining keyword adalah salah satu sumber traffic dan konversi yang sangat berguna dalam meningkatkan baik kunjungan toko ataupun penjualan. Biasanya, product defining keyword juga digunakan dalam kampanye iklan berbayar melalui Pay Per Click (PPC).
6. GEO-TARGETING KEYWORD
Geo targeting keyword adalah keyword yang menargetkan sebuah area tertentu bukan topik tertentu. Keyword ini diperlakukan oleh Google dengan local search intent, atau mengedepankan faktor jarak dan kedekatan lokasi. Sehingga dalam menampilkan hasil pencariannya, Google juga menyertakan sebuah kotak peta dengan berbagai lokasi yang termuat dalam keyword tersebut. Bagi pengguna, geo targeting keyword ini akan disertai dengan kata atau frasa terdekat. Misalkan pengguna mengetikan keyword “laundry terdekat” maka hasil pencariannya akan berfokus pada jarak keberadaan pengguna dengan lokasi tempat laundry terdekat. Pencipta konten menargetkan geo targeting keyword dengan mengaplikasikan Local SEO.
7. LATENT SEMANTIC INDEXING KEYWORD
Latent semantic indexing (LSI) Keyword adalah keyword yang secara semantik terhubung dengan keyword utama. Algoritma Google mampu mengidentifikasi kata bersama dengan makna semantiknya. Misalkan keyword “properti” akan memiliki makna turunan “rumah” “apartemen” “ruko” “tanah” dan sebagainya. Dari sudut pandang pengguna, LSI Keyword akan sangat membantu menggali informasi yang termuat secara sematis pada keyword yang digunakan. Maka, LSI Keyword akan membuat hasil pencarian lebih relevan dengan kebutuhan pengguna. Dari sudut pandang pencipta konten, hal ini berarti keyword utama yang digunakan akan berakibat pada LSI keyword yang tidak dimasukan secara spesifik pada keyword utama. Sehingga konten yang dibuat juga akan ditampilkan pada keyword lain yang sejenis.
Baca juga : Tips SEO dan Alasan SEO dapat Menghemat Biaya
Cara Memasang Atau Menempatkan Keyword Pada Konten
Setelah melakukan riset keyword dan mendapatkan keyword yang ingin digunakan. Selanjutnya adalah menempatkan keyword tersebut di seluruh konten yang telah dibuat. Misalkan saat membuat konten artikel blog, maka hal yang harus diperhatikan adalah menempatkan keyword tersebut pada seluruh bagian konten Blog. Berikut bagian konten blog yang sangat penting untuk dipasangi keyword:
1. Judul Artikel
Judul artikel harus mengandung kata kunci yang ditargetkan. Saat ini jumlah karakter yang ideal pada judul artikel yaitu sebanyak 60 huruf, jadi harus bisa memanfaatkan kata kunci untuk membuat judul yang tepat. Hindari membuat judul terlalu panjang karena hasilnya akan terpotong pada tampilan halaman mesin pencari. Biasanya kata kunci terdiri dari 2 kata, selebihnya sudah termasuk ke dalam long tail keyword. Jangan mengulang kata kunci lebih dari 2 kali pada judul ataupun membuat judul sama pada satu blog atau website, jika tidak ingin postingan artikel diabaikan oleh google. Selain itu judul juga harus sama dengan tag title, jika menggunakan blogger atau wordpress, tag tittle sudah di setting secara otomatis. Buatlah judul yang unik dan menarik, semakin banyak pengunjung tertarik dengan judul yang dibuat maka akan meningkatkan peringkat situs di mesin pencari google.
2. Permalink
Permalink merupakan alamat URL yang mengarahkan browser pada artikel blog atau website. permalink bersifat unik, kurang 1 huruf saja bisa menyebabkan artikel tidak dapat diakses. Permalink sangat penting untuk mesin pencari dan sekaligus sebagai ukuran relevansi dari konten artikel yang dibuat. Maka, penempatan kata kunci pada permalink termasuk dalam optimasi SEO On-page. Buatlah permalink yang mengandung kata kunci atau keyword yang sudah diriset sebelumnya. Bagi pengguna blogger biasanya permalink dihasilkan otomatis sesuai dengan judul artikel, tetapi masih bisa dirubah. Cek kembali permalinknya, usahakan mengandung kata kunci dan jangan sampai terpotong.
3. Meta Description
Meta description menjelaskan secara singkat isi artikel pada sebuah halaman blog atau website. Panjang karakter meta description sebanyak 156 huruf dan akan ditampilkan dalam hasil pencarian tepatnya dibawah judul artikel. Salah satu optimasi SEO yang bisa kalian lakukan adalah dengan menempatkan kata kunci di meta description ini, dalam hal ini manfaatkan meta description untuk memberikan informasi sebaik mungkin. Hindari juga penulisan kata kunci berulang-ulang dalam penulisan meta description.
4. Inbound dan Outbound Link
Inbound link merupakan link yang mengarah ke halaman lain dalam blog atau website kita sendiri, sedangkan link yang mengarah ke website lain disebut outbound link. Untuk menambah nilai SEO sangat disarankan untuk memberikan kata kunci pada text link tersebut. Hindari penggunaan kata “klik disini” atau “Lihat disini”, ini sangat tidak disarankan. Untuk bisa mendapatkan rangking yang baik di penelusuran mesin pencari seperti google, bing, yandex, dan yahoo maka inbound link dan outbound link merupakan salah satu tempat terbaik untuk meletakkan kata kunci atau keyword. Inbound link juga merupakan salah satu strategi dalam link building atau backlink.
5. Atribut ALT Gambar
Jika pada artikel anda terdapat file gambar di dalamnya sangat disarankan oleh semua mesin pencari untuk memasang atribut ALT di gambar tersebut. ALT gambar bisa disebut juga sebagai deskripsi dari file gambar tersebut. Perlu kalian ketahui mesin pencari seperti google dan yang lainnya tidak bisa mengindex gambar pada blog atau website tanpa adanya atribut ALT di gambar tersebut.Kalian bisa menambahkan kata kunci pada attribut ALT gambar untuk menambah keyword pada artikel. Selain itu penggunaan atribut ALT juga akan menambah nilai SEO pada halaman tersebut.
6. Konten
Untuk mendapatkan hasil lebih baik lagi, isi konten atau artikel haruslah mengandung kata kunci atau keyword di dalamnya. Ulangi terus kata kunci dalam konten artikel dengan berpedoman pada keyword density yaitu sebanyak 3% sampai dengan 5%. Jangan sampai melebihi dari ketentuan tersebut, jika kata kunci terlalu banyak akan mengakibatkan keyword stuffing dan akibatnya akan buruk bagi artikel. Itulah tempat terbaik untuk menempatkan kata kunci atau keyword pada artikel. Semoga dapat membantu blog atau website kalian untuk memperoleh hasil lebih baik di penelusuran mesin pencari terutama Google.
Baca juga : Content Management System (CMS) Untuk Pemula
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?