penyebab bug dan cara mengatasinya

Penyebab Terjadi Bug dan Cara Mengatasinya

Seiring dengan berkembangnya dunia IT, kebutuhan software menjadi semakin banyak jenisnya. Setiap harinya akan ada software yang dirilis untuk menyelesaikan semua kebutuhan pengguna. Jika dikategorikan, ada dua jenis software yaitu versi desktop komputer dan versi mobile. Hal yang sering terjadi dalam proses develop software adalah adanya kesalahan. Sebenarnya kesalahan ini sudah diantisipasi sejak awal dengan adanya software tester. Namun,  masih saja ada beberapa kesalahan yang lolos sehingga berdampak pada pengguna. Dimana kesalahan inilah yang disebut dengan BUG.

Bug adalah istilah bahasa Inggris yang artinya serangga. Namun, tentu bukan serangga di kehidupan nyata, melainkan bug pada sebuah software/website. Bug ini biasanya sering ditemui pada software yang baru dirilis, tidak jarang ditemui juga pada software yang memang sudah lama dirilis. Tentu untuk beberapa kasus bug ini sangat berbahaya apalagi yang berkaitan dengan software aplikasi keuangan, data dan keamanan. Maka, pengguna perlu berhati-hati dalam memilih software. Ketika membangun atau mengembangakan sebuah software, maka tidak akan luput dari kesalahan atau Bug. Istilah bug hanya sering digunakan dalam software, dan Bug akan tetap ada walaupun software belum dirilis secara resmi, serta meskipun pihak pengembang melakukan Testing, karena buatan manusia tidak ada yang sempurna dan hanya bisa memperbaiki setiap kesalahan yang ada.

Baca juga : Cara Membuat Halaman Produk yang Menarik

Definisi Bug

debugging

Bug merupakan sebuah kesalahan yang terjadi pada perangkat elektronik yang disebabkan adanya kondisi tidak wajar pada bagian software maupun hardware, sehingga bisa memunculkan pesan Error. Dalam dunia pengembangan software, bug (dibaca : bag) adalah error yang menyebabkan aplikasi/software tak berjalan dengan semestinya. Mulai dari tiba-tiba hang atau freeze, layar jadi hitam atau biru, hingga aplikasi tertutup dengan sendirinya. Salah satu contoh bug yang terkenal adalah munculnya layar biru (Blue Screen of Death) ketika Bill Gates hadir pada presentasi pengenalan Windows 98. Maka bug juga bisa ditemukan pada aplikasi besar dari perusahaan ternama. Bug juga mempunyai resiko keamanan, yang bisa disalahgunakan oleh seorang hacker untuk mencuri data diri pengguna, menanamkan malware, dan lainnya. Bug juga bisa digunakan untuk membajak software berbayar agar bisa digunakan dengan gratis, yang akan merugikan bagi developer software tersebut.

Meskipun bug sering digunakan untuk menyebut kendala pada software, namun sebenarnya bug pertama kali ditemukan pada hardware. Cerita singkatnya, pada 9 September 1947, komputer Harvard Mark II yang digunakan Grace Murray Hopper tiba-tiba mengalami kerusakan. Tim melakukan pengecekan secara menyeluruh pada komputer tersebut untuk mencari penyebabnya. Kemudian salah satu anggota menemukan serangga ngengat yang tersangkut di dalam komputernya dan dalam bahasa Inggris dinamakan Bug. Setelah itu serangga diambil dan dimasukkan ke dalam catatan buku (log book) dengan menggunakan sebutan Bug. Mulai saat itulah ketika ada kesalahan kecil pada sebuah komputer dinamakan dengan Bug.

Jenis- jenis Bug

Dan sejak insiden itulah error pada komputer disebut bug. Bahkan, sama seperti serangga, bug komputer juga berkembang dan menjadi berbagai jenis. Berikut jenis-jenis bug komputer:

  • Syntax bug, Syntax adalah aturan penulisan kode komputer yang dimana jika tidak benar menulisnya, bahkan hanya satu karakter, maka perintah akan gagal dieksekusi.
  • Runtime bug, terjadi saat software berusaha menjalankan sesuatu yang sebenarnya tidak diprogram.
  • Logic bug, muncul saat software salah mengeksekusi perintah, sehingga output yang dihasilkan tidak sesuai
  • Arithmetic bug, terjadi karena software mengeksekusi kalkulasi sesuai perintah.
  • Interfacing bug, muncul saat ada API atau elemen yang berhubungan dengan tampilan tidak kompatibel sehingga gagal dieksekusi.

Cara Menghindari Bug

Sebenarnya bug tidak bisa dihindari, maka sebagai user hanya bisa meminimalisir agar tidak menjadi korban bug. Bug biasa ditemui pada software developer yang kurang berpengalaman dalam membuat program, semakin komplek program yang dibuat maka peluang bug muncul akan semakin besar. Dan sebelum software diluncurkan secara resmi biasanya ada versi “beta” yang belum sempurna dan masih banyak ditemui bug, maka tidak perlu menginstallnya terlebih dahulu. Untuk meminimalisir agar terhindar dari bug lakukan installasi program aplikasi antivirus untuk berjaga-jaga jika ada efek buruk dari bug yang berbahaya untuk sistem komputer.

Baca juga : Cara Menambahkan Website ke Google Search Console

Perbedaan Antara Error dan Bug

Secara umum keduanya menggambarkan kesalahan, namun sebenarnya Error dan Bug itu berbeda. Jika dilihat dari kondisi yang terjadi, Error merupakan sebuah pesan yang disampaikan kepada para pengguna program tersebut. Pesan itu berisi sebuah pemberitahuan bahwa ada sesuatu yang salah dan tidak beres yang sedang terjadi. Sementara Bug merupakan masalah yang ada dalam kode sehingga memunculkan pesan Error. Maka Error adalah pemberitahuan ketika terjadinya Bug. Jadi, keduanya berbeda namun memiliki keterkaitan yang tidak bisa dilepaskan.

Penyebab Bug Pada Website atau Aplikasi

Banyak yang menilai Bug ini tidak penting. Namun perlu diketahui bahwa pernah ada sebuah Bug di tahun 1996 dalam sebuah roket yang memiliki harga $1 Miliar dengan nama Ariane 5. Roket itu hancur lebur beberapa detik pasca peluncuran akibat bug pada kendali on-board komputer. Maka ketahui cara menghindari Bug dengan mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa penyebab Bug pada website atau aplikasi yang biasa terjadi:

  1. Kesalahan Manusia (Human error)

Human error menjadi penyebab utama adanya bug program karena manusialah yang membuat program itu sendiri. Mengingat manusia tetap memiliki keterbatasan dalam membuat sebuah teknologi. Sehingga Bug tidak bisa sepenuhnya dihilangkan karena keterbatasan tersebut. Untuk itu dalam proses develop program ada yang namanya sistem analis, dan software tester untuk memastikan program yang dibuat berjalan dengan normal tidak ada kendala. Kesalahan manusia ini terjadi selama proses pengembangan. Berikut beberapa kesalahan yang biasa terjadi:

  • Komunikasi yang Kurang Baik

komunikasi yang buruk

Pengembangan sebuah software tak jarang melibatkan banyak pihak, mulai klien, tester dan programmer itu sendiri. Dan dalam proses develop program tidak bisa dikerjakan individual, harus ada kerjasama antar satu programmer dengan programmer lainnya. Padahal komunikasi menjadi kunci agar bisa bekerjasama dengan maksimal selama proses pengembangan, agar bisa menghindari Bug yang berpotensi terjadi. Apalagi program yang sedang dibuat adalah yang kompleks sehingga rawan terjadinya bug. Untuk itu dalam tim programmer perlu adanya seorang Lead Programmer atau Senior Programmer untuk memimpin tim.

  • Kemampuan Penguji Yang Tidak Mumpuni

Software tester menjadi seorang yang sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya bug. Ketika penguji atau Tester kurang ahli, maka bisa mengakibatkan sistem tidak teranalisa dengan maksimal dan yang pada akhirnya akan meninggalkan Bug di dalamnya. Maka, dalam mencari seorang software tester haruslah yang sudah berpengalaman, sehingga tidak ada bug yang lolos saat diluncurkan.

  • Terlalu Percaya Diri/Egois

Bekerja dalam tim yang terpenting adalah bisa komunikasi baik dengan anggota lain, dan lakukan diskusi dengan sesama tim, jangan terlalu egois atau percaya diri dengan skill yang dimiliki. Proses develop program yang sukses diawali dari kerjasama tim yang baik.

  • Perubahan Permintaan

Klien pastinya memiliki banyak permintaan. Maka, develop bisa membatasi jumlah revisi dari program yang sedang dikerjakan. Untuk menghindari deadline yang semakin mepet karena banyak revisi dan juga memungkinkan munculnya bug-bug baru karena banyak perubahan dalam sistem yang sedang dikerjakan.

Baca juga : Ide Bisnis Menggiurkan dan Ide Lomba di Moment Hari Kemerdekaan

  • Deadline

deadline

Bug juga bisa muncul saat deadline semakin mepet, tapi software masih jauh dari kata selesai. Deadline yang diberikan kepada para programmer yang sangat singkat membuat kinerjanya tidak maksimal. Maka, pengerjaan software tentu akan dipercepat dan risiko kesalahan yang menyebabkan bug akan meningkat. Karena waktunya terbatas, setiap penambahan fitur baru di sebuah website tidak melibatkan testing dengan baik, dan akan menimbulkan beberapa hal seperti pekerjaan tidak teliti, hasil tidak sempurna, banyak error dan lainnya sehingga berpotensi memunculkan bug dalam sistem.

  1. Kesalahan Hardware

Bug juga bisa disebabkan oleh hardware atau alat itu sendiri. Kesimpulan ini bisa diambil jika setelah melakukan uji teknis dan analisis tidak terjadi pada sisi software komputer atau suatu program. Ketika ada suatu kesalahan pada satu komponen hardware, maka bisa menyebabkan kinerjanya terganggu, yang mengakibatkan munculnya Bug ketika sedang dioperasikan.

  • Kesalahan Tools

tools backlink

Saat sudah yakin bahwa tidak terdapat bug yang dihasilkan oleh seorang programmer, maka lakukan pengecekan terhadap semua tools yang digunakan untuk proses develop program apakah ada permasalahan atau tidak.

  • Software yang Kompleks

Semakin kompleks suatu software, semakin tinggi pula kemungkinan munculnya bug. Karena, dengan banyaknya kode yang berjalan pada waktu bersamaan dibutuhkan ketepatan coding yang baik.  Kesalahan satu kode saja bisa mempengaruhi keseluruhan software tersebut. Apalagi jika software dikerjakan oleh banyak programmer sekaligus untuk berbagai fitur yang berbeda.

  • Perubahan Kode yang Tidak Didokumentasikan dengan Baik

Saat software dikerjakan oleh banyak programmer, perubahan kode yang tidak didokumentasikan juga bisa menyebabkan bug. Karena pada dunia pemrograman, setiap kode bisa menghasilkan output yang berbeda. Jadi, jika perubahan kode tidak dicatat, dan ada programmer lain membuat kode dengan asumsi kode sebelum diubah, tentu hasil yang dimunculkan tak akan sesuai harapan. Hal tersebut sering menyebabkan munculnya logic bug.

  • Proses Testing yang Bermasalah

Proses testing akan menguji software secara intensif sebelum dinyatakan siap dirilis. Namun, tidak semua proses testing berjalan dengan lancar sehingga gagal menemukan bug yang dapat mengganggu software. Penyebabnya, bisa saja terjadi karena tester tidak bekerja dengan baik, sehingga ada bug yang terlewat. Bisa juga karena alat testing yang kurang lengkap atau prosedur testing yang tidak sesuai standar. Yang mengakibatkan langkah testing tidak optimal.

Baca juga : Penyebab Trafik Website Turun dan Cara Mengatasinya

Cara Menghindari Bug

  1. Bangun Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik adalah langkah agar terbebas dari bug, terutama untuk pengembangan software yang dilakukan secara tim. Berikut beberapa tips komunikasi yang bisa dicoba:

  • Berikan Informasi dengan Jelas, informasi yang dijelaskan dengan  panjang dan berbelit-belit bisa menimbulkan kebingungan bagi lawan bicara. Jadi, perjelas informasi dengan hanya memberikan poin-poin pentingnya saja.
  • Segera Informasikan Temuan Bug, jangan menunda atau menutup-nutupi bug baru yang ditemukan. Sampaikan dengan jelas apa yang pemicu munculnya bug tersebut.
  • Jangan Ragu Bertanya, seperti kata pepatah, “malu bertanya, software banyak bug.” Jadi, jangan lupa bertanya jika ada yang kurang jelas atau ingin memastikan sesuatu.
  • Diskusikan Setiap Temuan Bug dengan Baik, terkadang ada anggota tim yang membuat kesalahan dan menghasilkan bug. Jika hal ini terjadi, sebaiknya tidak marah kepadanya. Tapi, diskusikan bug tersebut dengan baik dan berikanlah kritik yang membangun.
  1. Gunakan Tools Kolaborasi yang Efektif

git trello

slack

Untuk memperudah melakukan komunikasi dengan baik dan memastikan pengembangan software berjalan sesuai rencana, bisa menggunakan tools kolaborasi. Berbagai tools yang bisa digunakan antara lain Git, Trello dan Slack. Tools kolaborasi tersebut bisa untuk berbagi ide dan mencatat setiap perubahan yang dilakukan pada software. Maka, proses pengerjaan akan lebih efektif karena semua pihak bisa langsung mengakses informasi yang dibutuhkan.

  1. Jangan Mengerjakan dengan Terburu-buru

Setiap pengembangan software tentu sudah direncanakan dengan deadline yang jelas. Maka, kerjakan dengan perkiraan waktu yang dibutuhkan sesuai jumlah dan kemampuan tim yang dimiliki. Apabila deadline yang diberikan dirasa terlalu mepet, diskusikan untuk waktu pengerjaan yang ideal. Karena, dengan waktu yang cukup, kemungkinan melakukan kesalahan yang menyebabkan adanya bug bisa lebih kecil.

  1. Tulis Kode yang Simpel

Sebaiknya hindari penggunaan kode yang rumit. Karena, bisa mengurangi resiko kompleksitas pengembangan software, dan juga agar lebih mudah saat meneliti apakah ada celah bug di dalamnya. Serta waktu yang dibutuhkan untuk coding tentu akan lebih cepat.

  1. Uji Kode Secara Rutin

Baik dikerjakan sendiri atau dikerjakan dengan tim pengembangan software, lakukan pengujian kode dengan rutin untuk membantu mendeteksi bug sebelum semakin banyak. Agar lebih cepat memperbaikinya di awal daripada melakukannya saat uji coba akhir. Tergantung kompleksitas dan sumber daya yang dimiliki, uji coba bisa dilakukan pada setiap baris kode baru atau saat ada fitur yang diimplementasikan. Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan pengembangan software yang dilakukan.

  1. Menggunakan Jasa Software Tester

Programmer memang bisa saja melakukan pengecekan sendiri pada software buatannya. Namun, bisa saja masih ada bug yang terlewat. Maka, peran orang lain sebagai tester bisa membantu menemukan bug yang tidak ditemukan sebelumnya. Seorang tester bisa menjadi bagian dari sebuah pengembangan secara rutin (in house). Bisa juga merupakan freelancer yang menawarkan jasa testing.

  1. Menghadirkan Bug Bounty

bug bounty

Bug bounty adalah aktivitas yang bertujuan untuk mencari bug dengan imbalan uang. Orang yang melakukan bug bounty disebut dengan bug hunter. Mereka merupakan ahli di bidang pengembangan software atau seorang hacker yang hobinya menemukan celah pada sistem. Jalankan program bug bounty untuk menarik orang berpartisipasi dalam menemukan bug pada software. Caranya, dengan memasang pengumuman di website atau melalui akun media sosial resmi.

Baca juga : Memahami Psikologi Marketing Untuk Meningkatkan Penjualan

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?

Postingan Terkait