10 Skill yang Wajib Dikuasai Untuk Menjadi UX Designer

Industri teknologi yang berkembang dengan pesat mendorong munculnya banyak perusahaan baru, yang membutuhkan banyak talenta dengan skill digital yag mumpuni. Salah satunya adalah UX designer yang menjadi profesi populer belakangan ini.

Seorang UX designer dapat bekerja di banyak industri, mulai dari perusahaan e-commerce, marketplace, hingga fintech. Mereka bekerja untuk menyempurnakan website dan aplikasi untuk kenyamanan pengguna. Karena bersinggungan langsung dengan produk, UX designer memegang peranan yang sangat penting.

Apa Itu UX Designer?

UX designer adalah singkatan dari User Experience Designer, yakni seseorang yang bertugas untuk mendesain produk dengan berfokus pada kenyamanan pengguna ketika menggunakannya. Seorang UX designer harus bisa memahami pengalaman pengguna terhadap setiap fitur di aplikasi tersebut (user experience).

UX designer yang baik adalah yang mampu menghasilkan produk yang nyaman digunakan oleh user. Hal ini sangat penting, karena jika user merasa nyaman maka mereka akan menjadi pengguna loyal dari produk Anda. Sebaliknya, jika mereka merasa tidak nyaman dengan tampilan dan fitur di aplikasi tersebut, mereka bisa saja langsung berpindah ke aplikasi lain.

Menjadi seorang UX designer mungkin tidak mudah bagi pemula. Pekerjaan ini menuntuk Anda memiliki kemampuan riset yang baik agar bisa memahami pengguna, selain itu Anda juga harus punya berbagai skill lain yang berhubungan dengan desain.

UX designer berbeda dengan UI designer, lho. Walaupun sekilas tampak sama, sebenarnya dua pekerjaan ini memiliki fokus yang berbeda sama sekali. UI designer berfokus pada tampilan atau aspek visual dari sebuah website atau aplikasi. Mereka harus dapat menciptakan website dengan tampilan menarik dan user-friendly.

10 Skill yang Wajib Dikuasai UX Designer

Saat ini, ada banyak orang yang ingin merintis karir di dunia UX designer. Apakah Anda salah satunya? Jika Anda adalah pemula di bidang ini, mungkin Anda bingung harus mulai mempelajarinya dari mana. Berikut adalah beberapa skill yang wajib dikuasai oleh seorang UX designer.

  1. Riset

Skill UX designer yang pertama dan paling penting adalah kemampuan riset yang mumpuni. Hal ini karena dalam pekerjaan sehari-harinya seorang UX designer harus dapat memahami data-data tentang calon user.

Mereka harus mencari tahu kira-kira seperti apa orang yang akan menggunakan produk tersebut? Mulai dari lokasi, pendapatan, pekerjaan, tujuan dan solusi yang user harapkan, dan lain-lain. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan riset kompetitor agar mengerti harus membuat inovasi seperti apa dalam produk tersebut.

Mencari dan mengumpulkan informasi, kemudian menganalisanya adalah tahap paling awal dari proses UX design. Dengan memiliki keterampilan untuk melakuan riset, Anda dapat merencanakan dan menganalisis berbagai temuan yang berguna untuk proses desain Anda kedepannya.

  1. Kolaborasi

Kemampuan berkolaborasi merupakan skill UX designer yang sangat penting untuk Anda kuasai jika ingin berkarir di bidang yang satu ini. Karena sebagai UX designer, Anda diharuskan bekerjasama dengan tim lainnya untuk menghasilkan sebuah produk

Seorang UX designer yang baik harus mampu menghormati pendapat orang lain, bekerjasama dengan orang-orang yang memiliki kepribadian beragam, serta dapat saling membantu dan mendukung dengan anggota tim lainnya. Semua orang di dalam tim memiliki peranan penting dan saling  mempengaruhi satu sama lain dalam proses pengerjaan sebuah aplikasi

  1. Wireframing dan Protyping

Terlebih dahulu, Anda harus memahami apa itu wireframing. Wireframe adalah rancangan dasar yang memberikan gambaran akan seperti apa halaman sebuah website atau aplikasi tersebut. Lebih mudahnya, wireframe seperti blueprint dalam membuat desain produk. Sebelum mulai mendesain, seorangdesainer harus mengkomunikasikan wireframe ini terlebih dahulu dengan para stakeholder.

Wireframe dibuat berdasarkan riset yag sudah dilakukan sebelumnya. Sementara itu, ada juga prototype yang merupakan desain lengkap dengan detail fitur, gambar, dan lain-lain. Prototype biasanya dibuat setelah wireframe, dan merupakan hasil akhir dari UX design. Setelahnya, UX designer meneruskan desain ini kepada para developer atau programmer.

  1. Menulis

Teks merupakan bagian dari desain. Di beberapa perusahaan, memang UX designer sudah dibantu oleh seorang UX writer. Namun, ada juga yang mengharuskan UX designer memiliki kemampuan untuk menulis.

Dalam UX design, ada istilah microcopy. Microcopy adalah teknik menulis yang powerful untuk menciptakan pengalaman user yang baik. Teknik ini dapat Anda pelajari dengan melihat aplikasi yang ada di smartphone maupun komputer Anda. Jika diperhatikan, semuanya penuh dengan kata-kata yang ditulis dengan baik, bukan?

Penulisan yang baik sangat penting untuk memberikan informasi kepada pelanggan dalam menggunakan aplikasi yang Anda buat. UX writing yang baik akan membantu pengguna memahami produk Anda lebih baik.

  1. Komunikasi Visual

Desainer berkomunikasi dengan pengguna aplikasi menggunakan elemen-elemen visual. Jika ingin menjadi seorang UX designer yang handal, Anda harus mampu menempatkan elemen-elemen visual tersebut dengan tepat, agar pesan dapat tersampaikan dengan baik pada pengguna aplikasi.

Sebagai seorang desainer, Anda harus memahami teori desain, gambar, tipografi, layout, ikon, hingga warna. Pelajarilah hierarki visual dan terapkan pada desain Anda sesuai kebutuhan. Misalnya, beda warna yang digunakan, maka berbeda pula kesan yang tersampaikan pada pengguna.

Tugas desainer adalah menyesuaikan hal itu, agar pengguna dapat mengerti maksud yang ingin disampaikan dalam desain. Selain memahami elemen-elemen visual, Anda juga harus memiliki kemampuan menggunakan software-software seperti Adobe XD, Adobe Illustrator, dan Figma.

Saat ini, Figma adalah aplikasi yang paling populer digunakan oleh para UI/UX designer yang bekerja di perusahaan besar maupun start-up. Karena itulah, kami menyarankan Anda mempelajari aplikasi yang satu ini hingga mahir jika ingin mendalami bidang UX designer

  1. Empati

Seorang UX designer yang baik harus dapat menempatkan dirinya di posisi user. Hal ini sangat penting aga Anda dapat memahami sudut pandang pengguna secara lebih mendalam. Mulai dari permasalahan yang mereka hadapi, hingga solusi yang dapat Anda tawarkan.

Karena itulah, empati merupakan salah satu skill yang wajib dikuasai seorang UX designer. Jika Anda tidak dapat memahami user, bagaimana mungkin Anda dapat membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka? Aplikasi yang Anda buat mungkin nantinya bisa menciptakan pengalaman user yang kurang baik.

Kemampuan ini sangat berhubungan dengan keterampilan riset yang sudah dibahas sebelumnya. Dengan melakukan lebih banyak riset dan mengumpulkan lebih banyak data, akan lebih mudah bagi Anda menempatkan diri di posisi pengguna.

  1. Interaction Design

Membuat desain yang menarik dari segi tampilan memang penting, tapi lebih penting lagi memahami bagaimana user akan berinteraksi dengan aplikasi melalui desain yang Anda buat. Desain interaksi (interaction design) berfokus pada pengalaman user ketika berinteraksi dengan produk atau layanan, karena itulah prototype yang interaktif sangat dibutuhkan.

Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah mencoba sendiri prototype yang sudah Anda buat dan menganalisa bagaimana user akan menggunakannya. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan aplikasi dari kompetitor dan membandingkannya dengan desain Anda.

  1. Coding

Hampir semua UX designer akan bekerja dengan bantuan developer. Namun, memahami dasar-dasar pemrograman mungkin akan sangat membantu Anda dalam membuat desain prototype.

Dengan begitu, Anda akan dapat mempertimbangkan apa yang mungkin dan tidak mungkin dibuat dari perspektif developer. Hal ini tentunya akan membuat pekerjaan lebih efisien, dan memudahkan transisi antara desainer dan developer.

Anda tak harus memiliki keterampilan tingkat lanjut seperti para developer. Anda hanya perlu mengerti konsep dasar dan cara kerjanya. Namun, akan lebih baik jika Anda juga memahami HTML, CSS dan Javasript yang biasanya digunakan untuk pemrograman front-end.

  1. Analytics

Memahami anaytics membantu Anda mengerti hubungan antara produk dan user. Ketika membuat aplikasi, Anda tentu ingin mengetesnya, bukan? Anda ingin mengetahui sebaik apa performa desain Anda.

Dengan memahami angka, rasio, dan persentase yang terdapat pada analytics, Anda dapat menyempurnakan desain Anda dan melakukan iterasi. Iterasi yang baik tentunya membutuhkan dasar data dan angka yang relevan dan bisa Anda dapatkan jika Anda memahami analytics

  1. Komunikasi

Selain harus bisa berkolaborasi dengan anggota tim lainnya,seorang UX designer tak jarang diminta untuk mempresentasikan hasil desainnya kepada stakeholder atau tim lain. Di sinilah Anda membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik.

Menjelaskan konsep desain kepada orang yang bukan desainer tentu bukan hal mudah. Bagaimana Anda bisa membuat mereka mengerti dan yakin pada desain Anda? Tentu Anda harus dapat mempresentasikannya dengan persuasif.

Memiliki kemampuan berbicara dengan percaya diri pada audiens akan sangat membantu Anda memberikan dampak positif dari presentasi yang Anda lakukan. Tidak perlu khawatir jika Anda belum menguasainya sekarang, karena keterampilan komunikasi ini dapat Anda pelajari seiring berjalannya waktu dengan banyak latihan.

Tertarik Menjadi UX Designer?

Demikianlah penjelasan mengenai skill yang wajib dikuasai oleh UX designer. Profesi yang satu ini sekarang sangat populer bagi mereka yang ingin terjun ke industri teknologi. Mungkin Anda yang juga berminat dalam mendalaminya bisa mulai mempelajari skill yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Seorang UX designer tentunya harus memiliki portofolio yang baik untuk dapat meyakinkan klien atau perusahaan untuk merekrutnya. Sekarang, Anda dapat membuat website portofolio dengan mudah menggunakan layanan WordPress Hosting dari IDCloudHost. Konfigurasi website yang mudah membuat website Anda bisa online hanya dalam 5 menit saja, dengan harga mulai dari Rp. 5000,-/bulan.

 

Postingan Terkait