Topologi Jaringan Komputer: Pengertian, Cara Kerja, dan Jenisnya

Apa Itu Topologi Jaringan? 

Topologi jaringan adalah konfigurasi fisik dan logis dari komputer-komputer yang terkoneksi dalam sebuah jaringan. Komputer dan perangkat seperti router, sakelar, dan lain-lain biasanya disebut sebagai mode.

Untuk menggambarkan topologi jaringan, biasanya menggunakan grafis agar lebih mudah dipahami. Di dalam topologi jaringan tergambar susunan komputer dan bagaimana mereka terhubung, sehingga arus lalu lintas data dalam jaringan tersebut bisa berjalan.

Pengetahuan tentang topologi jaringan adalah hal penting yang harus dikuasai oleh seorang administrator server/jaringan. Sehingga, ia dapat menentukan penempatan terbaik untuk setiap perangkat, serta jalur seperti apa yang paling optimal untuk konektivitasnya.

Topologi jaringan yang dirancang dan terencana dengan baik akan menentukan kelancaran komunikasi komputer-komputer dalam jaringan tersebut. Penggunaannya juga jangka panjang, sehingga apabila topologi jaringan yang digunakan salah maka akan mengganggu operasional organisasi yang menggunakannya.

Selain itu, topologi jaringan yang tepat akan sangat membantu teknisi ketika sewaktu-waktu jaringan mengalami masalah. Mereka dengan mudah dapat melakukan troubleshooting, atau meningkatkan kecepatan transfer datanya.

Berdasarkan koneksi yang terdapat di dalamnya, topologi jaringan dibagi dalam dua kategori berikut ini:

Topologi Jaringan Fisik

Topologi fisik adalah tata letak kabel yang dapat kita lihat dengan jelas bentuk fisiknya. Koneksi fisik dalam jaringan mencakup kabel, router, switch, dan perangkat jaringan lainnya.

Topologi Jaringan Logis

Topologi logis adalah konfigurasi jaringan yang bersifat strategis dan tidak bisa terlihat bentuk fisiknya. Istilah topologi jaringan logis mengacu pada pengetahuan konseptual dan teknis tentang pola konfigurasi jaringan dan lalu lintas data di dalamnya.

Cara Kerja Topologi Jaringan

Dengan kebutuhan terhadap komputer dan jaringan yang terus meningkat dari waktu ke waktu, konektivitas menjadi sesuatu yag penting dalam keseharian setiap orang.

Tidak hanya untuk kebutuhan individu saja, tapi juga untuk keperluan organisasi seperti sekolah, instansi pemerintahan, perusahaan, perpustakaan, universitas, rumah sakit, dan lain-lain.

Membangun jaringan yang memiliki dapat terhubung dengan cepat dan lancar tentunya juga akan membuat berbagai urusan sehari-hari jadi lebih mudah.

Topologi fisik dan topologi fisik dalam sebuah jaringan harus sama-sama diterapkan dengan baik. Sebuah topologi jaringan bekerja dengan menghubungkan komputer-komputer dalam agar menjadi sebuah jaringan dan bisa berkomunikasi satu sama lain.

Komunikasi ini membuat node-node dalam jaringan bisa mengirim data, menerima data, hingga berbagi akses. Untuk menghubungkannya, dapat menggunakan kabel ataupun sambungan wireless. Beberapa topologi logis membutuhkan server untuk membagi sumber daya pada komputer-komputer dalam jaringan.

Sementara, beberapa jenis topologi lainnya tidak memerlukan hal itu dan dapat langsung mengirim data menuju node. Bagaimana sistem dan perbedaan dari tiap jenis topologi jaringan tersebut akan kita pahami di pembahasan selanjutnya.

Jenis-jenis Topologi Jaringan 

topologi jaringan

Setelah memahami pengertian dan cara kerjanya, Anda juga harus mengetahui jenis-jenis topologi jaringan. Setiap jenis berikut ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penggunaannya harus Anda sesuaikan dengan kebutuhan jaringan yang ingin Anda bangun.

  1. Topologi Bus

Topologi bus biasa disebut dengan backbone. Dalam menghubungkan satu komputer ke komputer lainnya, topologi jaringan yang satu ini menggunakan kabel coaxial yang tersambung ke tiap komputer.

Kabel coaxial tersebut berfungsi sebagai media transmisi dan terbentang dari ujung ke ujung dalam konfigurasinya. Di setiap ujung kabel memiliki terminator dengan ketahanan listrik 60 ohm.

Topologi bus termasuk yang paling murah bila dibandingkan dengan topologi jaringan lainnya. Untuk meginstalnya juga mudah, keuntungan lainnya adalah kerusakan yang terjadi pada satu komputer tidak akan mengganggu kinerja komputer lain dalam jaringan.

Koneksi dalam jaringan sepenuhnya pada kabel coaxial utama yang terbentang dari ujung ke ujung tersebut. Jika terjadi kerusakan pada kabel, maka semua komputer tidak akan bisa berkomunikasi satu sama lain.

Jika jaringannya kecil dan kabel yang digunakan pendek, mungkin mudah untuk menemukan penyebab kerusakannya. Namun, jika topologi bus digunakan pada jaringan yang besar tentu membutuhkan kabel panjang. Semakin panjang kabel, akan semakin sulit mencari penyebab kerusakan.

  1. Topologi Ring

Selanjutnya, topologi ring adalah topologi yang setiap komputernya terkoneksi dengan bentuk melingkar seperti cincin. Jenis topologi ini menggunakan kabel untuk menghubungkannya, kabel itu tersambung ke setiap komputer dan ujung-ujungnya juga berkumpul dalam formasi cincin tersebut.

Topologi ring biasanya digunakan untuk jaringan yang hanya berkomunikasi satu arah. Kelebihan topologi ini adala biayanya yang murah dan cara menginstalasinya yang mudah. Selain itu, topologi ring juga memiliki skalabilitas yang baik dan memungkinkan untuk digunakan pada jaringan yang besar.

Kekurangannya adalah jika ada satu komputer yang rusak, maka keseluruhan jaringan akan terganggu dan menjadi dua bagian. Selain itu, untuk menghapus satu komputer dari jaringan akan sangat memakan waktu dan bisa mempengaruhi seluru komputer lain.

  1. Topologi Star

Topologi star adalah topologi yang menggunakan hub atau switch terpusat untuk menghubungkan semua komputer dalam jaringan. Hub atau switch ini digunakan sebagai perantara komunikasi antar komputer, sehingga untuk berkirim data ke komputer lain, setiap node harus melewati hub dulu.

Kelebihan topologi star terletak pada keamannnya. Karena menggunakan hub, maka data tidak perlu melewati setiap komputer agar sampai ke tujuan. Dalam jaringan yang menggunakan topologi ini, hanya ada satu port input-output dan satu kabel dari komputer ke hub atau switch.

Selain itu, jika ada komputer yang rusak maka tidak akan mempengaruhi komputer lainnya. Hal ini membuat topologi star mudah perawatan dan pengaturannya. Namun, karena keseluruhan jaringan bergantung pada hub, jika hub rusak maka seluruh jaringan tidak akan berfungsi.

  1. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah topologi dimana semua komputer dalam jaringan saling terhubung secara langsung sehingga membentuk jejaring yang rumit.

Dibandingkan topologi lain, topologi mesh adalah yang paling rumit karena melibatkan sangat banyak kabel dan komputer. Karena hal itu juga, untuk membangun topologi jenis ini cukup sulit dan butuh biaya mahal.

Topologi mesh sering ditemukan pada jaringan yang kurang perencanaan ketika membuatnya, sehingga membentuk sebuah pola yang kompleks seperti ini. Selain itu, topologi mesh memiliki kekurangan dari segi skalabilitas.

Karena semua komputer sudah saling terhubung satu sama lain, maka jaringan seolah tertutup. Untuk menambahkan komputer baru, konfigurasi yang sudah dibuat perlu diubah dan prosesnya memakan banyak waktu.

  1. Topologi Tree

Topologi tree adalah pengembangan dari topologi bus dan star. Karena itu, topologi ini menerapkan kelebihan-kelebihan yang kita temukan pada topologi bus dan topologi star, kemudian memodifikasinya jadi lebih baik.

Topologi tree  menggunakan sebuah titik yang disebut dengan headend. Headend adalah bertindak sebagai server atau pusat sebuah jaringan.

Kemudian, headend terhubung dengan komputer-komputer dalam jaringan menggunakan konfigurasi yang mirip dengan topologi bus. Topologi ini sangat cocok digunakan di perusahaan, lembaga pendidikan, atau instansi pemerintahan.

Hal ini karena topologi tree memungkinkan jaringan besar untuk terbagi dalam beberapa kelompok. Dalam penerapannya, ini bisa digunakan untuk departemen-departemen yang berbeda dalam sebuah perusahaan. Misalnya, ada jaringan tersendiri untuk departemen pemasaran, departemen keuangan, dan lain-lain.

Karena itu, topologi tree dapat lebih mudah pengelolaannya karena terbagi-bagi menjadi beberapa segmen. Selain itu, pengguna tidak perlu khawatir karena jika ada komputer yang rusak, tidak akan mengganggu kinerja komputer lain.

  1. Topologi Hybrid

Topologi hybrid merupakan sebuah jaringan yang konfigurasinya menggabungkan beberapa jenis topologi sekaligus. Berarti, dalam suatu jaringan besar ada dua atau lebih topologi yang digunakan.

Topologi hybrid memiliki keunggulan dari segi fleksibilitas, ia mengambil kelebihan-kelebihan dari topologi lain dan menerapkannya dalam sebuah jaringan. Selain itu, untuk menambah komputer baru pada topologi hybrid lebih mudah dilakukan.

Namun, topologi hybrid membutuhkan biaya besar untuk proses instalasinya. Konfigurasi jaringannya juga cukup rumit, karena itu dibutuhkan seorang teknisi jaringan yang ahli agar manajemen pada topologi ini dapat berjalan dengan baik.

Penutup

Begitulah penjelasan mengenai topologi jaringan, mulai dari pengertian, cara kerja, hingga jenisnya. Apakah sudah menambah wawasan dan pemahaman Anda tentang jaringan komputer? Untuk membangun topologi jaringan, Anda dapat menggunakannya dengan kabel ataupun secara wireless.

Setiap topologi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tingkat kesulitan dalam instalasi, konfigurasi, dan manajemennya berbeda-beda.

Selain itu, biaya yang diperlukan untuk membangun jaringannya juga sangat variatif. Karena itu, Anda harus bijak menentukan topologi jaringan mana yang paling cocok dengan kebutuhan dan budget yang Anda miliki.

Postingan Terkait