Saat ini, promosi dengan menggunakan email ternyata masih efektif, bahkan empat kali lebih berhasil dibanding menggunakan media sosial. Namun, jika email tidak dibaca oleh penerima email karena subjek email yang tidak menarik, maka akan percuma saja. Jadi buatlah subjek email semenarik mungkin untuk menarik audiens untuk membacanya. Subjek dalam penulisan email digunakan untuk menjelaskan apa maksud email tersebut kepada audiens.
Baca juga : Rekomendasi Situs Download Font Menarik dan Gratis
Pengertian Subjek Email
Subjek email atau subject line adalah judul sebuah email, dimana pembaca dapat langsung mengetahui inti dari email sebelum membukanya. Subjek email yang tepat akan menentukan kesan pertama yang baik kepada pembaca terhadap email yang dikirimkan. Namun jika sebaliknya, email justru akan dianggap spam dan pesan tidak akan pernah sampai ke audiens. Penggunaan subjek email yang tepat ibarat magnet yang akan menarik audiens. Bahkan, sekaligus untuk meningkatkan open rate, yaitu metrik yang menunjukkan bahwa email akan dibaca. Subjek email yang menarik juga terbukti menjadi alasan bagi 47% audiens membuka email. Maka hal yang akan terjadi selanjutnya adalah:
- Audiens tertarik untuk membaca keseluruhan pesan email.
- Pesan email (baik berupa penawaran, pemberitahuan, penjualan, dan lainnya) dapat tersampaikan dengan baik.
- Peluang audiens mengklik penawaran produk berupa CTA yang ada di email semakin besar. Jadi, tingkat click through rate (CTR) juga akan tinggi yang berdampak baik bagi promosi yang dilakukan.
Baca juga : Cara Mengatasi Error 502 Bad Gateway di Website
Rumus Menulis Subjek Email Yang Menarik dan Contohnya
Singkatnya, subjek email memiliki peranan penting bagi upaya promosi yang dilakukan sehingga harus digunakan dengan tepat. Subjek email menjadi salah satu pemicu orang untuk membuka email yang dikirimkan. Subjek email bisa diartikan sebagai judul dari sebuah email. Sama hal nya dengan sebuah artikel, jika judul atau headline nya menarik, pembaca akan tergerak untuk membaca lebih dalam lagi. Email sender atau siapa pengirim email nya juga bisa menjadi pemicu agar orang mau membuka email yang dikirimkan. Hal ini berhubungan dengan seberapa dekat pengirim email dengan penerima email. Jika penerima email sudah tahu dan kenal siapa pengirim dan subjek email juga menarik, maka kemungkinan email dibaca sangatlah tinggi. Namun ketika penerima email tidak tahu dan tidak kenal siapa pengirimnya, maka satu-satunya yang bisa diandalkan agar orang mau membaca email tersebut adalah subjek email yang menarik. Subjek email yang menarik juga bisa diterapkan untuk melamar pekerjaan. Jika sedang ingin melamar suatu pekerjaan dan mengirimkan lamaran nya melalui email, maka menulis subjek email yang menarik adalah suatu keharusan. Sebenarnya, menulis subjek email yang menarik itu tidaklah sulit, jika sudah tahu dan oaham rumus nya. Sama seperti mengerjakan soal matematika, jika menguasai rumus nya, soal seperti apapun pasti bisa mengerjakannya. Berikut beberapa rumus dalam menulis subjek email yang menarik:
Rumus #1 :Pertanyaan
Rumus subjek email yaitu menggunakan sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, sehingga membuat audiens penasaran dan tergerak membuka email yang dikirimakn. Dengan menggunakan pertanyaan, maka bisa menulis subjek email yang menarik. Karena sebuah pertanyaan bisa membuat pembaca berpikir tentang bagaimana sebuah subjek email berlaku untuk kehidupan mereka. Pertanyaan yang baik juga akan membangkitkan memori di masa lalu tentang pengalaman yang mereka lakukan serta memicu rasa ingin tahu tentang bagaimana jawaban dari pertanyaan tersebut. Biasanya, jenis pertanyaan dapat mengarah ke masalah yang mungkin dialami audiens (pain points) atau manfaat produk yang ingin diunggulkan. Seperti Samsung, yang menggunakan pertanyaan untuk tahu pendapat audiens mengenai keunggulan produk, alih-alih langsung mempromosikan produk tersebut. Dengan mengajukan pertanyaan tersebut, email tidak akan dicap sebagai email promosi semata, namun juga upaya membangun kedekatan komunikasi dengan audiens. Contoh pertanyaan untuk sebuah subjek email:
- Does AdWords Really Work?
- Want low-cost conversions on Facebook?
- Sudah berapa lama Anda aktif di Instagram? Berapa rupiah yang Anda dapatkan dari sana?
- Mau Bisnis Tapi Bingung Mulai dari Mana?
Baca juga : Masalah SEO yang Sering Ditemukan dan Solusinya
Rumus #2 : How To/ Cara/ Tutorial
Subjek email dengan topik seperti ini bisa membuat pembaca atau subscribers mendapatkan ilmu atau wawasan yang baru. Mereka merasa akan mendapatkan suatu manfaat, sehingga subjek email dengan topik tutorial, bisa menggerakkan orang untuk membaca lebih dalam lagi. Dengan konten edukasi, audiens jadi lebih tahu manfaat yang akan diperoleh dari bisnis. Kemas konten edukasi dengan tutorial, panduan cara, dan lainnya. Ketika pembaca mendapatkan informasi bermanfaat dari sebuah konten, maka pembaca akan senang membaca konten lainnya. Kondisi ini bisa meningkatkan engagement yang berdampak baik bagi brand. Contoh subjek email yang menggunakan topik how to/ cara/ tutorial :
- Learn how Zapier can handle all your repetitive tasks
- Start Improving Your SEO Now With These 4 Tips
- Bagaimana Caranya Memecat Karyawan dan yang Dipecat Berterimakasih
- Case Study: Rahasia dibalik Viral Post yang di Share > 1 JUTA Kali
- 900Juta dalam 10 hari? Ini caranya
Rumus #3 : Kelangkaan
Kelangkaan adalah penggerak utama manusia. Seperti beberapa tahun yang lalu, ketika mendengar kabar bahwa harga BBM akan naik, sehari sebelumnya masyarakat sudah banyak sekali yang mengantri di SPBU, karena takut tidak kebagian dan takut mendapatkan harga yang lebih mahal. Hal seperti ini bisa juga digunakan untuk subjek email, agar penerima email segera membuka email yang dikirimkan. Pada dasarnya, manusia tak ingin ketinggalan dari yang lain. Itulah kenapa muncul strategi marketing FOMO (Fear of Missing Out) yang dianggap efektif untuk memanfaatkan sifat dasar tersebut. Teknik FOMO ini juga bisa digunakan saat membuat subjek email. Caranya, berikan informasi penting, lalu tambahkan bumbu pesan emosional bahwa audiens akan kecewa jika tidak melakukannya. Misalnya, dengan teknik Time-Limit Offering atau promo dengan kesempatan terbatas, maka bisa membuat pembaca terpacu untuk segera memanfaatkan penawaran spesial. Contoh subjek email yang menggunakan kelangkaan :
- Hari ini terakhir Levidio diskon 50%, MALAM HARGA NAIK.
- Kesempatan Terbatas!! Agung Hari Prabowo turun Gunung
- Besok harga Redience akan naik, dan bonus-bonus dari saya akan hilang
- Hari Terakhir Akses Fitur Integrasi Telegram Sekali Bayar Selamanya
- Hari TERAKHIR Batas Pembayaran The Graph 5.0 (Bundle)
Baca juga : Strategi SEO Terbaik untuk Website di Berbagai Industri
Rumus #4 : Pengumuman/ Kabar Update
Sebuah kabar terupdate bisa menjadi subjek email yang menarik untuk email. Umumnya, manusia selalu ingin tahu sesuatu yang baru, dan sifat dasar inilah yang bisa dioptimalkan untuk mendapatkan perhatian orang lain agar mereka mau membaca email tersebut. Contoh subjek email yang menarik dengan pengumuman atau kabar update :
- Keluarga Asus Zenfone 5 RESMI Lahir: RAM 8 GB, ROM 256 GB, 4000 mAh
- Memperkenalkan KIRIM.EMAIL recurring affiliate
- Memperkenalkan Siklus Pembayaran Dwi-Mingguan di Lazada
- Ini adalah Rangkuman Ilmu Tung Desem Waringin diacara semalam bersama Merry Riana dan Anton Thedy
- Theme Etalase Versi Terbaru Sudah Dirilis
Rumus # 5 : Angka
Manusia adalah makhluk yang logis, maka dengan menggunakan angka sebagai subjek email bisa membuat orang yang membaca menjadi tertarik untuk membaca lebih dalam lagi. Di tahun 2021, Yesware mengadakan riset pada 1,2 juta email dan menunjukkan bahwa subjek email yang menggunakan angka memiliki open rate 45% lebih tinggi dibandingkan email biasa. Karena angka bisa menggambarkan secara detail hal yang tidak bisa diungkapkan kata-kata. Angka juga memberikan informasi pasti, sehingga meningkatkan kredibilitas email. Jadi, bisa juga mencoba menggunakan angka-angka pada subjek email. Contoh subjek email yang menarik dengan angka:
- 3 Formula Mencapai Kesuksesan
- 13 Tips for Writing Better Text Ads
- 12 Artikel Terpopuler KIRIM.EMAIL 2017
- Top 8 trending Pins in technology
- 11,7 triliun untuk subsidi siapa? Untuk petani kah?
Baca juga : Bahasa Pemrograman yang Harus Dipelajari Web Developer
Rumus #6 : Menggunakan Nama
Email adalah media komunikasi yang bersifat personal. Meski mengirimkan email ke banyak orang, tetapi jadikan email tersebut tetap tertuju hanya pada satu orang. Dengan menyebutkan nama adalah salah satu cara terbaik untuk hal tersebut. Jika pada waktu menangkap data email, tidak mewajibkan mengisikan nama, maka bisa menggantinya dengan kata “Anda/ Kamu”. Menurut riset dari GetResponse, menyebutkan bahwa nama audiens di subjek email ampuh untuk meningkatkan open rate hingga 20,66%. Bahkan, bisa meningkatkan pembelian hingga 6 kali lipat dibandingkan email biasa. Penyebutan nama dapat memberikan kesan bahwa sebuah brand benar-benar memperhatikan konsumen secara detail. Apalagi jika email yang dikirimkan sesuai dengan pain points dan kebutuhan masing-masing audiens. Contoh subjek email yang menggunakan nama :
- Anton, Mengapa Saya Tidak Sepakat dengan Kata-kata Disruption?
- Hi Dimas, The only article you need to read about Keyword Research
- Pantau Lapak Anda dan Eksplorasi Hal Baru di Bukalapak.com
- Download eBook Anda sekarang juga!
Rumus #7: Tunjukkan Social Proof
Social proof adalah kondisi bahwa seseorang menganggap benar sebuah tindakan jika dilakukan oleh orang lain juga, terutama dalam lingkup yang sama. Misal dalam email promosi, saat membagikan kumpulan testimoni dari para pelanggan. Kemudian, email dikirimkan ke audiens agar turut terpancing menjadi konsumen. Contohnya, Dreamstime, sebuah brand stock photo, mendokumentasikan pengalaman para fotografer andal ketika bekerja sama dengan brand tersebut. Karena sebagian besar testimoni yang diterima positif, email bisnis tersebut tentu saja sangat cocok untuk dikirimkan kepada calon konsumen (leads) agar mau berpartisipasi menjadi penyedia stock photo di platform mereka. Contoh subjek email social proofkeren:
- Momentum Dash, ekstensi halaman depan Chrome: “What Are People Saying?” – membagikan review pengguna yang terbantu oleh ekstensi tersebut.
- Tuft & Needle, produsen tempat tidur: “Who Ranked Us #1? See The Lists.” – Merangkum pendapat orang-orang yang menganggap produk Tuft & Needle lebih unggul dibanding merek lainnya.
- Topshop: “What Everyone Wants.” – menunjukkan review bahwa produk-produk Topshop dapat memenuhi keinginan konsumen.
Baca juga : Bahasa Pemrograman yang Harus Dipelajari Web Developer
Rumus #8 Tarik Perhatian dengan Kata “Gratis”
Pengirim email bisa mencantumkan kata yang paling dicintai semua orang sebagai subjek email, yaitu kata gratis! Penawaran tersebut bisa disesuaikan dengan upaya promosi yang dilakukan. Bisa berupa produk, layanan tambahan, gratis course, event, konten ebook, dan lainnya. Tapi, perhatikan juga penggunaan kata gratis tidak terkesan berlebihan, agar tidak dikira sebagai email spam oleh penerima email. Misal, jangan mengulang kata gratis terus menerus. Ide subjek email Gratis yang bisa dicoba adalah:
- Samsung Indonesia: “FREE Gift When Purchase BIG TV!”
- Spotify: “Jangan Lewatkan: Premium, Gratis Selama 3 Bulan.”
- Nivea: “NIVEA MAN Mau Traktir Pakai Giveaway GRATIS Saldo Go-Pay! Mau?”
Baca juga : Tanda Startup Sudah Tidak Bisa Lagi Disebut Sebagai Startup
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?