strategy

Strategi Pemasaran di Bulan Ramadhan agar Bisnis Tetap Tumbuh Dengan Berkah

Strategi pemasaran yang tepat sangat berguna untuk membantu pelaku bisnis menentukan target konsumen yang relevan. Karena untuk bisa memenuhi ekspektasi konsumen, pelaku bisnis perlu memahami karakter mereka dan mencari tahu lebih dulu apa yang sebenarnya dibutuhkan. Strategi pemasaran berfungsi untuk melindungi bisnis dari para pesaing sehingga dapat berguna sebagai ‘senjata’ bisnis. Dengan memiliki strategi pemasaran, pelaku bisnis bisa memiliki rute yang jelas tentang bagaimana mereka bertahan dari para pesaing dan apa yang harus dilakukan dalam persaingan bisnis. Saat Bulan Ramadhan peningkatan konsumsi masyarakat bisa menjadi peluang untuk membangkitkan bisnis. Berikut strategi memanfaatkan peluang bisnis tumbuh dengan berkah di bulan Ramadhan yang bisa jadi strategi pemasaran andalan bisnis.

Strategi Bisnis di Bulan Ramadhan Agar Tetap Tumbuh Dengan Berkah

1. Terapkan Teknik Marketing Flywheel

Teknik Marketing Flywheel merupakan sebuah model strategi marketing yang berfokus pada pengalaman pelanggan. Seorang pelaku bisnis harus memiliki fokus jangka panjang, karena ini sangat penting. Contohnya saja, jika pelaku bisnis hanya fokus mendapatkan konsumen tanpa mempertahankannya. Maka kemudian muncul teknik pemasaran untuk bisnis yang berkelanjutan. Teknik marketing flywheel ini menjadi tren karena dinilai menjadi cara yang tepat untuk menyusun strategi pemasaran secara berkelanjutan. Teknik ini memanfaatkan momen kepuasan pelanggan yang didorong untuk melakukan pembelian berulang dan bisa menjadi referensi bagi konsumen lain. Kuncinya yaitu menjaga kepuasan pelanggan untuk tujuan pemesanan kembali barang atau jasa untuk digunakan dalam melancarkan kegiatan operasional perusahaan dan strategi mempertahankan customer. Dengan kata lain, pelaku bisnis tidak hanya mencari cara untuk menarik konsumen untuk mencoba produk, tapi juga harus mencari cara untuk senantiasa memberikan produk/layanan yang memuaskan. Di bulan Ramadhan, pelaku bisnis mungkin dapat menerima lebih banyak pesanan dari lebih banyak konsumen. Jangan berhenti di situ, pertahankan mereka dengan memberikan pelayanan terbaik dan membangun hubungan. Agar setelah Bulan Ramadhan beakhir pun, mereka tetap menjadi konsumen Anda.

Baca juga : Tips Meningkatkan Omzet Bisnis Busana Muslim Jelang Lebaran  

2. Strategi Pemasaran Menggunakan Micro Influencer

influencer

Peran influencer di berbagai media sosial sangat menguntungkan bagi pemasaran sebuah brand. Tidak jarang kita tertarik membeli suatu produk berkat review positif dari para influencer. Sehingga strategi pemasaran menggunakan influencer semakin diminati para pemilik bisnis karena engagement konsumen yang diberikan cukup besar. Tapi jika budget terbatas, bisa coba dengan menggunakan micro influencer yang memiliki jumlah pengikut 1.000 – 100.000 orang. Meski jangkauannya lebih kecil, micro influencer dinilai memiliki chemistry yang lebih kuat dengan para pengikutnya. Dan juga cocok untuk yang ingin memasarkan produk ke target konsumen yang lebih spesifik. Dan bisa menyesuaikan produk yang dijual dengan keadaan tertentu yang dijalani seorang micro influencer. Sehingga target konsumen yang disasar menjadi lebih terfokus.

3. Gunakan konten yang membangkitkan emosional

Konten yang membangkitkan emosional bisa dimulai dengan konten bertema story telling. Bangun kepercayaan dan relasi melalui sebuah cerita yang sekiranya dapat menarik konsumen. Seperti contohnya, konten seputar cerita sukses, cerita pelanggan, filosofi di balik nama sebuah brand, pengalaman membangun bisnis dari nol, atau pengaruh tentang dampak sosial yang ditimbulkan oleh usaha. Hal ini penting, karena keputusan pembelian lebih banyak dipengaruhi oleh perasaan ketimbang logika. Maka, emotional branding ini menjadi semakin populer. Saat ini konten kreatif yang dapat menyentuh hati konsumen sekaligus insightful akan lebih efektif digunakan dalam pemasaran. Misalnya, pelaku bisnis dapat memberitahu konsumen mengenai dampak yang ditimbulkan dari bisnis, sasarkan kepada masyarakat yang tidak bisa bersilaturahmi di Hari Raya akibat pandemi. Tentunya dalam bentuk konten kreatif.

4. Coba Gunakan Iklan Non-Target

Khusus untuk iklan di media sosial ini bisa mencobanya dengan tidak menargetkan konsumen tertentu. Mungkin saja iklan non-target juga efektif bagi bisnis. Dengan tingkat engagement yang lebih tinggi dan harga yang juga terjangkau, ini bisa menjadi peluang pemasaran yang efektif dan efisien. Strategi baru ini dapat diterapkan, agar iklan dapat menjangkau konsumen baru dan tertarik dengan produk yang dipasarkan.

5. Gunakan Konten Yang ‘Shoppable’

product and price

Konten yang terbilang ‘shoppable’ misalnya sebuah postingan di Instagram yang di dalamnya terdapat harga produk. Ciri itulah yang membuat sebuah konten dikatakan ‘shoppable’ sehingga dapat memudahkan konsumen untuk mengetahui harga produk yang dijual. Trik ini dapat menarik minat beli karena harga produk sudah tertera dan konsumen bisa langsung melakukan transaksi bila harga tersebut masuk di kantong. Kemudahan transaksi bisa menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Konsumen tidak perlu repot bertanya dulu atau pergi ke halaman lain untuk mengetahui harga produk yang diinginkan. Cukup dengan fitur ini konsumen bisa langsung diarahkan ke kasir. Fitur ini bisa dimanfaatkan jika sudah memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak dan akun yang sudah terverifikasi (centang biru).

6. Manfaatkan Viral Marketing

viral marketing
People working on viral marketing

Menurut wikipedia, pemasaran Viral adalah strategi dan proses penyebaran pesan elektronik yang menjadi saluran untuk mengkomunikasikan informasi suatu produk kepada masyarakat secara meluas dan berkembang. Viral marketing menjadi salah satu teknik pemasaran terbaik dan terbukti efektif digunakan dalam pemasaran produk apa pun. Strategi pemasaran ini bisa menjanjikan ketenaran sebuah produk yang dipasarkan dalam waktu singkat. Alur kerja dari viral marketing yaitu sebagai berikut:

  • Konsumen akan mendapat satu ide atau gagasan yang dapat menimbulkan reaksi.
  • Konsumen dengan rela membantu menyebarkan ide/gagasan tersebut.
  • Dari satu konsumen ke konsumen lain akan terus berlanjut dengan sendirinya hingga menjadi viral.

Meski terkesan sederhana, namun untuk bisa menjadi viral membutuhkan proses yang tidak mudah. Dibutuhkan ide kreatif untuk merancang konten yang dapat menarik konsumen sekaligus mau secara sukarela ikut menyebarkannya. Konten tersebut bisa berupa hashtag, challenge, atau video unik. Misalnya platform TikTok yang sedang populer digunakan untuk strategi viral pemasaran dalam membuat challenge. Selain itu juga bisa membuat konten humor yang menggelitik, menciptakan rekor, mengadakan giveaway, atau membuat video reaction. Strategi ini dapat menghemat biaya promosi, sekaligus mengedukasi target konsumen dan menjadi pelengkap strategi pemasaran lain yang sedang berjalan.

Jika strategi pemasaran sebagai ‘senjata’ untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan penjualan, modal dan pendanaan dapat dianalogikan sebagai ‘amunisi’-nya. Pastikan bisnis sudah memiliki amunisi modal yang cukup, agar strategi pemasaran yang sudah disiapkan bisa sukses. Prosesnya yang cepat dan mudah, tanpa memerlukan jaminan aset tetap bisa membantu Anda mendapatkan dana tambahan untuk mendongkrak penjualan.

Baca Juga : Traditional Marketing VS Digital Marketing

Cari Berkah, Makin Mudah di Bulan Ramadhan

Tingginya intensitas belanja di bulan Ramadhan sangat menggiurkan. Meskipun di masa pandemi seperti sekarang ini, bisnis di Bulan Ramadhan masih menguntungkan. Berdasarkan data Google, jumlah orang yang tertarik untuk berbelanja online mengalami peningkatan di bulan Ramadhan. Dan data dari Facebook juga menunjukkan bahwa pembeli lebih banyak menghabiskan waktu untuk belanja online sejak pandemi COVID-19. Penggunaan platform online seperti website atau media sosaial dapat menjadi peluang bisnis di masa pandemi. Namun tetap harus menjalankan strategi yang tepat, karena situasi saat ini berbeda dengan bulan Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya. Keyword tren pencarian ‘baju lebaran’ di Bulan Puasa akan selalu meningkat di setiap tahunnya. Tapi di tahun 2020 dan 2021, volume pencariannya tidak sebesar di tahun-tahun sebelumnya. Maka, perubahan tren seperti inilah yang perlu diantisipasi, dan jangan sampai salah langkah. Pastikan sudah mengetahui tren yang muncul. Sehingga bisa merancang strategi terbaik untuk menarik konsumen potensial di bulan Ramadhan.

Tren Bisnis di Bulan Ramadhan 2021

1. Bisnis Online Semakin Diminati

Bulan Ramadhan tidak hanya memicu peningkatan jumlah konsumen, tapi juga jumlah orang yang tertarik untuk memulai bisnis online. Dengan semakin ramainya pasar digital di Indonesia. Berikut beberapa perilaku konsumen yang terdeteksi:

  • Konsumen berlomba-lomba mencari diskon dan promosi mulai dari sebelum Ramadhan, saat bulan Ramadhan berlangsung hingga menjelang Labaran bahkan di minggu pertama Lebaran pun masih banyak yang mencari diskon dan promo lebaran.
  • Periode puncak berbelanja terjadi pada 10 hari sebelum memasuki Bulan Ramadhan.
  • Faktor terbesar yang menjadi pertimbangan saat berbelanja di bulan Ramadhan adalah kualitas produk dan layanan.
  • Produk yang paling laku adalah produk makanan dan minuman. Baru ke produk fashion, kesehatan, kecantikan, dan perhiasan.

Banyak konsumen mengaku bahwa mereka sudah merencanakan belanja untuk kebutuhan bulan Ramadhan satu bulan sebelumnya . Bahkan, sebagian konsumen berkata bahwa mereka sudah selesai berbelanja saat Ramadhan baru dimulai.

2. Kemudahan Akses Semakin Dibutuhkan

akses

Semakin mudah bisnis online dijangkau, semakin besar pula kemungkinan produk sukses terjual di bulan Ramadhan. Akses online memang menjadi salah satu faktor penting di bulan Ramadhan tahun ini. Karena, banyak konsumen semakin jarang berbelanja di toko fisik. Karena mereka merasa bahwa belanja online tiga kali lebih aman dibanding belanja di toko fisik. Buktinya saat ini orang Indonesia lebih sering menggunakan layanan pesan makanan online. Bagi bisnis kuliner yang tidak menyediakan layanan pesan antar, tentu ini adalah peluang yang terlewatkan. Maka, pastikan bisnis sudah menggunakan platform online. Sehingga, calon konsumen bisa lebih mudah mengakses produk atau layanan yang ditawarkan.

3. Semakin Banyak Orang yang Ingin Berbagi

Di bulan Ramadhan, banyak orang mengejar pahala dengan cara berbagi ke sesama. Entah itu berbagi ke panti asuhan, masjid, tetangga atau ke anggota keluarga yang membutuhkan.  Tak heran jika pencarian untuk keyword ‘donasi’ mengalami peningkatan dua kali lipat di bulan Ramadhan. Bahkan volume pencarian untuk keyword ‘kirim makanan’ dan ‘kirim parcel meningkat empat kali lipat. Selain itu, kebanyakan konsumen mengaku bahwa mereka terlibat dengan kegiatan amal selama bulan Ramadhan. Ini merupakan peluang bagi bisnis mengajak konsumen untuk beramal.  Dengan melakukannya, bisnis akan mendapat citra positif dari konsumen. Saat memanfaatkan tren ini, pastikan orientasi pelaku bisnis bukan untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, tapi memfasilitasi pelanggan untuk beramal.

4. Banyak Orang yang Mencari Hiburan Digital

streaming

Sebelum adanya pandemi COVID-19 ini, orang-orang menghabiskan waktu di bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dengan berkumpul bersama teman atau sanak saudara. Tapi, hal ini sulit dilakukan di masa pandemi karena semuanya mesti terpisah jarak. Maka, untuk mengisi waktu saat berpuasa, banyak orang yang mencari hiburan di internet. Terlihat dari pencarian topik hiburan di google meningkat dua kali lipat di bulan Ramadhan. Dan sebagian pengguna internet di Indonesia juga jadi lebih sering mencari hiburan di platform streaming seperti YouTube. Saat mencari hiburan digital, konsumen juga lebih sering menggunakan perangkat mobile, seperti handphone dan tablet. Melihat hal tersebut, pelaku bisnis dapat menyajikan konten digital yang mampu menghibur target konsumen. Terutama konsumen yang menggunakan perangkat mobile.

5. Influencer Menjadi Referensi Utama saat Berbelanja

Dengan banyaknya konsumen yang mencari hiburan digital, influencer menjadi semakin populer. Karena mereka seringkali menampilkan konten yang menarik. Berdasarkan riset di bulan Ramadhan, kebanyakan konsumen mengikuti akun public figure di Facebook. Dan sebagian dari mereka setuju bahwa public figure dan selebritis dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam berbelanja. Maka, untuk memaksimalkan peluang bisnis di masa Ramadhan, dapat bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan bisnis. Ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan awareness bisnis. Dan jika produk dipromosikan influencer yang tepat, produk akan menjadi lebih kredibel.

Baca juga : Tips Sukses Siapkan Bisnis Menjelang Hari Raya

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?

 

Postingan Terkait