Rencana Bisnis di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Rencana Bisnis di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Business plan atau rencana bisnis adalah hal penting dalam menentukan arah dan target bisnis. Namun, pandemi yang muncul tanpa diduga membuat banyak perusahaan mengalami kegagalan dalam menjalankan rencana bisnis yang telah dibuat sehingga diperlukan rencana bisnis baru yang sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Sebuah studi yang dilakukan Travelers Insurance pada 2012 menemukan bahwa 48 % pemilik bisnis tidak memiliki rencana bagi kelangsungan bisnis untuk mencegah ancaman dan memastikan kegiatan bisnis tetap berjalan selama terjadi bencana. Maka, sangat penting bagi pelaku bisnis untuk memiliki rencana dalam melanjutkan kegiatan bisnis dan meminimalisasi kerugian saat terjadi pandemi global. Dimana pelaku bisnis perlu merencanakan respon terhadap kondisi darurat dengan menetapkan kebijakan yang jelas untuk memantau situasi, menyediakan anggaran tak terduga, hingga berkomitmen terhadap karyawan. Jadi, akan lebih baik jika pelaku bisnis memiliki rencana darurat dan tidak membutuhkannya daripada membutuhkan rencana darurat tapi tidak memilikinya. Dalam menentukan rencana bisnis di masa pandemi, pertimbangkan empat elemen berikut untuk membuat perencanaan bisnis di masa AKB:

  • Pencegahan
  • Kesiapan
  • Tanggapan
  • Pemulihan

Baca juga : Memilih Metode Pembayaran Terbaik untuk Bisnis

Cara Membuat Rencana Bisnis Selama Pandemi

rencana bisnis

1. Membuat Panduan

Pihak manajemen perlu menetapkan prinsip-prinsip panduan yang akan digunakan ketika terjadi pandemi. Panduan ini mencakup kompensasi apa saja yang akan diberikan perusahaan kepada karyawan, seperti:

  • Apakah perusahaan akan memberikan obat-obatan dan perawatan medis kepada karyawan saat terjadi pandemi;
  • Program apa saja yang akan dijalankan perusahaan selama pandemi;
  • Anggaran apa saja yang perlu disediakan selama pandemi; dan
  • Siapa yang akan bertanggung jawab dalam melaksanakan program selama pandemi.

Baca juga : Cara Aman Saat Melakukan Transaksi Online 

2. Membuat Program Perencanaan Komunikasi

Rencana bisnis di masa pandemi harus mencakup program komunikasi yang memungkinkan pesan dan informasi penting dapat tersampaikan dengan baik, meskipun ada kemungkinan bahwa tidak setiap orang dapat mengaksesnya. Perencanaan komunikasi mencakup hal-hal berikut:

  • Kemampuan pihak manajemen dalam mengomunikasikan keputusan mereka kepada staf untuk menjaga bisnis agar tetap beroperasi;
  • Kemampuan mengomunikasikan informasi kepada investor dan pemangku kepentingan untuk mengurangi kekhawatiran mereka terkait dampak pandemi terhadap bisnis;
  • Kolaborasi dengan pemerintah dalam pengembangan rencana bisnis; dan
  • Penggunaan teknologi dalam berkomunikasi, seperti teleconference untuk rapat staf atau berkomunikasi dengan pelanggan.
  1. Membuat Kebijakan yang Fleksibel

Dengan adanya kebijakan menjaga jarak selama pandemi, diperlukan sistem kerja yang fleksibel sehingga setiap staf bisa tetap melakukan tugasnya dari rumah. Selain itu, beberapa staf atau pihak manajemen juga mungkin perlu mengambil alih posisi lain dalam perusahaan untuk dapat mempertahankan layanan bisnis.

Baca juga : Perbedaan Internet Banking dengan Mobile Banking

3. Membuat Rencana Kelangsungan Bisnis

Selama pandemi, beberapa bidang usaha mungkin saja akan mengalami kekurangan bahan baku produksi maupun biaya operasional. Maka, diperlukan perencanaan kelangsungan bisnis untuk memperhitungkan bagaimana kekurangan tersebut dapat diatasi dan menetapkan jumlah bahan baku yang perlu disimpan atau biaya yang perlu disediakan untuk menjaga bisnis tetap berjalan.

4. Memperhatikan keamanan tempat kerja

The Occupational Safety and Health Administration (OSHA) menyarankan agar pelaku bisnis memiliki kebijakan untuk melindungi tempat kerja dari penularan COVID-19. Maka, pemilik usaha perlu menetapkan kontrol teknis dan administratif yang akan digunakan jika terjadi pandemi. Disaat seperti ini, protokol kesehatan sangat perlu diterapkan dalam ruang lingkup pekerjaan, mulai dari mempekerjakan staf dari rumah sampai meminimalisasi kontak langsung, baik sesama staf maupun dengan klien atau pelanggan. Dengan diberlakukannya kembali PSBB di beberapa wilayah tertentu, maka penting untuk pelaku bisnis dalam mempertimbangkan kembali rencana bisnisnya. Pemulihan bisnis hanya bisa terjadi dengan mengutamakan keselamatan.

Baca juga : Manfaat Transaksi Online dan Transaksi yang Paling Banyak Dilakukan

Bisnis yang Tumbuh di Tengah Pandemi

Setiap hari berita menayangkan mengenai bagaimana pandemi melemahkan berbagai bidang usaha. Namun, meski banyak bisnis yang harus berakhir, banyak pula bisnis baru bermunculan. Berikut beberapa jenis usaha atau ide bisnis yang layak dipertimbangkan di tengah pandemi.

  1. Makanan Sehat

Makanan merupakan kebuituhan primer dalam situasi apa pun bagi setiap individu. Di era pandemi, kriteria ‘sehat’ semakin menjadi penting bagi konsumen dalam membeli makanan. Masyarakat lebih memilih membeli makanan melalui aplikasi atau jasa pesan antar dari tempat yang sudah diketahui bersih. Untuk menu, semakin banyak pembeli yang beralih ke makanan bernutrisi tinggi, bahkan menu vegetarian semakin populer belakangan ini. Makanan beku cepat saji juga semakin diminati karena kepraktisannya. Bagi pasangan bekerja yang harus bekerja di rumah, makanan beku menjadi variasi yang diminati. Dan seiring denganb meningkatnya kriteria bersih dan sehat tersebut, saat ini banyak bermunculan produk makanan beku home made yang tidak menggunakan pengawet dan terbuat dari bahan berkualitas. Dengan semakin banyaknya juga masyarakat yang mulai memasak sendiri makanannya di rumah, maka kebutuhan masak seperti bumbu, rempah, bahan makanan, sambal, dan lainnya juga semakin laris.

Baca juga : Cara Menawarkan Produk untuk Meningkatkan Omset Penjualan

  1. Produk Kesehatan

Dari mulai obat penyakit ringan, suplemen, vitamin, ramuan herbal, madu hingga berbagai macam masker, hand sanitizer dan alat pengukur suhu semakin banyak dicari oleh masyarakat untuk memperkecil kemungkinan tertular virus. Khusus untuk masker, anjuran pemakaian masker kain menumbuhkan banyak bisnis rumahan pembuatan masker kain, dengan bermodal mesin jahit dan kain katun tebal/nonwoven fabric. Banyak pula yang memasukkan unsur kreatif dalam produknya, seperti masker dengan motif wajah, batik, komik, dan lainnya.

  1. Produk Berkebun

Produk bertani atau berkebun menjadi salah satu usaha yang relatif bertahan, bahkan meningkat di masa pandemi. Banyak orang melakukannya untuk mengisi waktu luang mereka, namun tak sedikit juga yang berkebun untuk menanam bahan makanan harian seperti cabai dan sayuran lainnya. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap bibit, pupuk, dan perlengkapan berkebun. Selain itu, permintaan jasa instalasi teknik berkebun alternatif seperti hidroponik dan aquaponik juga mulai bermunculan dan semakin banyak yang tertarik.

Baca juga : Pengertian Omzet Penjualan dan Cara Meningkatkannya

  1. Bahan Pangan Pokok

Permintaan produk pangan seperti beras, telur, gula, garam, minyak, dan kebutuhan pokok lainnya masih terus bertahan. Meski pemberlakuan PSBB sempat menjadi hambatan, namun dengan banyaknya penyedia jasa antar, seperti Go-Jek, hal ini tidak lagi menjadi halangan. Banyak juga toko atau penjual kecil yang menawarkan jasa pengantaran sendiri untuk pembeli dalam radius tertentu.

  1. Produk Kebersihan

Protokol kesehatan yang ditetapkan WHO membuat produk kebersihan rumah tangga dan pribadi terus dicari. Beberapa produk kebersihan rumah tangga yang semakin banyak dibeli adalah disinfektan, cairan pel, sabun cuci tangan, cairan pembersih tangan, dan deterjen. Selain itu, produk kebersihan lain seperti pel, sapu, tisu, dan lap berbagai ukuran juga semakin diminati.

  1. Produk Pendidikan, Permainan dan Hobi

Hingga saat ini, masih ada beberapa sekolah yang memberlakukan belajar dari rumah. Bagi murid di jenjang pra-sekolah dan TK yang sangat mengandalkan alat peraga, kehadiran berbagai buku bacaan, alat gambar, buku mewarnai, permainan edukasi, kartu baca, dan produk sejenisnya menjadi sangat penting. Selain untuk pendidikan anak, permintaan terhadap buku, permainan meja (tabletop game), alat musik, perkakas jahit, game elektronik, dan perkakas hobi lainnya juga ikut meningkat.

Baca juga : Manfaat dan Contoh Analisis SWOT Untuk Bisnis Online

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua 🙂

Postingan Terkait