Jika masih kesulitan meningkatkan ranking website di Google, meski sudah menerapkan berbagai tips SEO, Bisa saj masalahnya terletak pada SEO yang tidak terdeteksi atau ada teknik yang belum dipraktikkan. SEO atau Search Engine Optimization adalah salah satu cara yang dapat digunakan bagi pebisnis sebagai strategi pemasaran online, untuk meningkatkan traffic situs web yang dimiliki oleh perusahaan. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan SEO situs web perusahaan. Namun pada prakteknya, masih banyak kesalahan dalam teknik menggunakan SEO, yang mungkin terjadi karena konten yang dibuat tidak SEO friendly.
Baca juga : Ghost CMS: Pengertian, Fitur, Keunggulan dan Cara Install Ghost di Hosting
Pengertian dan Manfaat SEO
Search Engine Optimization atau SEO merupakan sebuah bentuk apresiasi yang diberikan kepada halaman website yang masuk pada halaman pertama di mesin pencari Google. Umumnya, SEO adalah cara untuk mengoptimalkan situs web agar masuk pada peringkat teratas di hasil pencarian, khususnya pada organic research. Pencarian organik tersebut dilakukan oleh user atau saat memasukkan kata kunci pencarian (keyword) pada browser dan search engine Google. SEO sangat berfokus pada pencarian kata kunci secara organik dan berbeda dengan SEM yang berfokus pada media iklan yang disediakan oleh Google. Sehingga, jika membuat sebuah website, akan lebih baik melakukan optimasi dengan SEO daripada menggunakan SEM, karena akan membutuhkan dana atau modal untuk melakukan promosi iklan di Google. Berikut beberapa manfaat SEO:
1. Meningkatkan Trafik Pengunjung
Dengan adanya SEO, dapat meningkatkan jumlah trafik pengunjung website secara organik, tanpa mengeluarkan biaya untuk promosi iklan.
2. Meningkatkan Konversi Bisnis
Nilai konversi juga akan ikut meningkat dengan adanya SEO. Maka, pastikan untuk menargetkan keyword transactional untuk mendapatkan pengunjung yang ingin membeli produk atau jasa.
- Terlalu banyak keyword yang digunakan. Riset keyword memang baik, namun lebih baik jika riset yang dilakukan dapat bekerja dengan efektif. Jika terlalu sering, riset akan berdampak pada semakin banyaknya keyword yang digunakan. Banyaknya keyword tidak menjamin konten akan mendapat perhatian dari Google. Maka, pelajari lebih dalam mengenai keyword dari tingkatan yang paling mudah, seperti mencari kata kunci, menghitung volume pencarian, dan lain-lain.
- Konten tidak berkualitas. Terlalu berfokus pada trik-trik SEO membuat fokus pada konten menjadi berkurang. Seharusnya, yang menjadi prioritas adalah konten. Karena tanpa konten yang berkualitas, situs web akan tersingkir dari halaman pertama Google. Untuk mengatasinya, matangkan dan fokuskan situs web dalam membuat konten. Semakin baik konten yang dibuat, akan semakin banyak pembaca yang nyaman berkunjung, dan statistik situs web pun akan naik dengan sendirinya.
Baca juga : Memilih Metode Pembayaran Terbaik untuk Bisnis
3. Menjangkau User yang Lebih Luas
SEO juga dapat menjangkau user yang lebih luas. Cukup dengan membuat artikel blog, dengan menerapkan keyword yang bersifat informasional, serta melakukan optimasi baik dengan on page, maupun off page.
4. Mendapatkan Keuntungan Bisnis dalam Jangka Waktu yang Panjang
Pastikan juga untuk selalu melakukan optimasi terhadap website secara berkala dan melakukan riset kompetitor dan mengikuti perkembangan dari algoritma update Google, agar mampu mendapatkan keuntungan bisnis dalam jangka panjang.
Cara Kerja dan Teknik SEO
Pertama, hal yang perlu diperhatikan, yaitu untuk dapat masuk pada halaman pertama dan mendapatkan top position antara peringkat 1 hingga 3, karena tidak sesederhana yang dibayangkan. Mesin pencari atau search engine sendiri memiliki tiga tugas utama untuk mencari permintaan atau request yang anda ketikkan.
· Crawling. Mesin pencari akan melakukan crawling, bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari seluruh website, mulai dari halaman hingga link.
· Indexing. Web crawler akan menyimpan informasi tersebut ke dalam enty list: index.
· Ranking. Search engine akan menampilkan hasil peringkat berdasarkan pencarian yang paling sesuai dengan konten yang relevan dengan keyword yang disasar.
Kemudian, algoritma Google juga selalu memastikan pengguna untuk mendapatkan informasi dan konten dari sumber yang relevan dan terpercaya. Google sendiri juga memiliki algoritma update yang setiap saat akan mengalami perubahan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada.
Baca juga : Pengertian GitHub, Fungsi dan Cara Menggunakannya
Indikator Utama SEO
1. Struktur URL
Buatlah struktur URL yang benar dan sesuai dengan topik yang dibahas. Pastikan juga untuk membuat permalink atau slug yang mengandung main keyword dari halaman konten web.
2. Penggunaan SSL/TLS
Sejak tahun 2014, Google lebih memprioritaskan website yang menggunakan SSL/TLS. Karena, dapat meningkatkan keamanan data pengguna, dan telah dienkripsi ketika proses transfer data yang terjadi pada website. Sertifikat SSL (Secure Socket Layer) sangatlah penting dalam mengoptimalkan website. Untuk mengetahui apakah website mempunyai SSL/TLS atau tidak adalah dengan melihat URL. Jika masih menggunakan HTTP, maka website sudah dipastikan tidak memiliki SSL/TLS. Namun, apabila mempunyai bukti sertifikat, maka URL akan berawalan HTTPS.
3. Menentukan Topik Konten
Selanjutnya menentukan topik yang ingin dikuasai. Untuk mendapatkan konten yang menarik, dengan trafik yang besar, disarankan untuk melakukan keyword research untuk mendapatkan informasi secara lebih detail yang relevan dengan bisnis.
Baca juga : Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Web Developer
4. Menentukan Search Intent
Search intent merupakan pembagian kata kunci berdasarkan tujuan bisnis yang hendak dicapai. Ada empat macam search intent, yaitu:
- Informational, untuk kebutuhan dalam memberikan berbagai informasi topik secara luas.
- Navigational, untuk mengarahkan kata kunci pada nama perusahaan / brand langsung.
- Commercial Investigation,untuk kebutuhan yang bersifat komersial dan membandingkan dua produk.
- Transactional, yaitu kata kunci yang digunakan untuk kebutuhan dan meningkatkan nilai konversi bisnis.
5. Membuat Struktur Konten
Buat struktur konten yang baik dan sesuai dengan prinsip penulisan artikel yang baik. Umumnya akan menggunakan prinsip 5W + 1H. Jangan lupa untuk membuat heading structure, menambahkan gambar, video atau infografis untuk menunjang konten yang anda buat.
6. Menambahkan Meta Tags
Tambahkan meta title dan description, untuk membantu Google dalam mengenali halaman website. Terdapat aturan penting dalam pembuatannya, dimana tidak menuliskan meta title dan description terlalu banyak.
Baca juga : Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Web Developer
7. Menambahkan Backlink
Semakin banyak backlink yang didapatkan, maka Google akan menganggap website mempunyai kredibilitas yang tinggi. Pastikan backlink yang ada berasal dari blog atau website yang berkualitas.
8. Mengoptimalkan Kecepatan Website
Sejak tahun 2018, Google telah menetapkan bahwa kecepatan loading website, baik pada desktop maupun mobile termasuk dalam salah satu indikator SEO. Semakin cepat website, maka semakin mudah untuk mendapatkan ranking pada halaman pencarian di search engine.
Masalah SEO dan Solusinya
1. Tidak Mengecek Status Indeksasi Website di Hasil Pencarian
Pengguna sudah mempraktikkan SEO agar halaman website dapat ranking teratas di hasil pencarian. Namun, ranking tidak akan meningkat jika halamannya sendiri tidak pernah diindeks oleh Google. Masalah SEO ini harus segera dihindari, solusinya dengan segera memastikan apakah Google sudah mengindeks halaman website. Caranya, ketikkan site:(domain website) di Google Search, dan hasil pencarian akan menampilkan halaman website yang diindeks Google.
Perhatikan bagian atas dari hasil pencarian, terdapat jumlah hasil yang ditampilkan. Bandingkan dengan jumlah halaman web yang sudah dibuat. Jika, jumlahnya berbeda, kemungkinan ada halaman yang tidak diindeks karena tiga alasan berikut:
- Kesalahan pengaturan di file robots.txt
- Tag NOINDEX tertinggal di kode HTML halaman
- Halaman website punya beberapa versi alamat
Baca juga : Bahasa Pemrograman yang Harus Dipelajari Web Developer
2. Salah Pengaturan di robots.txt
robots.txt adalah file website untuk menentukan apakah URL atau path URL boleh diindeks oleh Google. Kesalahan pengaturan di file ini bisa membuat semua URL yang ada di web tidak terindeks. Untuk mengetahui pengaturan di robots.txt, akses file tersebut dengan mengetikkan (domain)/robots.txt di browser. Jika kolom Disallow hanya berisi garis miring (/) seperti contoh di bawah ini, artinya website tidak akan diindeks oleh Google.
Solusinya, cukup mengedit isi kolom Disallow dalam robots.txt agar website bisa diindeks. Jika menggunakan WordPress, bisa menggunakan plugin Yoast SEO untuk mengeditnya. Dengan menginstall Yoast SEO di WordPress, kemudian klik menu Yoast SEO > Tools di sidebar. Pada halaman yang muncul, klik File editor. Pada file editor, tambahkan path URL yang tidak ingin ditampilkan di hasil pencarian pada kolom Disallow. Misal, halaman login dengan path URL /wp-admin/. Maka, Google akan mengindeks semua halaman lain di web. Jika sudah, klik Save changes to robots.txt.
Baca juga : Cara Aman Saat Melakukan Transaksi Online
3. Tag NOINDEX Tertinggal di Halaman
Tag NOINDEX digunakan untuk membuat halaman tidak diindeks oleh Google. Bedanya dengan robots.txt, tag ini diletakkan di kode HTML halaman. Ada tiga bentuk tag NOINDEX, yaitu:
<meta name=’robots’ content=’noindex, follow’>
<meta name=’robots’ content=’index, nofollow’>
<meta name=’robots’ content=’noindex, nofollow’>
Sementara, halaman yang bisa diindeks menampilkan tag seperti berikut:
<meta name=’robots’ content=’index, follow’>
Developer biasanya menambahkan tag NOINDEX pada website dalam tahap pembuatan. Namun, jika lupa tak diganti, tag yang tertinggal di kode halaman ini membuat halaman web jadi tidak bisa diindeks dan menjadi masalah SEO. Maka, pengguna perlu memastikan bahwa tag-nya menampilkan ‘index, follow’ seperti pada contoh di atas. Untuk mengeceknya, cukup lakukan dua langkah berikut:
- Akses halaman yang tidak muncul di hasil pencarian. Kemudian, klik kanan di halaman tersebut dan klik View page source.
- Selanjutnya, tekan ctrl + F dan ketikkan index untuk mencari tag noindex/index dengan cepat. Pengguna akan menemukan baris kode seperti di bawah ini.
Jika menampilkan salah satu dari ketiga bentuk tag NOINDEX tadi, harus meminta developer untuk mengubahnya menjadi ‘index, follow’. Pastikan juga memiliki daftar halaman yang memang tidak ingin diindeks sebagai pengingat.
Baca juga : Manfaat Transaksi Online dan Transaksi yang Paling Banyak Dilakukan
4. Banyak Versi Alamat Website
Terdapat halaman web yang bisa diakses melalui beberapa URL yang mirip, seperti:
websiteku.com
www.websiteku.com
websiteku.com/home.html
Jika ada, maka harus memilih salah satunya sebagai canonical URL atau URL utama. Karena, Google akan kesulitan menentukan URL yang harus diindeks. Jika dibiarkan, Google akan mengindeks beberapa atau semua variasi URL yang ada. Hal ini tentu akan menjadi masalah SEO karena membingungkan Google dalam menentukan domain authority website. Untuk menghindarinya, pengguna bisa mengatur redirect 301 dari semua variasi URL ke URL utama yang ditentukan. Dengan redirect 301, pengunjung yang mengakses variasi URL akan dialihkan ke URL utama. Kebanyakan pengunjung mungkin tidak akan sadar bahwa mereka dialihkan ke URL yang berbeda. Namun, pengalihan tersebut akan membantu Google untuk mengetahui URL utama website. Pengaturan redirect 301 bisa dilakukan melalui file .htaccess atau plugin WordPress.
Baca juga : Rencana Bisnis di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
5. Konten Duplikat
Canonical tag merupakan tag yang terletak di bagian head kode HTML. Jika redirect 301 mengalihkan pengunjung dari URL B ke URL A, maka canonical tag fungsinya menandai bahwa URL B adalah duplikat URL A. Jadi, pengunjung tetap bisa mengakses URL B, tetapi Google hanya akan mengindeks URL A. Canonical tag cocok digunakan untuk halaman produk website e-commerce yang berada di dalam dua atau beberapa kategori berbeda. Sistem kategorisasi yang digunakan platform atau plugin e-commerce bisa membuat satu halaman produk memiliki beberapa URL sekaligus. Contoh dua URL di bawah ini:
https://www.tokoku.com/produk/jaket-denim-hitam-pria
https://www.tokoku.com/koleksi/pria/jaket/jaket-denim-hitam-pria
Di antara kedua URL tersebut, https://www.tokoku.com/produk/jaket-denim-hitam-pria adalah URL utamanya. Namun, ketika mengakses halaman produk yang sama melalui path kategori /koleksi/pria/jaket, URL-nya berbeda. Halaman seperti inilah yang perlu diberi canonical tag. Untuk menambahkan canonical tag, bisa menggunakan plugin Yoast SEO. Setelah menginstal plugin tersebut, ikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Di sidebar WordPress, klik Pages > All Pagesuntuk menampilkan daftar halaman.
- Arahkan kursor ke judul halaman yang ingin diberi canonical tag dan klik Edit.
- Scroll ke bawah editor halaman hingga menemukan Yoast SEO. Klik tab Advanceddan ketikkan URL utama dari halaman yang sedang diakses pada kolom Canonical URL.
- Menggunakan Redirect 302 atau Meta Refresh untuk Redirect
Ada beberapa teknik lain untuk mengalihkan pengunjung dari URL A ke URL B, di antaranya redirect 302 dan meta refresh. Namun, sebaiknya tidak menggunakan kedua teknik tersebut sebagai alternatif redirect 301. Karena, redirect 302 hanya bersifat sementara, sedangkan meta refresh sebenarnya hanya kode yang membawa pengunjung ke URL lain. Kedua teknik tersebut juga tidak mentransfer domain authority dan backlink. Jadi, jika membutuhkan redirect, sebaiknya tetap menggunakan redirect 301.
Baca juga : Cara Install dan Konfigurasi Staging WordPress
6. Tidak Menggunakan Sitemap untuk Membantu Indeksasi Website
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu indeksasi website di Google adalah membuat sitemap, berupa dokumen XML yang berisi daftar halaman website. Untuk membuatnya, bisa dengan menggunakan Yoast SEO. Ikuti langkah-langkah di bawah ini:
- Klik menu Yoast SEO di sidebar WordPress dan pilih menu General.
- Klik tab Features dan pastikan status XML Sitemaps adalah On.
Maka, website sudah memiliki sitemap. Namun, jangan beranjak dulu dari pengaturan Yoast SEO. Klik ikon tanda tanya di sebelah XML Sitemaps, kemudian klik See the XML sitemap. Halaman baru berisi sitemap akan muncul, salin URL halaman tersebut untuk di-submit ke Google Search Console. Selanjutnya, lakukan langkah berikut di Google Search Console:
- Akses Google Search Console dan klik menu Sitemaps di sidebar.
- Masukkan URL sitemap yang tadi Anda salin di kolom Enter sitemap URL dan klik Submit. Google Search Console akan memproses sitemap tersebut.
Baca juga : Manfaat dan Contoh Analisis SWOT Untuk Bisnis Online
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua ?