Marketplace : Pengertian, Jenis, Fungsi, Kelebihan dan Contohnya

Dalam beberapa tahun terakhir, nilai perdagangan online (ecommerce) mengalami peningkatan drastis. Karena nilai transaksinya terus meningkat selama lima tahun terakhir. Dan peningkatan nilai transaksi ecommerce tersebut tidak luput dari peran marketplace. Marketplace adalah salah satu pemain terbesar dalam bisnis ecommerce Indonesia. Aktivitas jual beli secara online memang sedang naik daun dalam beberapa tahun belakangan. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai apa itu Marketplace.

Baca juga : Perbedaan Online Shop, Marketplace dan E-Commerce

Pengertian Marketplace

Marketplace adalah perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya. Situs marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran yang dapat diakses oleh siapa saja. Singkatnya, marketplace adalah deparment store online. Konsep marketplace sama seperti pasar tradisional, dimana terdapat banyak toko/pedagang. Dan pembeli bisa bebas memilih barang di setiap toko yang ada dalam satu pasar. Namun dalam system marketplace, setiap dana yang masuk akan tertahan sementara di marketplace tersebut. Setelah pembeli menerima produk yang dipesannya dan menekan tombol Pesanan Selesai/Diterima, maka dana akan diteruskan pada pemilik toko/ penjual.

Fungsi Marketplace

  1. Tempat Terhubungnya Penjual dan Pembeli

Fungsi utama markerplace yaitu sebagai tempat berkumpulnya toko-toko online untuk menjual produknya secara mudah. Di sini, para pembeli juga akan berkumpul untuk mendapatkan berbagai macam produk yang dibutuhkan. Sehingga bisa disimpulkan jika fungsi utama marketplace yaitu sebagai penghubung antara pembeli dan penjual.

  1. Sarana Berjualan Tanpa Pungutan Biaya

Para penjual umumnya tidak harus membayar sewa lapak toko online. Artinya, siapa saja bisa bergabung dan menjadi penjual di marketplace. Syarat dan cara untuk berjualan di marketplace juga cenderung mudah dan cepat. Namun, pada setiap transaksi penjualan akan ada biaya administrasi atau potongan ongkos kirim yang diberikan pada pihak marketplace. Itu mengapa harga suatu barang di marketplace terkadang sedikit lebih tinggi dibanding toko online pribadi.

Keunggulan Marketplace

Marketplace dan online ship merupakan dua platform yang berbeda. Perbedaan utamanya yaitu pada perantara. Jika marketplace berperan sebagai perantara penjual dan pembeli, maka online shop merupakan toko online pribadi yang bisa menghubungkan pembeli dan penjual secara langsung. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut beberapa keunggulan marketplace:

1. Terpercaya

Saat ingin membeli suatu produk melalui media sosial seperti Instagram, mungkin yang pertama dilakukan adalah mencari link marketplace yang tercantum pada bio akun olshop tersebut. Meskipun pencarian produk dilakukan melalui media sosial, namun sebagian besar pembeli akan memilih melakukan transaksi melalui Marketplace. Salah satu alasannya yaitu faktor kepercayaan. Ketika transaksi dilakukan via marketplace, kemungkinan buruk seperti barang tidak dikirim, atau barang tidak sesuai pesanan bisa diminimalisir. Meskipun hal tersebut terjadi, pembeli masih bisa mengajukan pengembalian dana, karena uang yang ditransfer masih berada di pihak marketplace.

Baca juga : Engagement Rate Menjadi Kunci Sukses Para Digital Marketer

2. Pengelolaan Mudah

Umumnya, platform marketplace sudah menyediakan berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan toko. Misal, pembuatan kategori produk, pengelolaan status pengiriman produk dan sebagainya. Seluruh fitur tersebut biasanya bisa digunakan secara gratis dan mudah. Sehingga penjual tidak perlu lagi melakukan pengelolaan secara manual yang membuat manajemen bisnis berantakan.

3. Banyak Tersedia Promo

Untuk menarik minat masyarakat agar berbelanja di suatu marketplace, biasanya pihak marketplace akan menawarkan promo menarik. Selain sebagai reward bagi pembeli, ini juga termasuk strategi marketing yang terbukti ampuh menarik banyak customer. Promo tersebut akan menguntungkan bagi pihak marketplace, pembeli bahkan penjual. Karena penjual bisa menjual lebih banyak produk berkat promo yang disediakan marketplace. Sementara pembeli juga akan mendapatkan untung karena bisa membeli produk dengan banyak promo di dalamnya.

4. Pengembangan Bisnis Mudah

Dalam suatu marketplace, tersedia layanan iklan gratis dan berbayar guna meningkatkan penjualan toko. Gunakan layanan iklan gratis untuk meningkatkan penjualan awal. Namun efek yang didapatkan dari iklan gratis ini biasanya kurang maksimal. Sehingga, jika ingin meningkatkan penjualan secara optimal, sebaiknya gunakan layanan iklan berbayar. Meski begitu, biaya iklan berbayar tidak seberapa dibandingkan keuntungan yang akan didapatkan.

5. Potensi Market Sangat Luas

Saat memutuskan untuk bergabung dengan Marketplace besar, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak atau lainnya, potensi market yang ditawarkan sudah sangat luas. Karena setiap marketplace tersebut biasanya telah memiliki pengunjung hingga ratusan juta setiap bulannya. Namun, tingginya jumlah pengunjung juga diimbangi dengan banyaknya jumlah penjual. Sehingga, persaingan dagang di marketplace memang cenderung ketat. Maka buat design dan kata kata ajakan semenarik mungkin, untuk menarik minat pengunjung/pembeli.

Baca juga : Pengertian dan Keunggulan Virtualisasi KVM

Jenis-Jenis Marketplace

  1. Marketplace Murni

Kerjasama marketplace murni adalah ketika situs marketplace hanya menyediakan fasilitas penjualan, pembayaran serta transaksi saja. Setiap penjual di marketplace murni umumnya memiliki kebebasan dalam kustomisasi toko, seperti kategori produk, dekorasi tampilan toko hingga pilihan jasa pengiriman. Penjual yang melakukan kerjasama marketplace juga diberikan keleluasaan lebih banyak dibandingkan kerjasama konsinyasi. Penjual berkewajiban untuk menyediakan deskripsi dan foto produk secara mandiri. Penjual juga dapat menerima penawaran harga dari pembeli. Jadi sebelum melakukan pembayaran, pembeli dapat melakukan penawaran harga kepada penjual. Setelah mendapatkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, pembeli bisa mengirimkan sejumlah uang ke rekening yang disediakan marketplace. Contoh marketplace Indonesia yang populer dengan jenis kerjasama ini adalah Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Blanja, dan BliBli. Beberapa contoh marketplace dari luar negeri yang populer di Indonesia adalah Shopee (Singapura), Lazada (Singapura), JD.ID (Tiongkok), Amazon (Amerika Serikat), dan Rakuten (Jepang).

  1. Marketplace Konsinyasi

Marketplace konsinyasi atau istilah mudahnya adalah titip barang, merupakan bentuk system kerjasama dimana pihak Marketplace memiliki wewenang untuk mengatur secara penuh perihal promosi, pelayanan pelanggan, penyimpanan hingga pengiriman barang. Sehingga, pedagang hanya perlu menyediakan barang saja. Beberapa nama marketplace populer yang mengadopsi system kerjasama ini adalah Berrybenka dan Zalora. Pihak situs marketplace akan mengurus penjualan dari foto produk, gudang, pengiriman barang, hingga fasilitas pembayaran. Pada marketplace konsinyasi ini, pembeli tidak bisa melakukan penawaran harga karena semua alur transaksi ditangani oleh situs marketplace. Alur transaksi di marketplace terjadi langsung antara penjual dan pembeli, sedangkan kerjasama konsinyasi semua alur transaksi langsung ditangani situs marketplace. Beberapa marketplace murni pun, saat ini mulai merambah pada system konsinyasi dengan tersedianya fitur “Official Store” atau “Mall”. Di mana toko-toko tersebut sudah bekerjasama secara resmi dengan pihak marketplace.

  1. Horizontal Marketplace

Horizontal marketplace merupakan marketplace yang menjual berbagai macam produk dengan kategori berbeda. Contoh horizontal marketplace yang banyak digunakan masyarakat Indonesia adalah Tokopedia dan Bukalapak. Dari kedua contoh marketplace tersebut, bisa menjumpai berbagai macam kategori produk, mulai dari fashion, elektronik, furniture, makanan, mainan anak, buku dan masih banyak lainnya. Umumnya, horizontal marketplace akan tampil sebagai toko serba ada dan selling point yang ditonjolkan adalah kenyamanan pembeli.

  1. Vertical Marketplace

Dibandingkan dengan horizontal marketplace, jenis vertical marketplace ini sifatnya cenderung lebih spesifik atau spesialis. Setiap produk yang dijual di dalam marketplace vertical biasanya berasal dari jenis atau kategori yang sama. Contoh, sebuah marketplace yang menjual make-up, skincare dan perlengkapan kecantikan lain. Jadi, pembeli yang mengunjungi vertical marketplace tentu sedang mencari produk dari jenis atau kategori yang tersedia pada platform tersebut.

Baca juga : Tips Membuat Halaman Produk Untuk Menarik Minat Pembeli

Perbedaan Marketplace dengan Ecommerce

Perbedaan yang paling mendasar antara marketplace dan Ecommerce adalah dari sisi platformnya atau perantaranya. Ecommerce lebih berfokus pada menjual barang dari website itu sendiri dan tidak memerlukan perantara antara penjual dan pembeli dalam proses transaksi. Sedangkan Marketplace berfokus pada penjualan barang dari berbagai toko dan penjual yang telah mendaftar pada website tersebut, dimana platform ini berperan sebagai fasilitator antara penjual dan pembeli. Jadi jika menggunakan online shop, maka dapat berkomunikasi langsung dengan penjual melalui website tersebut. Biasanya online shop akan memberikan diskon kepada pembeli yang sudah berlangganan. Ada juga beberapa online shop yang masih memberlakukan tawar menawar harga suatu produknya. Sedangkan jika menggunakan marketplace, maka proses transaksi jual beli akan dilakukan dengan bantuan pihak ketiga sebagai media atau wadah dalam bentuk aplikasi berbasis web untuk memudahkan dalam proses jual beli online. Dengan kata lain, Marketplace adalah model bisnis dimana situs web tidak hanya membantu untuk mempromosikan produk tapi juga menjembatani transaksi online antara penjual dan pembeli.

Contoh Marketplace Populer di Indonesia

Karena target pasar di Indonesia mengenai pasar online sangat besar, maka banyak startup yang mengembangkan produk dalam bidang industri ecommerce. Contoh platform marketplace asal Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, dan platform lainnya. Saat ini, Tokopedia telah menjadi salah satu startup yang berkembang menjadi perusahaan kelas Unicorn, dimana memiliki valuasi yang besar. Marketplace unicorn yaitu perusahaan digital yang memiliki valuasi lebih dari 1 milyar dollar US. Perkembangan ecommerce di Indonesia cukup signifikan, sehingga menimbulkan banyaknya aplikasi untuk mengelola pasar online. Faktor teknologi dan kondisi sosial di Indonesia membuat pertumbuhan marketplace mengalami kenaikan yang pesat. Banyak konsumen yang membutuhkan produk impor, dan dengan mencari di platform jual beli online, konsumen dapat mendapatkan produk impor secara cepat, tanpa perlu memesan dan pergi ke luar negeri. Berikut beberapa marketplace asal Indonesia.

  1. Tokopedia

tokopedia

Tokopedia merupakan marketplace yang didirikan William Tanuwijaya pada februari 2009, yang menjadi pelopor marketplace karya anak bangsa yang berhasil memberikan dampak perekonomian begitu besar bagi Indonesia. Perusahaan yang kini telah berubah menjadi unicorn ini juga berhasil menyandang predikat marketplace terbesar di Indonesia. Terhitung sepuluh tahun setelah didirikan, Tokopedia sudah memiliki jumlah pengunjung per bulan sebanyak 137.200.900.

  1. Bukalapak

bukalapak

Bukalapak didirikan pada 2010 di Bandung oleh pria asal Indonesia bernama Ahmad Zaky. Bukalapak juga menyediakan tempat bagi semua orang yang tertarik untuk mulai berjualan. Bukalapak mengutamakan kemudahan dan keandalan platformnya agar pengguna bisa mendapatkan user experience yang terbaik. Marketplace ini telah menyandang gelar unicorn. Tercatat, pada tahun 2019, Bukalapak berhasil mengumpulkan sebanyak 115.256.600 pengunjung per bulannya.

Baca juga : Tips Mendapatkan Uang Dari Blogger dan Contohnya

  1. Lazada

lazada

Meski pada tahun 2018 Lazada menjadi marketplace dengan pengunjung terbanyak setiap bulannya, namun satu tahun kemudian Lazada mengalami penurunan drastis. Lazada hanya mampu mengumpulkan pengunjung sejumlah 52.044.500, dimana jumlah tersebut sangat jauh dibanding marketplace populer sebelumnya.

  1. Blibli

blibli

Sebelumnya, mungkin sudah sangat familiar dengan perusahaan Djarum. Salah satu anak perusahaan Djarum, yakni PT Global Niaga juga menaungi marketplace besar, Blibli. Marketplace yang terkenal dengan logo keranjang belanja berwarna biru ini telah mengumpulkan pengunjung sejumlah 32.597.200 per bulan. Blibli adalah pusat belanja online dengan beragam produk dari komputer dan gadget, fashion, kesehatan dan kecantikan, ibu dan anak, rumah dan dekorasi, otomotif. Blibli juga memberikan berbagai promosi khusus, tiket dan voucher untuk pengunjung dan pelanggan.

  1. JD.ID

jd.id

JD.ID adalah sebuah department store online yang memiliki variasi barang yang cukup luas. Anda bisa menemukan berbagai kategori produk seperti fashion, elektronik, dan gadget. JD.ID diluncurkan pada November 2015 dan merupakan anak perusahaan e-commerce dari China JD.com.

  1. Shopee Indonesia

shopee

Shopee adalah salah satu pemain penting di Indonesia, terutama di negara “mobile-first”. Meski bukan berasal dari Indonesia, Shopee juga termasuk marketplace besar yang sangat populer di Indonesia. Sejak tahun 2015, Shopee mulai ekspansi pasar di Asia Tenggara, tak terkecuali Indonesia. Shopee adalah online marketplace terdiversifikasi dan terdepan yang juga menyediakan pengalaman belanja web biasa. Platform belanja online yang satu ini tersedia di seluruh Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, serta di Taiwan. Platform yang termasuk begian dari SEA Group ini berhasil mendapat kunjungan 74.996.300 orang setiap bulannya.

  1. Elevenia

elevania

Elevenia memiliki lebih dari 30.000 penjual dan lebih dari 4 juta produk dari beragam kategori, seperti peralatan rumah tangga, keluarga, kesehatan, kecantikan dan fashion, komputer dan gadget, barang olahraga, koleksi, makanan, dan minuman. Selain itu, Elevenia juga menyediakan promosi dan e-kupon.

Baca juga : Macam- Macam Sumber Penghasilan Blogger

Contoh Marketplace Terbesar di Dunia

Persaingan pasar online di seluruh dunia saat ini sangatlah ketat. Banyak sekali platform yang bermunculan karena semakin banyaknya minat konsumen untuk membeli produk barang atau jasa melalui online, daripada menggunakan transaksi konvensional. Salah satu yang paling banyak digunakan adalah platform ecommerce. Banyak konsumen beralih untuk melakukan menggunakan marketplace karena di dalam pasar daring tersebut menyediakan berbagai potongan harga. Dan juga terdapat filter terkait produk kategori untuk memudahkan pembeli dalam memilih barang sesuai kebutuhannya. Pengiriman barang serta transaksi juga lebih efektif, cepat, dan tidak terlalu sulit membuat konsumen semakin nyaman untuk berinteraksi dengan platform ecommerce melalui aplikasi yang dapat diakses pada perangkat elektronik tanpa batasan tempat dan waktu. Berikut beberapa marketplace besar dunia:

  1. Amazon

amazon

Amazon didirikan oleh seorang pengusaha terkaya di dunia saat ini yaitu Jeff Bezos, pada tahun 1995. Dimana pertama kali hanya menjual buku. Namun, saat ini sudah dapat menampung berbagai macam brand serta kategori barang yang lebih kompleks. Amazon menjual berbagai macam barang di websitenya; mulai dari makanan, mainan anak, buku, alat elektronik, dan masih banyak lagi. Padahal di awal, mereka hanya menjual buku. Amazon terus berkembang dan  sudah beroperasi di 11 negara di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Amazon juga sudah merambah ke dunia lain, yaitu memproduksi berbagai produk multimedia dan konten. Seperti  Kindle atau Alexa, yang juga berasal dari Amazon. Selain itu, Amazon sendiri sudah mengembangkan jasa hosting mereka, yang dikenal dengan nama AWS.

  1. eBay

enay

eBay adalah salah satu marketplace pertama di dunia. Sampai saat ini, ada 167 juta pengguna aktif di 190 pasar di dunia. Yang membedakan eBay dari pesaingnya yaitu bisa melakukan lelang di situs ini.

  1. Alibaba

alibaba

Nama Jack Ma sering dibicarakan akhir-akhir ini, karena ia merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Jack Ma adalah pendiri marketplace terbesar di Cina yang dikenal dengan nama Alibaba, yang memiliki ratusan juta pelanggan dan jutaaan penjual. 80% dari pasar online marketplace di Cina dikuasai oleh Alibaba. Alibaba juga disebut sebagai marketplace terbesar di dunia dengan jumlah transaksi melebihi jumlah transaksi gabungan antara Amazon dan eBay.

Baca juga : SEO Tools Terbaik dan Gratis untuk Reset Keyword

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua

Postingan Terkait