domain

Domain Untuk Pemula (Panduan Dasar)

Nama domain terdiri dari dua elemen utama, seperti facebook.com memuat nama website (Facebook) dan ekstensi nama domain (.com). Pada saat perusahaan atau orang pribadi membeli nama domain, mereka bisa menentukan server mana yang menjadi tujuan pengarahan nama domain. Registrasi nama domain dikelola organisasi yang disebut ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers), yang menentukann ekstensi nama domain yang tersedia dan memiliki database yang tersentralisasi berisi informasi pengarahan nama domain. ICANN merupakan sebuah organisasi internasional non-profit yang bertugas mengkoordinasi perawatan serta pendataan database nama domain di seluruh dunia. Setiap website yang dibuka terdiri dari dua elemen utama, yaitu:

  1. Web server, yang merupakan mesin fisik yang menyimpan file dan database website, lalu menampilkannya kepada para pengunjung situs saat mengakses dan membuka website dari komputer.
  2. Nama domain, yang merupakan nama yang diketikkan para pengunjung untuk membuka dan mengakses website. Nama ini mengarahkan web browser ke server yang menyimpan resource website. Tanpa adanya nama domain, orang-orang harus mengetikkan alamat IP server untuk mengakses situs web, yang tentunya akan cukup merepotkan.
IP address
The three-dimensional network topology infographics with ip addresses 3d

Alamat website yang biasa diakses seperti Google.com atau Facebook.com sebenarnya terdiri dari deretan angka tertentu yang disebut IP, yang merupakan alamat server hosting tempat file website yang anda akses disimpan. Seperti deretan  IP berikut ini:

172.217.26.78

66.220.156.68

Deretan IP pertama adalah alamat IP server Google, sedangkan deretan IP kedua adalah alamat IP dari facebook. Anda dapat mengakses kedua website tersebut dengan mengetikkan alamat IP tersebut di browser yang dimiliki. Namun mengakses website dengan alamat IP adalah hal yang menyulitkan. Jika ingin mengakses 10 website artinya harus mengingat 10 alamat IP! Maka diciptakanlah domain untuk mempermudah pengguna internet mengkases suatu alamat website.

Dalam dunia web hosting, nama domain diibaratkan alamat suatu gedung atau rumah. Berikut beberapa hal terkait pengertian domain yang harus dipahami:

– Nama domain diasumsikan sebagai alamat suatu tempat
– Terdiri dari nama website (misal EZY) dan ekstensi nama domain (misalnya, .co.id).
– Semua registrasi nama domain dikelola oleh ICANN.
– Cara kerja domain mengarahkan pengunjung ke server yang tepat (saat mengakses website).
– Domain .com merupakan nama domain yang paling populer dan digunakan oleh 46,5% website.
– ccTLDs menggunakan kode negara dan mengacu pada area geografis (misalnya, .cn atau .es).
– gTLD merupakan ekstensi nama domain yang digunakan untuk tujuan spesifik (misalnya, .org untuk organisasi).
– Setiap registrar menawarkan proses daftar domain yang berbeda-beda.
– Bisa menggunakan fitur cari domain untuk mengetahui ketersediaan nama domain yang diinginkan.
– Domain bisa ditransfer dari satu provider ke provider lain.

Jenis domain yang dapat didaftarkan berikut fungsinya

jenis domain
domain signboards on white background

Marketshare domain di dunia didominasi oleh domain .com disusul domain .net, .org dan ekstensi domain lainnya. Namun, tidak berarti nama domain yang lainnya tidak baik, Bagi yang ingin menggunakan ekstensi domain .com tapi nama domain tersebut sudah didaftarkan oleh orang lain. Maka dapat menggunakan ekstensi nama domain lainnya sebagai alternatif. Simak penjelasan tentang jenis-jenis domain beserta ekstensinya, sebagai berikut :

1. TLD – Top Level Domains

Domain TLD merupakan tipe domain tertinggi pada struktur DNS di Internet. Domain TLD masih dibagi kembali menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. ccTLD – country code Top Level Domains

ccTLD atau country code Top Level Domain adalah domain berekstensi dua huruf yang berpatokan pada penamaan geografis suatu negara seperti .id untuk ccTLD Indonesia, .us untuk United States, .au untuk Australia, dan  lain-lain. Sebelumnya, domain ccTLD hanya tersedia untuk warga negara sesuai ekstensi tldnya, akan tetapi saat ini sebagian besar domain ccTLD dapat didaftarkan oleh siapapun meskipun bukan warga negara bersangkutan.

Kelebihan domain ccTLD
  • Kejelasan identitas (mendaftar domain ccTLD bisanya mengharuskan mengupload scan identitas atau passport)
  • Peluang digunakan untuk penipuan ataupun kegiatan melanggar hukum sangat kecil karena pendaftaran diharuskan menggunakan identitas.
  • Lebih banyak pilihan nama domain karena pengguna domain .ccTLD belum sebanyak .com
  • Pada search engine didahulukan untuk pasar negara bersangkutan.
Kekurangan domain ccTLD
  • Penamaan ekstensi nama domain kurang populer.
  • Prosedur pendaftaran yang membutuhkan verifikasi identitas sehingga aktivasi tidak secepat .com & sejenisnya.
  • Pada beberapa ekstensi cctld harga domain cenderung lebih tinggi dari domain gTLD seperti .com & sejenisnya.

Domain ccTLD cocok untuk, Pemilik bisnis yang ingin terlihat lebih profesional dan Alternatif domain .com yang sudah dimiliki oleh orang lain.

b. gTLD – generic Top Level

Tipe domain yang umum ditemui dan dapat didaftarkan oleh siapapun. Beberapa jenis gTLD domain yang dikenal adalah .com, .net, .org dan sejenisnya.

Kelebihan domain gTLD
  • Ekstensi terpopuler dibandingkan TLD lainnya.
  • Tidak dibutuhkan dokumen identitas untuk mendaftarkan.
  • Harga yang relatif murah dari domain Premium atau beberapa ccTLD.
Kekurangan domain gTLD
  • Pencarian nama domain yang sulit karena banyak yang telah mendaftarkan nama yang sama sebelumnya.
  • Relatif rentan dipergunakan untuk tindak kejahatan karena tidak dibutuhkan scan identitas yang valid.

Domain TLD cocok untuk, yang membutuhkan domain ektensi populer seperti .com, .net .org agar lebih mudah diingat dan yang tidak ingin terlalu direpotkan dengan persyaratan dokumen.

2. Premium TLD

Walaupun terhitung baru, domain premium TLD merupakan alternatif penamaan domain yang menggunakan ekstensi-ekstensi premium seperti .site, .web , .travel , .host , .doctor dan ekstensi lainnya. Domain ini cenderung menekankan ke spesifikasi sebuah website. Misalkan domain yang menggunakan ekstensi .travel kemungkinan besar akan membahas tentang travel atau merupakan layanan produk atau jasa travel. Begitupula dengan ekstensi lainnya.

Kelebihan domain Premium TLD
  • Spesifik merujuk ke spesifikasi suatu website.
  • Alternatif domain .com yang sudah dimiliki oleh orang lain.
Kekurangan domain Premium TLD
  • Harga yang relatif lebih mahal dari ekstensi domain lainnya.
  • Ekstensi domain yang tidak sefamiliar domain gTLD biasa.

Domain premium TLD cocok untuk, Website dengan kategori spesifik misalnya domain .host  untuk layanan hosting, kemudian domain .travel untuk penyedia layanan travel dan alternatif nama domain selain .com yang sudah dimiliki oleh orang lain.

Cara Kerja Domain

domain hosting

Diibaratkan dalam keseharian, nama domain adalah alamat suatu tempat. Jika ingin pergi ke suatu tempat maka harus mengetahui alamatnya terlebih dahulu. Baru setelah berada di tempat bisa melihat dan mengetahui ada apa saja yang ada di alamat tujuan. Nama domain bersifat unik (tidak boleh ada nama domain yang sama lebih dari 1) sehingga tidak ada lebih dari 1 domain dengan nama dan ekstensi yang sama persis. Umur/Masa aktif domain minimal 1 tahun. Karena nama domain bersifat unik, maka yang sudah terdaftar tidak dapat didaftarkan oleh orang lain sebelum masa aktifnya habis dan terhapus dari registrar. Untuk mengetahui kapan domain berakhir, kapan domain memasuki redemption period dan kapan domain terhapus dari registrar harus mengetahui durasi alur hidup domain. Berikut life cycle (alur hidup) nama domain yang akan menjelaskan tahapan-tahapan yang dilewati oleh domain dari sejak didaftarkan hingga terhapus.

1. Pendaftaran Domain

Ketika domain didaftarkan & aktif maka durasi masa aktif domain tersebut akan dimulai. Masa aktif domain terkecil adalah 1 tahun / 365 Hari.

2. Grace Period (Masa Tenggang)

grace period
deadline countdown red watch

Setelah 365 hari domain akan mengalami expired/kadaluarsa dan memasuki masa tenggang. Pada masa ini domain anda akan tersuspend registrar & tidak berfungsi/tidak  dapat menampilkan website. Durasi grace period adalah 40 hari.

3. Redemption Period (Masa penebusan)

Ketika domain memasuki masa tenggang, maka domain masih dapat diperpanjang. Namun biaya perpanjangan domain biasanya bisa mencapai 10 kali lipat dari harga perpanjangan normal, tidak seperti saat mendapatkan harga domain murah waktu pertama kali mendaftarkannya. Masa redemption period adalah 30 hari.

4. Pending Deletion

Ketika domain memasuki masa pending deletion, maka domain tidak dapat direnew atau diperbarui. Hanya dapat menunggu selama 5 hari hingga domain dihapus oleh registrar & dapat didaftarkan kembali. Yang perlu diperhatikan ketika domain terdelete & ingin mempergunakannya kembali, maka sangat disarankan untuk segera mendaftarkannya. Karena jika domain berkualitas, bukan tidak mungkin ada orang lain yang tertarik mendaftarkan nama domain yang sama.

Baca Juga : Manfaat Website di Era Pandemi

Cara Kerja Domain Hingga dapat Diakses & Memiliki Tampilan

Ada 2 hal yang perlu diketahui untuk membangun sebuah website yaitu hosting dan file website itu sendiri. Secara sederhana, hubungan antara hosting, domain dan file website bisa dijelaskan seperti berikut:

  1. Hosting bisa diibaratkan sebuah rumah yang memiliki lokasi di suatu tempat.
  2. File website dapat digambarkan sebagai “isi” rumah tersebut seperti pintu, jendela beserta furnitur didalamnya.
  3. domain adalah alamat dari rumah tersebut.

Dapat diumpamakan ketika ingin mengunjungi suatu tempat/bangunan, maka harus mengetahui alamatnya terlebih dahulu dan untuk menuju alamat yang telah anda ketahui. Setelah sampai akan menjumpai sebuah bangunan, lengkap dengan tampilan dan segala isinya. Begitupun saat mengakses sebuah website, langkah pertama adalah mengakses nama domain melalui browser. Selanjutnya browser akan menampilkan file website beserta tampilannya yang disimpan pada server hosting. Beberapa hal yang berfungsi untuk menghubungkan domain dengan hosting yaitu Domain Name System (DNS) dan Nameserver (NS).

internet domain names
Internet Domain Names Around the Earth 3D Illustration on White Background

Ketika membeli domain dan hosting, tidak langsung terhubung begitu saja. Karena keduanya adalah 2 hal yang berbeda. Namun, keduanya dapat dihubungkan dengan bantuan DNS. Domain Name System  (DNS) adalah suatu sistem database yang berfungsi untuk mentranslasi/mengarahkan nama domain menjadi IP address atau sebaliknya. DNS terdiri dari beberapa Record, diantaranya NS Record, A Record, PTR, CNAME, TXT, SOA, dan sebagainya. Dengan DNS dapat mengarahkan domain ke IP server yang dikehendaki melalui setting DNS di domain panel tempat membeli/mendaftarkan domain. Sedangkan Nameserver (NS) adalah nama unik yang mewakili nama server penyimpan database domain name system (Server DNS) di mana di dalamnya terdapat keterangan IP address yang menuju ke server hosting yang telah ditentukan sebelumnya. Umumnya nameserver dibuat menggunakan nama domain agar lebih mudah diingat dan digunakan. Contoh:
Ns1.domainku.com
Ns2.domainku.com

Anda membutuhkan bantuan DNS agar domain dan hosting yang Anda miliki dapat saling terhubung. Serta bisa leluasa mengarahkan domain ke layanan manapun yang diinginkan.

Cara Menggunakan Domain

1. Menghubungkan Domain dengan Hosting

Untuk mengarahkan nama domain ke layanan web hosting cukup mengarahkan nameserver domain tersebut ke nameserver hosting yang dituju. Pengarahan nameserver bisa dilakukan melalui DNS Management maupun member area layanan hosting. Meskipun interfacenya berbeda, yang perlu diperhatikan adalah bagian setting pengarahan nameservernya. Jika sudah memiliki domain dan ingin berganti penyedia layanan hosting, bisa melakukan transfer domain.

2. Mengarahkan Domain ke Layanan Web Builder, Blog, dan Sejenisnya

Untuk mengarahkan domain ke layanan blog seperti Blogspot atau web builder seperti Weebly, dapat mengarahkan domain menggunakan A record & CNAME.

network
Online Network Internet Connection Digital

Baca juga : Istilah-Istilah dalam Website

WHOIS

Pernahkan penasaran siapa pemilik suatu website? atau pernahkan bingung menghubungi pemilik suatu website karena si pemilik tidak mencantumkan alamat kontak yang jelas di websitenya? Untuk mengetahui siapa pemilik sebuah website, bisa melihat dari informasi Whois-nya.

WHOIS adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi mengenai sebuah domain. Informasi ini dapat mencakup rincian pemilik, kapan domain tersebut didaftarkan, diperbarui, hingga tanggal berakhirnya. Whois dapat dilihat melalui whois tools yang berbasis website seperti whois.net, whois.domaintools.com, who.is maupun melalui command line.

Jika pemilik domain tidak ingin informasinya dilihat oleh orang lain, fitur “whois protect” yang disediakan penyedia domain dapat digunakan untuk memproteksi data pribadi tertampil ketika ada yang memeriksa domain melalui whois tools. Dengan mengetahui informasi whois, bisa melakukan pengecekan masa aktif domain yang dimiliki untuk menghindari domain tersuspend karena masa aktif yang berakhir. Dan juga akan memiliki alternatif ekstensi lin yang bisa dipergunakan jika ekstensi .com domain yang ingin anda daftarkan sudah dimiliki oleh orang lain.

Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.

Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua 🙂

Postingan Terkait