Akses cPanel menyediakan fitur Staging untuk CMS, yang akan berfungsi jika pengguna ingin melakukan perubahan design website, tanpa merubah tampilan utama website yang saat ini sedang berjalan atau online. Staging dimaksudkan untuk menduplikasi website WordPress yang saat ini online ke subdomain / subfolder untuk kebutuhan developer / setting ulang websitenya. Setelah perubahan pada Staging WordPress selesai, cukup melakukan push kembali staging WordPress ke halaman aslinya. Konfigurasi staging WordPress dapat melakukan perubahan desain pada WordPress, tanpa mengganggu website yang sedang live. Saat melakukan pembaruan tampilan website, mungkin akan menghadapi berbagai masalah. Seperti kustomisasi tema yang tidak sesuai ataupun layout yang menjadi berantakan. Jika editing dilakukan di website yang live, hal tersebut pasti akan membuat pengunjung website tidak nyaman. Maka dengan staging, dapat melakukan pembaruan tampilan di website clone terlebih dulu. Sehingga, tidak perlu khawatir dengan error yang mungkin terjadi saat proses editing. Konfigurasi WordPress staging pun cukup mudah. Berikut kami rangkum mengenai cara me lakukan install dan konfigurasi staging wordprss.
Baca juga : Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Web Developer
Pengertian WordPress Staging
WordPress Staging merupakan fitur yang sudah disediakan oleh cPanel untuk CMS. WordPress staging adalah fitur untuk membuat website tiruan dari website utama yang sedang live. Dengan website staging, pengguna dapat melakukan perubahan website seperti penggantian tema, testing plugin, penambahan fitur baru maupun penambahan snippet kode. Dan semua perubahan yang dilakukan dengan website staging tidak akan mempengaruhi website utama yang ‘sedang ditampilkan’. Diibaratkan ketika pengguna mengganti tema pada website yang sedang live. Ternyata, tema baru tersebut tidak cocok dengan layout konten website, maka akan membuat konten website menjadi tidak rapi dan tidak nyaman dilihat. Jika saat itu sedang banyak pengunjung yang mengakses website tersebut, tentu akan menciptakan user experience yang kurang baik. Bahkan, perubahan website dengan tidak hati-hati juga bisa menimbulkan error lain, seperti halaman yang hilang hingga website tidak bisa diakses. Maka disitulah peran penting adanya fitur WordPress staging, yang akan bermanfaat dalam pengembangan webite. Staging WordPress akan membuat clone (tiruan) website ke dalam subdomain/subfolder dari folder utama instalasi WordPress, termasuk juga database secara keseluruhan. Jika perubahan di website staging sudah dilakukan dan dipastikan tidak ada error, maka bisa menerapkannya ke halaman website yang live. WordPress Staging juga berfungsi untuk memantau perubahan yang akan terjadi di WordPress. Pengguna dapat mengetahui perubahan/pembaruan plugin yang terkadang tak dapat terlacak. Dan bisa menggunakan WordPress Staging untuk melakukan testing plugin tambahan atau yang terbaru.
Baca juga : Pengertian GitHub, Fungsi dan Cara Menggunakannya
Kebutuhan Konfigurasi Staging WordPress
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti cara install dan konfigurasi Staging WordPress agar berjalan dengan baik.
- Username dan Password atau akun untuk mengakses cPanel Hosting
- CMS WordPress yang sudah terinstall dengan baik(optional)
Cara Install dan Konfigurasi Staging WordPress
Proses editing di Staging WordPress sama saja dengan ketika melakukan editing pada WordPress di halaman utama, yaitu dengan cara mengakses https://namadomain/staging/wp-admin kemudian masuk dengan username dan password yang telah diinputkan sebelumnya. Setelah selesai. Maka Langkah-langkah selanjutnya dapat menerapkan Staging menjadi Halaman Utama yang Live yaitu dengan melakukan “Push to Live”. Staging WordPress sudah memiliki menu ketika pengguna melakukan instalasi CMS WordPress di Softaculous, karena iconnya hanya berbentuk gambar kecil, mungkin saja pengguna melewatinya. Jadi saat ini pengguna hanya perlu melakukan beberapa konfigurasi Staging di WordPress yang sudah terinstal CMS.
Baca juga : Rencana Bisnis di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
1. Login ke cPanel Hosting
Masuklah kedalam akun cPanel dari Desktop maupun dari perangkat Android atau gadget untuk melakukan konfigurasi staging WordPress, dengan mengakses namadomain.com/cpanel, atau melalui Member Area. Caranya, masuk ke tab cPanel di Pengaturan Hosting, lalu klik All.
2. Membuat Subdomain untuk Website Staging
Pada tahap ini, siapkan subdomain untuk membuat staging WordPress. Pilih menu Subdomains pada dashboard cPanel. Kemudian, isi kolom Subdomain dengan nama subdomain yang diinginkan. Contoh, saat menggunakan nama staging sebagai subdomain pada domain percobaanwebsite.com. Nantinya, website WordPress staging akan disimpan pada direktori public_html/staging dan bisa diakses di alamat url staging.percobaanwebsite.com. Jika semua detail sudah terisi, klik tombol create.
3. Mengakses Menu Staging WordPress
Jika subdomain sudah siap, pengguna bisa mulai membuat staging WordPress. Untuk melakukan konfigurasi WordPress staging, perlu mengakses halaman WordPress melalui menu Softaculous Apps Installer. Jika belum melakukan instalasi WordPress, pengguna bisa melakukan instalasi WordPress di cPanel dengan menggunakan Softaculous. Jika sudah masuk ke halaman instalasi WordPress di Softaculous, silakan scroll ke bawah dan temukan bagian Current installations. Pada bagian ini, akan terlihat tabel berisi daftar WordPress yang sudah diinstall. Pilih domain website untuk staging, kemudian klik icon “Create Staging” yang terdapat pada bagian bawah kolom Options.
Baca juga : Memilih Metode Pembayaran Terbaik untuk Bisnis
4. Melakukan Setup Staging WordPress
Di bagian ini, pengguna akan melakukan konfigurasi WordPress staging dengan mengisi beberapa detail informasi berikut:
- Live Installation URL: domain sumber yang akan digunakan dalam proses instalasi Staging WordPress.
- Choose Installation URL: Bagian ini memiliki tiga kolom. Pertama Choose Protocol, pilih protokol domain untuk staging WordPress. Kedua Choose Domain, pilih subdomain yang telah dibuat. Ketiga In Directory, kosongkan bagian ini karena akan membuat staging di subdomain bukan pada direktori. Hal ini dilakukan untuk menghindari kendala teknis yang mungkin terjadi saat staging dilakukan. Pastikan nama folder tak ada yang sama dengan beberapa nama folder yang sudah ada.
- Database Name: Nama database yang akan digunakan untuk staging WordPress, atau bisa juga menggunakan nama default yang diberikan oleh WordPress. Pengguna bisa menyesuaikan nama ini sesuai dengan Nama yang diinginkan.
- Site Setting: Pada bagian ini, klik ceklis pada Disable Search Engine Visibility dan kosongkan Site Name.
Jika semua detail konfigurasi WordPress staging sudah diisi, klik tombol “Create Staging” untuk memulai proses instalasi. Kecepatan proses instalasi biasanya tak akan membutuhkan waktu yang lama, tetapi juga bergantung pada besarnya file WordPress website utama pengguna.
Baca juga : Cara Aman Saat Melakukan Transaksi Online
5. Berhasil Membuat Staging WordPress
Jika website staging WordPress sudah berhasil dibuat tanpa adanya masalah. Maka dapat diakses pada subdomain yang telah dibuat sebelumnya. Bisa juga masuk ke dashboard WordPress staging dengan menggunakan :
- URL yang bisa digunakan untuk mengakses fitur Staging WordPress: https://namadomain/staging
- Sementara jika ingin masuk ke halaman Dashboard WordPress dari Staging bisa menggunakan URL: https://namadomain/staging/wp-admin atau menggunakan URL Login di WordPress utama.
Baca juga : Perbedaan Internet Banking dengan Mobile Banking
Plugin WordPress Staging
Anda juga bisa menggunakan Plugin WP Staging – DB & File Duplicator & Migration yang dapat ditemukan dan diinstal melalui menu plugin di halaman dashboard WordPress. Plugin ini memiliki fungsi yang sama dengan Staging, namun fungsinya mungkin tidak selengkap Staging WordPress yang terdapat di Softaculous. Plugin yang terdapat di Softaculous semuanya terpisah dengan WordPress utama, sedangkan saat menggunakan plugin, beberapa fungsi masih akan menggunakan halaman utama.
Kesimpulan :
Pasti instalasi yang mulanya ada sudah tidak ‘sendiri’ dan di sana akan terdapat sebuah icon yang mirip dengan kabel sirkuit (branch). Gambar tersebut adalah icon “Push to Live”, klik atau tekan icon tersebut. Jika pengguna sudah yakin, klik “Push to Live”, dan website Staging secara otomatis akan menjadi live di halaman utama. Proses ini akan segera mengganti seluruh file yang berada di instalasi live menjadi sesuai dengan yang dikonfigurasi di Staging dan akan menghapus semua database lama, sedangkan database baru akan segera di-import dari Staging WordPress. Setelah proses selesai, lakukan pengecekan kembali dengan cara mengakses halaman utama. Jika berhasil, maka tampilan halaman utama akan segera tergantikan dengan tampilan yang berada di stagging. Pastikan juga sudah menghapus cache browser sebelum melakukan pengecekan.
Baca juga : Tanda Startup Sudah Tidak Bisa Lagi Disebut Sebagai Startup
Jika Anda pebisnis yang menjual produk/jasa apapun dan ingin meningkatkan penjualan bisnis, maka Anda perlu memiliki situs website toko online untuk mempromosikan produk. Anda dapat membuat website toko online di Jasa Pembuatan Website Toko Online Profesional. Dengan bantuan dari jasa pembuatan website akan membatu anda untuk mewujudkan situs website yang di dambakan.
Terimakasih dan semoga bermanfaat… Salam sukses untuk kita semua 🙂